Bagaimana aku masih bisa mencintainya kalaupun sekarang ada seseorang yang mengusik rasa cintaku padamu.
-Razir Smolither-
《-》
Kini suara sepatu mulai mengalun indah ditangga menuju perpustakaan. Setelah berhenti didepan perpustakaan Razir melepas sepatu yang melekat dikaki kanan dan kirinya.
Mulai mendorong pintu yang tertutup rapat itu. Mencari sebuah perempuan yang kini ia cari. Menemukan perempuan itu sedang mencari membuat senyum tipis terukir diwajahnya.
Menemukan perempuan itu sedang mencari buku 'habis gelap terbitlah terang'. Razir mengukir senyum saat berjalan santai menuju Rani.
Kini ia akan segera mengungkapkan perasaannya pada Rani. Bukan di perpustakaan tapi akan segera ia susun rencana mulai sekarang. Daripada ia akan memendam semua perasaan itu padanya.
Tapi kini ia mulai mengalihkan topik yang Rafi bicarakan. Raina. Cewek yang Razir temui di Danau kala itu. Cewek yang berbagi peluk hangatnya untuk ia rasakan dalam sejuk dekapnya.
Lalu bagaimana ia bisa berkonsentrasi untuk menembak Rani jika pikirannya teralihkan untuk Raina?
Bagaimana kini semua konsentrasinya pecah gara gara perempuan yang ia jumpai belakangan ini.
Kini bukan hanya otaknya yang dipenuhi oleh Raina tapi juga hatinya. Bukankah ia sudah mempunyai Gempul. Dan sekarang tugasnya hanya menyatakan cintanya pada Gempul dan membantu Gempul mencari buku yang dia cari. Lalu mengapa tiba tiba Raina hadir dalam hatinya?
Razir tersenyum pada Rani yang kini berada disebelahnya. Razir mencari buku yang berada diatas atas karena Razir yakini Rani tidak akan sampai ataupun menemukan buku itu. Toh juga ia tidak terlalu tinggi.
"Kak maafin Rani ya kalau Rani selalu repotin kakak." Ujar Rani merunduk.
"Kakak nggak ngerasa direpotkan kok sama kamu." Ujar Razir mengacak rambut Rani. Hanya senyuman yang menjadi jawaban Rani.
"Tapi------,"
"Tapi apa?"
"Rani ngerasa aja kak. Sahabat kak Razir ngga suka ama Rani. Setiap Rani minta tolong sama kakak, dikiranya cuman datang ketika butuh. " Ujar Rani yang matanya mulai memanas dan berlapis kaca bening yang mulai meluruh membasahi pipinya.
"Denger," ujar Razir menarik Rani untuk menghadap kearahnya dan mengusap air mata yang jatuh dimatanya. "Kalaupun ada diantara mereka gak menyukai kedekatan kita. Tandanya mereka ingin melihat kita berjauhan. Jadi jangan terlalu diambil hati. Mereka hanya membuatmu semakin sakit, Rani."
"Tapi kata kak Rafi kalau mau deket ama kak Razir harus mempunyai hubungan khusus. Jadi aku harus gimana kak. Supaya mempunyai hubungan khusus sama kakak?" Ujar Rani mulai segugukan.
"Kamu lihat jumat besok. Apa yang aku lakuin buat kamu," ujar Razir sendu. Karena kasihan melihat Rani menangis.
"Emang kakak mau ngelakuin apa?"
"Menjadikanmu bagian dari kenangan indah dimasa SMA-ku," ujar Razir dalam hati.
"Ngelakuin apa kak?" Tanya Rani lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ranzir
Teen FictionDia Raina Alexandria. Seorang perempuan dengan seribu bahasa yang ia simpan dimulut. Bukan masa lalu yang membuat ia sekarang diam, tetapi seseorang yang telah mengambil hatinya kini membenci dirinya. **** Dia, Razir Smolither menyukai seorang cewek...