" Entah kenapa ada rasa bahagia saat ngelihat lo bahagia"____________________
"Ri lo mau nggak temenin gue" pinta Aisyah pada Ari. Mereka berdua sedang berada di kantin sekolahnya tanpa Azka. Saat bel istirahat Azka pergi ke kantor guru untuk mengurus kepindahan sekolahnya ke USA.
Memang beberapa hari ini mereka menjadi lebih dekat dan jarang berantem semenjak Azka jarang berangkat sekolah.
"Kemana?" tanya Ari.
"Beli sesuatu buat Azka. Dia kan mau pergi" jawab Aisyah.
"Uhukk...uhukk" Ari yang sedang meminum orange juicenya tersedak. Dia terkejut mendengar jawaban Aisyah yang mengatakan kalau Azka akan pergi.
"Kenapa ri? Pelan pelan dong" kata Aisyah.
"Emm..iya" Ari menganggukkan kepalanya supaya Aisyah tidak curiga.
"Mau kan nemenin?" tanya Aisyah. Ari hanya mengangguk tanpa bersuara.
"Kira kira gue beliin Azka apa ya?" tanya Aisyah meminta pendapat Ari.
"Terserah lo aja" kata Ari sambil mengangkat bahunya.
"Jam udah biasa. Sepatu? Baju? Topi? Apalagi. Handphone? Nggak banget. Terus apa ya?" gumam Aisyah.
"Gue beli apa nih?" tanya Aisyah bingung. Ari tampak berpikir.
"Syal aja sya. Di USA kan kadang dingin" pendapat Ari.
"Syal? Bener lo ri. Wah makasih idenya" kata Aisyah senang Ari hanya tersenyum simpul.
"Beneran ya pulang sekolah temenin gue beli syal" kata Aisyah. Ari mengangguk.
"Tapi menurut gue lebih baik lo bikin sendiri aja syal buat Azka. Pasti Azka suka dan seneng banget kalo dikasih barang yang lo buat sendiri" pikir Ari. Aisyah tampak berpikir.
"Tapi gue Nggak bisa nyulam" keluh Aisyah.
"Kan lo bisa belajar tutorial di internet atau minta ajarin keluarga lo" nasihat Ari.
"Bener juga ya ri. Pasti Azka suka banget. Makasih idenya ya. The best idea i think" puji Aisyah. Ari hanya tersenyum simpul.
"Ternyata dibalik kesombongan lo lo punya sifat yang baik dan asik" kata Aisyah sambil tersenyum. Ari pura pura tidak mendengarnya dan dengan segera menghabiskan minumannya.
Entah kenapa ada rasa bahagia saat ngelihat lo bahagia.
*******
"Ari" panggil Aisyah. Dia sengaja menunggu Ari di depan kelas Ari. Ari mengangkat satu alisnya.
"Lo mau kan nemenin gue beli wool" pinta Aisyah. Ari mengangguk.
Bukannya waktu istirahat gue bilang mau nemenin ya. Atau dia lupa. Batin Ari lalu mengangkat bahunya sendiri.
"Azka mana?" tanya Ari. Dia heran bagaimana Aisyah tidak bersama Azka.
"Azka pulang dulu katanya kecapean" jelas Aisyah. Ari hanya ber-oh pendek.
"Ayo ri lo temenin gue deket kok tokonya dari sekolahan" kata Aisyah lalu tanpa sadar mengandeng tangan Ari. Ari yang melihat tangannya di gandeng Aisyah hanya diam sambil tersenyum simpul. Entah kenapa dia suka digandeng Aisyah. Dan Aisyah nampaknya tidak menyadari kalau dia menggandeng tangan Ari karena dia hanya diam sambil berjalan sampai pada akhirnya dia hampir terjatuh karena tersandung jalan. Untung Ari menggenggam tangan Aisyah supaya tidak jatuh. Dan Aisyah baru sadar kalo sedari tadi dia menggandeng tangan Ari. Betapa malunya Aisyah. Lalu Aisyah pura pura tidak menyadarinya.
"Maaf" kata Aisyah. Pipinya merah. Ari mengangguk sambil berkata.
"Lain kali hati hati"
*****
"Azka suka warna apa?" tanya Aisyah pada Ari. Walaupun dia sudah lama bersahabat dengan Azka tapi dia sama sekali tidak tahu apa warna kesukaannya. Dia dan Azka sama sekali tidak pernah membahas masalah warna kesukaan.
"Gue nggak tahu" jawab Ari.
Aisyah mendecak. Dia kira Ari tahu tapi ternyata sama saja.
"Aduh gue juga nggak tahu. Gimana ya?" kata Aisyah bingung.
"Lo kan sahabatnya"
"Tapi gue sama Azka nggak pernah bahas masalah warna kesukaan" jawab Aisyah. Ari mendecakkan lidahnya.
Aneh sekali. Batinnya.
"Kayaknya warna biru deh. Soalnya kalau Azka beli sesuatu pasti warnanya biru. Dan insting gue juga mengatakan kalau dia suka warna biru" kata Aisyah. Ari mengangkat satu alisnya.
Insting?
"Lo suka warna apa?" tanya Aisyah pada Ari. Ari nampak sedikit terkejut. Kenapa Aisyah menanyakannya.
"Gue?" tanya Ari memastikan.
"Iya" jawab Aisyah yakin.
"Kenapa?" tanya Ari lagi. Dia sangat ingin tahu kenapa Aisyah menanyakan warna kesukaannya.
"Gue cuma pengin tahu aja" jawab Aisyah.
"Maroon"
"Jadi lo suka warna maroon. Kenapa? Apa alesannya?"
"Karena gue suka aja" jawab Ari.
Sama saat gue cium pipi lo. Batin Ari.
--
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MONYET
Fiksi Penggemar[END] [ARSYAH] Cuma cinta monyet anak smp bukan cinta sejati. Lo belum tahu arti sebenarnya cinta. Termasuk gue.-Ari. Ada alasan kenapa aku tidak berani mengungkapkan rasa ini. Bukan karena friendzone. Tapi ada alasan lain yang suatu saat akan kamu...