Dia mampu membuat diriku menghadapi caranya dengan seribu satu ucapannya.
-Razir Smolither-
*****
BERIKAN COMMENT SETELAH MEMBACA DAN BERIKAN COMMENT SETELAH MEMBACA
HAPPY READING
《-》
Desiran angin membuat rambut Raina berkibar. Angin bergerak cepat melalui Raina dengan keterbatasan yang berkecukupan.
Hari ini Raina ingin sekali berada ditaman belakang. Jadi, selama istirahat berlangsung Raina berada ditaman belakang sambil menikmati angin siang.
Ia sudah pamit kepada teman-temannya jika ia berada ditaman belakang. Sudah beberapa tahun ini Raina membuat hatinya jatuh berulang-ulang terhadap Atla.
Jatuh ditempat yang sama dengan orang yang sama. Ini sudah 2 tahun lamanya dia pergi. Meninggalkannya dalam keterpurukan yang mendalam. Hidup dalam ketersendirian tanpa adanya rasa cinta.
Ia masih mengingat jelas bagaimana senyum itu bisa membuat hatinya menghangat, tawanya dapat membuat hari harinya lebih berwarna.
Kini ia sudah pergi. Membawa setiap kenangan yang merupakan awal sebuah bagian dari kehidupan Raina.
Ia kalah oleh takdir. Takdir tidak mengizinkan ia bersama dengan Atla. Menggengam tangan Atla adalah sebuah halusina semata Raina. Tangan yang lembut itu membuat hati Raina tenang. Harum tubuhnya membuat Raina betah berlama-lama didalam dekap tubuhnya.
Tapi kini ia mengalah akan takdir, Karena bagaimanapun takdir yang akan menentukan dan menemukan jalan cintanya.
"Aku gatau At gimana tuhan menghadirkan rasa cinta ini. Tapi sekarang aku menyerah karena selamanya kamu gak akan kembali, Karena bagaimanapun aku lelah akan semua ini."
《-》
Razir bersama teman-temannya sedang berada dikantin. Ketika mereka semua memasuki kantin semua murid langsung mengalihkan apapun yang ada disekitarnya kepada mereka. Mereka merupakan suatu kesatuan dalam arti jika salah satu dari mereka tidak ada maka tidak lengkaplah susunan kesatuan itu.
Setelah sampai dimeja kantin, salah satu dari merekapun hendak memesan makanan.
"Gue mie ayam pake ayam," kata Raffi dengan menahan senyumnya.
"Ya emang mie ayam pake ayam masa pake Jamur," kata Bryan, orang yang akan memesan makanan.
"Gue kayak biasa, Bry. Nasi goreng dengan telor diatasnya, ditambah bawang goreng untuk memperlezat makanannya," kata Handy tanpa menoleh kearah Bryan.
"Sip. Kalau lo, Zir? Pesen paan?"
"Gue pesen Batagor. Pedes ya. Makasih Bry." Kata Razir memberikan uang 100 rb untuk membayar makanannya dan makanan teman-temannya.
Memang seperti itu, Razir akan selalu berbagi kepada sahabatnya. Karena baginya tempat untuk mencurahkan keluh kesalnya selain orang tua adalah sahabat.
"Minumannya samain aja. Es teh manis gmn?"
"Iya," kata Raffi dan dan Handy serempak.
"Tapi gue gamau es teh manis. Gw mau mochacino dingin. Makasih Bry,"
"Ok. Gue pesen dulu ya."
Setelah peninggalan Bryan, mereka bertiga membicarakan tentang seorang cewek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ranzir
Teen FictionDia Raina Alexandria. Seorang perempuan dengan seribu bahasa yang ia simpan dimulut. Bukan masa lalu yang membuat ia sekarang diam, tetapi seseorang yang telah mengambil hatinya kini membenci dirinya. **** Dia, Razir Smolither menyukai seorang cewek...