48: after

1.6K 101 9
                                    


Keadaan ruangan di sebuah rumah sakit itu sepi.

Kedua pasien disana sedang tertidur pulas.

Mereka hanya dibatasi tirai penutup.

Di samping ranjang salah satu pasien seorang cowo duduk melamun sambil memandangi wajah cewe yang sedang tertidur pulas dengan luka di dahinya. Tangannya terus terusan menggenggam tangan cewe itu.

Cowo itu adalah Ari sedangkan cewe yang sedang Ari jaga adalah Aisyah. Dan satu lagi cewe yang sedang tertidur di balik tirai pembatas itu adalah yoriko.

Mereka, Aisyah dan yoriko sama sama terluka karena kejadian kemarin sepulang sekolah.

Ketika mereka berdua terjatuh mobil sudah semakin dekat sehingga mereka berdua terserempet.

Dahi Aisyah membentur bahu jalan sedangkan yoriko terpental cukup jauh sehingga keadaannya lebih parah daripada Aisyah.

"Syah lo kapan bangun? Udah 17 jam lo tidur. Apa nggak cape" gumam Ari pelan.

Aisyah masih tertidur sangat pulas.

"Ini semua gara gara gue syah. Andai kemaren gue cepet nolongin lo pasti keadaannya nggak kaya gini" kata Ari menyesal.

Dia menempelkan telapak tangan Aisyah ke pipinya.

"Gue nggak mau lo kaya Azka. Bangun syah. Kalo Azka tahu lo kayagini pasti dia bakalan marah sama gue karena gue nggak bisa jaga lo"

Tiba tiba jari Aisyah bergerak pelan.

Ari membulatkan matanya.

Berkali kali dia mengerjapkan matanya.

Apa dia tidak bermimpi?

Pelan pelan Aisyah membuka matanya.

"Aisyah. Lo udah sadar?" kata Ari senang. Reflek dia memeluk Aisyah erat.

Aisyah mengerutkan keningnya.

"Sa-kit" kata Aisyah terbata.

"Eh sory" kata Ari lalu dengan cepat melepaskan pelukannya pada Aisyah.

"Gue dimana?" tanya Aisyah.

"Lo dirumah sakit syah" jawab Ari.

"Ke-kenapa gue disini?"

"Lo inget kejadian kemaren?" tanya Ari heran.

Aisyah mengetnyitkan keningnya. Tangannya menegangi dahinya. Kejadian kemarin terlintas di pikirannya.

yoriko mendorongnya.

Sebuah mobil melaju dengan cepat.

Teriakan.

Darah.

Dan sekarang bau obat yang memenuhi ruangan yang di dominasi warna putih.

"Syah lo nggak papa?" tanya Ari khawatir karena wajah Aisyah menampakkan ekspresi kesakitan.

Aisyah hanya menggeleng pelan.

"Beneran? Gue panggil dokter dulu" kata Ari lalu berjalan meninggalkan ruangan Aisyah.

Aisyah hanya mengangguk sekilas.

"Yoriko gimana ya?" gumam Aisyah pelan.

Beberapa menit kemudian Ari kembali dengan dokter yang merawat Aisyah.

Dokter itu lalu memeriksa keadaan Aisyah.

Ari menunggu di pojok ruangan dengan cemas.

Dia khawatir keadaan Aisyah memburuk.

CINTA MONYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang