23. Kangen

3.5K 168 6
                                    

Buat kalian yang kangen sama Bang Alvin😘

Happy reading!

Dengan dibantu oleh Gilang yang membawa barang-barang bawaannya, Karamel berjalan memasuki kediaman milik orang tuanya. Rumah bergaya modern itu nampak sepi, hanya ada beberapa pelayan yang berlalu lalang.

"Mama sama papa mana, om?" tanya Karamel pada Gilang yang ada disamping nya.

"Tuan sama nyonya masih ada di kantor, ada meeting yang harus didatangi."

Karamel mendengus pelan mendengar jawaban dari Gilang.

"Niat nyuruh gue kesini gak sih?" Gumamnya lalu berjalan menuju kamar yang telah ditunjukkan oleh Gilang.

Kecewa? Pasti.

Kedua orang tuanya lah yang meminta dirinya untuk ke Melbourne, tapi sesampainya ia disini, kedua orang tuanya masih sibuk bekerja. Bahkan menjemput atau menyambutnya pun tidak.

"Ada yang non Kara butuhkan lagi?" Tanya Gilang pada Karamel yang kini menatap sekeliling kamar yang akan ia tempati.

"Gak ada kok, om. Om Gilang bisa tinggalin Kara"

"Ya sudah, om pergi dulu. Papa non butuh bantuan Om di kantor. Om permisi dulu"

"Iya om. Makasih" sahut Karamel seraya tersenyum.

Setelah melihat Gilang benar-benar keluar, ia langsung menutup pintu dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Tangannya terulur mengambil ponsel yang ada didalam tas. Mengetikkan pesan untuk Alvin.

KaramelClar
Al, gue udah nyampe di Mealbourne nih
KaramelClar
Udah nyampe beberapa menit yang lalu sih, sorry baru ngabarin
KaramelClar
Kalo lo baca chat gue, langsung telfon ya. Gue kangen:'(

Karamel menghembuskan nafas kesal saat pesan tersebut sudah terkirim namun cowok itu tak kunjung membalasnya.

"Pasti sibuk" gumamnya seraya meletakkan ponselnya disamping bantal. Karamel menutup kedua matanya menggunakan sebelah tangan.

'Tring!'

Dengan cekatan, Karamel langsung mengambil lagi ponsel miliknya yang berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Mamamia
Hai sayang, kata om Gilang kamu udah sampai ya. Maaf, mama sama papa masih ada meeting, jadi gak bisa jemput kamu dibandara. Tapi nanti mama sama papa usahakan pulang cepat.

Karamel kembali mendengus kesal. Ternyata bukan pesan dari Alvin yang ia dapatkan melainkan pesan dari mamanya yang berisikan permohonan maaf.

"Iyasih diusahain, tapi tergantung niat atau enggaknya"

Dengan kesal, Karamel meletakkan ponsel miliknya dengan cara melemparnya kembali ke atas ranjang tanpa niatan untuk membalas pesan dari mama. Tak berapa lama, kedua mata cewek itu terpejam.

***

Alvin baru saja keluar dari minimarket dekat rumahnya. Ditangan kirinya menenteng sebuah kantong plastik berlogo minimarket tersebut yang berisi beberapa makanan ringan, serta tangan kanannya yang menggengam ponsel miliknya seraya membaca pesan dari Karamel.

KaramelClar
Al, gue udah nyampe di Melbourne nih
KaramelClar
Udah nyampe beberapa menit yang lalu sih, sorry baru ngabarin
KaramelClar
Kalo lo udah baca chat gue, langsung telfon ya. Gue kangen:'(

Because I Love You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang