"Lebih baik melupakan daripada sakit hati karena pada akhirnya nggak ada keputusan yang jelas"
____________
Sore yang cerah, Azka, Ari dan Aisyah sedang jalan jalan bersama di sebuah taman. Sebenarnya Aisyah malas harus pergi bersama Ari, namun Azka yang memintanya. Dan dengan terpaksa Aisyah menyetujuinya.
"Az wc umum dimana?" tanya Ari pada Azka. Dari ekspresinya sepertinya Ari kebelet. Aisyah terkikik geli melihatnya.
"Di deket kafe ri" jawab Azka.
"Gue kesana dulu lo duduk disini" pamit Ari lalu berjalan menjauh.
"Duduk sya" kata Azka. Aisyah duduk di sampingnya.
"Aisyah Azka boleh nggak minta sesuatu ke kamu?" tanya Azka.
"Minta apa az? Pasti aku kasih" jawab Aisyah.
"Bener sya?" tanya Azka.
"Iya az" jawab Aisyah yakin.
"Apapun itu?" tanya Azka lagi.
"Kok kamu aneh az? Emang kamu mau minta apa?" tanya Aisyah penasaran.
"Lupain aku!" jawab Azka.
"Lupain kamu? Kenapa? Kenapa harus ngelupain kamu az?" tanya Aisyah bingung.
"Kamu mau kan sya?" tanya Azka tanpa menjawab pertanyaan Aisyah.
"Kenapa az? Atau kamu benci sama Aisyah?" tanya Aisyah sedih.
"Nggak sya. Azka nggak bakal benci kamu"
"Terus kenapa kamu minta Aisyah buat ngelupain kamu? Apa maksudnya? Atau kamu udah nggak mau lagi sahabatan sama Aisyah? Jawab az!" kata Aisyah memberondong Azka banyak pertanyaan.
"Lupain Azka sya. Azka nggak mau kamu sakit hati sya. Azka mohon banget sya. Tolong lupain Azka" pinta Azka.
"Sakit hati kenapa?" tanya Aisyah.
"Sakit hati karena Azka bakalan pergi sya"
"Kalau cuma mau pergi kenapa coba Aisyah harus lupain kamu?"
"Karena aku nggak pergi sebentar sya. Aku nggak tahu kapan kembali. Atau mungkin nggak bakal kembali" jelas Azka. Tiba tiba dia merasakan sakit di dadanya. Dia memegangi dadanya.
"Dada kamu kenapa?" tanya Aisyah.
"Nggak papa kok sya udah biasa kayak gini" jawab Azka sambil memegangi dadanya yang sakit.
"Udah pernah periksa ke dokter?" tanya Aisyah. Sejenak dia lupa dengan permintaan Azka.
"Udah kok sya. Katanya cuma nyeri biasa" jawab Azka sambil tersenyum.
"Syukur" kata Aisyah lega. Dia benar benar khawatir dengan kondisi Azka.
"Sya kamu mau kan menuhin permintaan aku?" tanya Azka.
"Apa karena kamu akan pergi kamu suruh Aisyah ngelupain kamu? Apa harus?" tanya Aisyah tanpa menjawab pertanyaan Azka.
"Iya" jawab Azka.
"Nggak az. Mau seberapa banyak kamu minta Aisyah buat ngelupain kamu Aisyah nggak bakal mau" kata Aisyah tegas.
"Baik Azka nggak bakal minta kamu lupain Azka tapi Azka mau minta satu hal. Dan kamu harus janji bakal nepatin"
"Apa itu?"
"Tolong jaga Ari" kata Azka.
"Jaga Ari? Kenapa? Ari udah besar az. Dia bisa jaga diri" kata Aisyah.
"Ari emang udah besar tapi dia belum dewasa. Dan Azka minta kamu supaya ubah sikap Ari"
"Kenapa harus Aisyah?"
"Karena menurut Azka kamu adalah orang yang tepat sya" jawab Azka.
Aisyah menghembuskan nafas panjang. Dia benar benar bingung dengan sikap dan permintaan Azka yang aneh. Tiba tiba Azka memegangi dadanya kembali dengan ekspresi kesakitan. Sepertinya kali ini rasanya lebih sakit karena Azka sampai menutup matanya.
"Azka kamu kenapa lagi?" tanya Aisyah panik.
"Sakit sya. Tolong kamu panggilin Ari.
"Ariiiii!" panggil Aisyah sambil berteriak. Namun Ari tidak mendengarnya. Taman juga sedang sepi. Tidak ada orang yang sedang berjalan jalan.
"Kamu tepatin permintaan aku sya? Janji!" pinta Azka lemah.
"Iya az. Kalau itu bisa bikin kamu sembuh Aisyah bakal nepatin. Janji. Tapi kamu harus sembuh az" kata Aisyah panik. Air matanya menetes.
"Selamat tinggal sya" kata Azka lalu pingsan dikursinya.
"Azkaaa!" teriak Aisyah.
Aisyah bangun dari tidurnya dengan dada berdebar debar. Mimpi buruk. Dia paling benci mimpi buruk. Merusak hari saja.
"Cuma mimpi buruk syah. Kalau cuma mimpi buruk kenapa rasanya nyata banget ya. Semoga itu cuma mimpi" harap Aisyah. Dia melirik jam beker di meja belajarnya.
"What! Udah jam setengah tujuh. Gue pasti terlambat" dengan cepat Aisyah bangun dari tempat tidurnya dan segera menuju ke kamar mandi.
****
Voment!

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MONYET
Fanfiction[END] [ARSYAH] Cuma cinta monyet anak smp bukan cinta sejati. Lo belum tahu arti sebenarnya cinta. Termasuk gue.-Ari. Ada alasan kenapa aku tidak berani mengungkapkan rasa ini. Bukan karena friendzone. Tapi ada alasan lain yang suatu saat akan kamu...