15. Ungkapan Rasa

751 104 223
                                    

Aku pernah bertanya pada semesta, mengapa ada rindu yang selalu terbentang pada sebuah jarak?

Jawabannya sederhana. Hanya kamu yang bisa membuat jarak pada rindu yang kini telah usai.

-Raina Alexandria-

《-》

"Hari ini mama masak apa?" tanya Raina tersenyum lebar dengan mata berbinar binar menatap mamanya.

Mamanya hanya melirik sinis ke arahnya tapi, Raina selalu bisa menyembunyikan raut wajah yang ia rasakan.

"Wah.... enak banget pasti nih, mah. Cah kangkung, ikan cuek dan sambal, ini mah makanan kesukaan mama banget." ujar Raina yang kini duduk di meja makan bersebrangan dengan mamanya dan mamanya hanya diam dengan meneruskan makanannya kembali.

"Mama, tau ga? Tadi Raina ketemu kucing yang ke cebur selokan di komplek depan. Yaudah kan karena Raina kasihan Raina bawa pulang terus Raina mandiin. Kucing nya kasihan karena masih kecil gitu mah jadinya Raina memutuskan untuk merawatnya." ujar Raina kembali bercerita dan mamanya masih tetap terdiam.

"Raina kasih nama dia Qinta. Dia ternyata nakal juga, mah. Tadi kan Raina mau mandiin Qinta nah Qinta malah cipratin air ke Raina. Ya otomatis Raina basah lagi kan ya mah. Emang si Qinta tuh bikin Raina gemes. Qinta juga suka ngendus ngendus kaki Raina. Dia juga ga mau jauh jauh dari Raina." ujar Raina yang membicarakan tentang Qinta, kucing tersayangnya yang baru ia temui.

"Tapi, yang Raina ga suka dari Qinta. Qinta tuh suka banget kayaknya keluyupan dan ujung ujungnya Raina nemuin Qinta di selokan. Kan nyebelin kan ya, mah? Tapi Qinta -------," sebelum Raina ingin berbicara kembali mamanya terlebih dulu menyahut, membuat Raina tersenyum dengan perasaan sangat bahagia.

Tapi, ketika kata yang mamanya ucapkan membuat dinding kebahagiannya kembali di buat runtuh.

"Diam anak sialan! Anak yang tidak di butuhkan di rumah ini di larang banyak berbicara." ucap mamanya yang pergi meninggalkannya sendirian di meja makan dengan perasaan paling hancur dalam sekejap.

《-》

Raina berjalan sendirian di lorong. Ketika Raina sedang berjalan banyak murid perempuan berbisik kepada temannya yang tertuju pada dirinya.

Ia merunduk, malu ditatap oleh murid murid perempuan.

Ketika Raina ingin melanjutkan jalannya lagi, ia dicegah oleh kakak kelasnya dan suasana dibuat hening ketika orang terfamous tepat berdiri di depan Raina.

Disana ada Fira, kakak kelas yang begitu famous sedang berbicara pada murid perempuan yang sedang makan. Semuanya Fira hadang, memberitahu sesuatu yang membuat mereka terkejut lalu melihat dirinya.

"Itu tuh, cewek yang mau rusak hubungan Rani sama kak Razir kan?" Suara itu datang dari arah sebelah kanan, Raina menengok untuk memastikan orang itu menunjuk siapa.

"Padahal udah jelas, kalau hubungan Rani dan kak Razir yang paling ditunggu. Tapi dengan tidak tau malunya dia mau rusak hubungan mereka."

"Udah gak ada cowok yang ngebet kali ya?"

"Oh itu, bukannya dia yang dapet beasiswa kan? Kok sifatnya buruk deh?"

Begitulah setiap kata yang terlontar dari setiap murid perempuan yang membicarakan dirinya.

RanzirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang