Lo lugu, tapi itu yang buat gue ngerasain perasaan tersendiri untuk lo.
-Razir Smolither-
《-》
Pagi ini hari Kamis, adalah hal yang Raina sukai karena, hari ini yang biasanya masuk sekolah, menjadi libur nasional.
Raina ingin lari pagi disekitar rumahnya atau paling jauh berkeliling dari rumah ke Danau. Setelah kemaren ia bisa tersenyum hangat kala Razir mampu menghangatkan hatinya, hari ini berbeda.
Ia melihat keadaan rumah yang begitu sepi. Biasanya dijam segini mamanya mulai memasak dan menyiapkan apa saja untuk nanti. Tapi berbeda hari ini. Suasananya sunyi tapi membuat Raina begitu tersendiri.
Raina pun menaiki tangga dan mulai mengetuk pintu yang berwarna coklat itu. Merasa tidak ada jawaban ia membukanya dan mengedarkan pandangan keseluruh kamar mamanya. Tapi nihil, hasilnya tetap tidak ada.
Raina pun menuruni tangga dan berjalan kearah teras.
Raina sudah berada dibangku teras rumahnya ia mengikat sepatu kanan dan kirinya dikaki kanan dan kirinya. Setelah merapihkan rambutnya ia mengambil earphone yang tergeletak dibangku sebelahnya.
Raina mulai memasangkan Earphone tersebut dikedua telinganya lalu mulai menghubungkannya ke Hp miliknya.
Pertama tama yang harus ia lakukan adalah pemanasan beberapa kali. Kemudian mulai jalan santai ditempat.
Langkah ketiga ia mulai mengelilingi rumahnya beberapa kali dan mulai berjalan kearah Danau.
Setelah sampai di Danau ia mengistirahatkan tubuhnya dibangku panjang. Setelah sekitar 15 menit duduk sambil melihat pemandangan luar Raina mulai bangun dari tempat duduk dan lari mengelilingi Danau.
Ditemani musik ia menikmati lari pagi ini dengan santai.
Ia tersenyum pahit ketika melihat 2 orang kekasih sedang berpacaran ketika cowok itu mengenggam tangan sicewek lalu lari dengan santai.
melihat pemandangan yang terlalu membuat dirinya begitu menyedihkan membuatnya hanya bisa bersabar dan menghela nafas berat.
Keluarga yang duduk didepan Danau itu sangatlah hangat. Ada sepasang suami istri dan anak kembar perempuan. Membuatnya mengingat kembali tentang kisah hidup dirinya yang begitu menyakitkan.
Anak kembar tersenyum berlari larian saling mengejar satu sama lain diiringi tawa. Membuat siapa saja pasti ikut tertawa menyaksikan betapa harmonisnya keluarga itu.
Suami istri tersebut pun terlihat sangat membahagiakan. Suaminya merangkul bahu sang istri dan istrinya yang berada didalam dekap hangat suaminya.
Lalu Raina mengalihkan pemandangan pada sepasang 2 perempuan sedang berpelukan.Ia pun menatap 2 orang sepasang ibu dan anak sedang berpelukan di tepi Danau. Setelah mendekatinya ia mulai memastikan bahwa yang ia lihat bukanlah halusinasi semata. Ini semua nyata.
Mamanya sedang berpelukan bersama adiknya. Adiknya pun merasa begitu damai berada dipelukan mamanya.
Raina mengingat kejadian semalam ketika mamanya menolak mentah mentah untuk ikut bersamanya lari pagi.
Raina belum pernah dipeluk oleh mamanya setelah kejadian naas itu.
Tapi yang ia lihat sekarang membuatnya merasa begitu diasingkan. Mamanya begitu tentram memeluk adiknya.
Apakah Raina harus pergi agar tidak menganggu kenyamanan mereka berdua?
Matanya mulai terlihat berkaca kaca. Hanya saja ia mampu untuk menyembunyikannya dari orang yang lalu lalang didepannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ranzir
Ficção AdolescenteDia Raina Alexandria. Seorang perempuan dengan seribu bahasa yang ia simpan dimulut. Bukan masa lalu yang membuat ia sekarang diam, tetapi seseorang yang telah mengambil hatinya kini membenci dirinya. **** Dia, Razir Smolither menyukai seorang cewek...