12: about ARI IRHAM

3.2K 120 0
                                    


Gue Ari Irham

Banyak yang bilang gue ganteng, keren, dan populer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak yang bilang gue ganteng, keren, dan populer. Dan itu bukan cuma katanya tapi nyatanya.

Kalian liat sendiri kan!

Walaupun masih smp gue itu seorang DJ. Fans gue banyak. Dan gue cukup terkenal. Tapi selama kelas 9 ini gue ngurangin jadwal nge-DJ karena harus vokus sama ujian. Cuma beberapa job aja yang gue terima.

Banyak yang bilang gue sombong. Gue si bodo amat. Terserah mereka mau ngatain gue apa. Gue nggak peduli. Tapi inilah diri gue. Inilah gue Ari Irham. Gue nggak sombong tapi ego gue terlalu tinggi.

Awalnya di sekolah lama gue adalah the most wanted disana. Banyak cewek yang naksir gue disana. Mereka sering banget kasih hadiah hadian ke gue. Mulai dari coklat, bunga, jam dan surat. Tapi gue nggak pernah terima hadia itu. Gue bakalan kasih ke sepupu perempuan gue. Ayolah apa cowo suka bunga? Tentu tidak.

Dan suatu hari Azka, sepupu yang paling dekat sama gue minta gue pindah sekolah di smp persada bangsa. Awalnya orang tua gue nggak ngizinin karena tahun ini adalah tahun terakhir gue smp. Karena gue maksa maksa akhirnya orang tua gue setuju.

4 bulan yang lalu

"Hai Az" kata Ari sambil merangkul Azka. Liburan sekolah kali ini dia datang ke rumah Azka.

"Hai Ri" kata Azka.

"Lo kenapa Az? Muka lo pucet banget" tanya Ari. Dia melihat muka Azka sangat pucat.

"Nggak papa kok Ri" jawab Azka bohong.

"Lo bohong az" kata Ari. "Tell me please"

Dan semua cerita mengalir lancar dari mulut Azka.

"Az?" kata Ari. Azka mengangguk lemah.

"Cuma lo yang tahu Ri. Gue mohon. Mau kan?" pinta Azka.

Ari diam sebentar dia tampak bingung.

Gimana nih? Batin Ari.

"Gue mohon Ri" pinta Azka.

Setelah berpikir lama akhirnya Ari menyerah.

"Gue mau. Demi elo. Tapi..." kata Ari ragu.

"Kenapa Ri? Aisyah baik banget orangnya" kata Azka berusaha meyakinkan Ari. Ari tampak berpikir.

"Gimana caranya?" tanya Ari.

"Lo pindah sekolah ke sekolah gue" jawab Azka.

"Pindah?"

"Iya"

"Tapi pacar gue" kata Ari bingung.

"Lo punya pacar?" tanya Azka terkejut.

"Iya lah. Gue kan bukan jomblo kaya lo yang nggak berani ngungkapin perasaannya ke cewek yang dia suka" sindir Ari sambil tersenyum mengejek.

"Lo paham kan? Dan lo tahu alasannya. Karena lo yang bakal ngungkapin perasaan lo ke dia" kata Azka sambil tersenyum simpul.

"Hm... Trus cewek gue gimana?" tanya Ari.

"Ldr" jawab Azka.

"Gue nggak tahan" kata Ari.

"Terus mau lo apain?" tanya Azka bingung.

"Gue putusin aja" jawab Ari dengan entengnya.

"Putus? Lo nggak cinta sama dia?" tanya Azka bingung.

"Masih SMP mana ada cinta Az. Adanya cinta monyet"

"Cinta itu ada walaupun kita masih SMP. Dan kita bisa jatuh cinta pada siapapun. Paham?" kata Azka.

"Only cinta monyet Az. Cinta monyet nggak lebih!" elak Ari.

"Terserah lo Ri. Lo akan tahu apa itu cinta setelah lo ketemu Aisyah. Cinta sejati bukan cinta monyet" jelas Azka.

"Kita lihat aja nanti" kata Ari sambil tersenyum mengejek.

Memang bagaimana si Aisyah ini?

******

Dan sekarang gue udah di sekolah baru. Dan orang yang Azka bilang bakal buat gue tahu apa itu cinta sejati bukan cinta monyet ada di hadapan gue sekarang sedang memakan bakso dengan malas malasan karena harus semeja dengan gue. Orang itu adalah Aisyah Aqilah si cewek cerewet dan nyebelin itu.

Gue ragu sama kata kata Azka. Itu nggak mungkin terjadi karena itu impossible.

But impossible can be possible right?

Ok. Abaikan kata kata diatas karena gue nggak setuju.


Jangan lupa vote dan voment!

CINTA MONYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang