Polisi mulai berdatangan saat suara tembakan terdengar. Mereka lalu memasuki ruangan itu dan menangkap William yang pasrah saat tangannya di borgol oleh polisi.
"Istriku telah memberikan jantungnya pada pria itu! Berarti pria itu masih hidup dan aku akan kembali untuk membalas dendam! Ingat itu Rendy!" Ujar William berteriak hingga suara itu sudah tidak ada karena tertutup pintu.
Rendy yang berada disitu hanya menatap ruangan ini, rasanya sangat sulit menerima kenyataan bahwa Raina kini terbaring lemah dirumah sakit.
Tadi Rafi dan Razir langsung saja membawa Raina kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Sementara itu Rendy harus tetap disini karena ia akan memberikan saksi pada polisi mengapa ada sampai korban penembakan.
"Sorry, sir, can you follow us to the police station?" Tanya polisi itu dengan fasih berhasa Inggris.
"Yes, sir." Ujar Rendy dengan berbahasa Inggris pula.
Rendy lalu mengikuti polisi itu, hingga sampai di luar runagan itu garis pembatas polisi baru saja di pasang.
"we will investigate further."
"Thank you sir."
Rendy lalu menuruni tangga, hingga keluar dari ruangan dan Luke berdiri didepan pintu.
Rendy lalu memeluk Luke saat Rendy sudah berdiri didepan Luke. Mungkin sampai kapanpun kebaikan Luke akan selalu terkenang.
"Terimakasih atas bantuannya Luke." Ujar Rendy dengan melepas pelukannya dengan Luke.
"Aku senang membantumu Rendy. Terimakasih pula dulu sering membantuku membiayai kuliah."
Untuk yang terakhir kalinya Luke memeluk Rendy dengan tak ikhlas. Sama rasanya seperti dulu ia ingin pergi ke Dubai. Ternyata seperti ini rasanya meninggalkan teman terbaik.
{-}
Rendy langsung saja di tanyakan beberapa pertanyaan yang harus ia jawab. Ia menceritakan kronologi dari awal kakaknya mengalami kecelakaan hingga Raina yang mendapat balas dendam dari William.
Tidak ada yang Rendy tutupi dari polisi yang berada didepannya. Semua detail itu Rendy ceritakan tidak termasuk, Razir. Ia tidak ingin Razir terlibat lagi pada kepolisian.
Ia hanya tak menceritakan, jika polisi itu bertanya hubungan William dan Razir, barulah Rendy akan memberitahukannya pada polisi.
Hal ini pun tidak ada sangkut pautnya dengan Razir hingga ia tidak harus datang kesini. Lagipula Rendy hanya ingin melindungi Razir karena tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian ini. Razir hanya membantu, dan itu saja yang akan Rendy katakan jika polisi bertanya.
"Thank you for coming here. we will tell you how many years the sentence is for Mr. William." Ujar polisi itu yang berjabat tangan dengan Rendy.
Rendy mengangguk ia kemudian meminta izin pada polisi itu untuk bertemu dengan William sebentar saja dan polisi mengizinkan.
Saat melihat William sedang memegang sel penjara, tidak seharusnya Rendy merasa senang. William pernah menjadi temannya, namun jika mengingat apa yang sudah William lakukan membuat rasa iba itu hilang perlahan lahan.
"Untuk apa kau datang kemari?!" Ujar William seperti malas berdebat.
"Aku hanya memberitahumu, bahwa mulai hari ini aku dan istriku yang akan menjaga Razir." Ujar Rendy.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ranzir
Novela JuvenilDia Raina Alexandria. Seorang perempuan dengan seribu bahasa yang ia simpan dimulut. Bukan masa lalu yang membuat ia sekarang diam, tetapi seseorang yang telah mengambil hatinya kini membenci dirinya. **** Dia, Razir Smolither menyukai seorang cewek...