14: One Day With Him 2

3.1K 127 1
                                    

"Gue nggak suka sama orang sombong!"

________



Aisyah berdiri di antara deretan buku novel. Sudah hampir satu jam dia menunggu Ari. Entah buku apa yang sedang Ari cari. Sampai hampir satu jam dia tidak kembali. Dia sudah berganti baju nenggunakan sweater berwarna pink.

"Lama banget sih Ari" kata Aisyah kesal sambil melihat jam tangannya.

Ting!

Ponselnya berbunyi. Dengan segera Aisyah membukanya.


Ariirham98 add you by id Line
Add/block

Ariirham98 : lo dimana?

"Ini kan id line Ari. Darimana dia tahu id line gue?" gumam Aisyah. "Oh. Mungkin dari Azka"

Aisyahaqilla_ : gue di bagian novel.

Aisyahaqilla_ : cepet lo kesini!

Read!

Berapa menit kemudian Ari datang dengan hanya membawa sebuah buku di tangannya. Aisyah mengangkat sebelah alis melihatnya.

"Lo muter muter satu jam cuma buat beli satu buku itu?" tanya Aisyah.

"Kenapa?" tanya Ari tanpa menjawab pertanyaan Aisyah.

"Gue nunggu disini lama. Buku apansi?" kata Aisyah sambil merebut buku Ari dengan paksa. Ari mendengus pelan.

"I'm the DJ" Aisyah membaca judul buku setebal kurang lebih 3cm lalu mengerutkan kening.

"Cari buku gitu susah loh" kata Ari datar.

"Lo mau latihan jadi DJ?" tanya Aisyah sambil menatap Ari.

"Gue emang DJ" jawab Ari datar.

Aisyah tersenyum mengejak. "Gue nggak percaya. Cowok kaya lo bisa nge-DJ. Ya ampun" katanya meremehkan.

"Terserah lo mau percaya atau nggak! Gue bakal buktiin" kata Ari sambil meminta kembali bukunya. Aisyah menyerahkan buku Ari sambil mengangkat bahunya acuh.

"Gue tunggu bukti dari lo" kata Aisyah. Ari tersenyum sombong.

"Kan lo udah dapet tuh buku. Sekarang gue pulang ya. Bye" kata Aisyah sambil berjalan meninggalkan Ari.

"Tunggu!" kata Ari sambil menahan tangan Aisyah.

"Kenapa lagi sih?" tanya Aisyah sambil membalikan badannya.

"Gue laper. Makan dulu yuk" jawab Ari.

"Tapi gue nggak laper" kata Aisyah.

Seharian sama lo aja udah bikin gue kenyang banget. Sampe enek gue. Batin Aisyah.

"Tapi lo harus temenin gue makan. Gue nggak suka penolakan!" kata Ari bernada memerintah.

"Nggak mau!" kata Aisyah tegas.

"Ikut gue!" Ari dengan segera menggandeng tangan Aisyah.

"Lepas nggak!" kata Aisyah ketus.

"Nggak!" kata Ari sama ketusnya.

"Lepas nggak!"

"Nggak mau. Atau lo mau gue cium disini. Di hadapan semua orang" ancam Ari. Aisyah menelan ludahnya dengan susah payah. Dia memperhatikan sekelilingnya. Banyak orang memperhatikan mereka berdua sambil senyum senyum aneh.

"Hh" dengan terpaksa Aisyah membiarkan tangannya digandeng Ari.

Habis ini gue harus cuci tangan sama detol. Biar kuman sombong dan nyebelinnya Ari nggak nular ke gue nih. Ari lo nyebelin banget sih. Awas aja lo. Gue kutuk lo jadi batu baru tahu rasa. Biar batu lo nanti gue buang ke sungai amazon atau samudra hindia sekalian. Batin Aisyah kesal.

"Duduk!" kata Ari dengan nada nemerintah. Aisyah duduk dengan kesal. Mereka berdua makan di kafe outdoor dekat toko buku. Kebetulan kafe sedang sepi. Hanya ada dua pengunjung cewek dan cowok yang sepertinya pasangan yang sedang makan bersama.

"Lo tunggu sini gue mau pesen dulu. Kabur awas. Gue bakal cium lo" ancam Ari sebelum pergi.

"Bisa nggak. Nggak usah ngancem gue" protes Aisyah pada Ari. Ari tidak meresponnya karena langsung pergi.

Shit! Ancaman baru 'kalo nggak mau gue bakal cium lo'. Kurang ajar banget Ari. Mendingan gue dicium kodok daripada dicium makhluk nyebelin sok cool itu. Batin Aisyah kesal.

Berapa lama kemudian pelayan datang membawakan pesanan Ari. Ari juga baru sampai dan segera duduk sambil memainkan handphonenya.

Aisyah memainkan handphonenya sambil menunggu pesanan datang. Ari juga melakukan hal yang sama. Iseng iseng Aisyah mengupdate timeline Linenya.

@aisyahaqilah

Waiting sama orang sinting!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waiting sama orang sinting!

❤100

12 comment

"Lo bikin status apaan nih?" tanya Ari kesal sambil memperlihatkan status Aisyah di tl linenya.

"Lo bisa baca?" tanya Aisyah tanpa menatap Ari.

"Hapus nggak!" ancam Ari.

"Nggak mau" kata Aisyah.

"Apaan lo bilang gue sinting?" tanya Ari kesal.

"Loh kalo lo nggak sinting harusnya lo nggak ngerasa dong" sindir Aisyah. Ari terdiam.

Shit! Bener juga. Batin Ari.

"Lo nggak takut?" tanya Ari dengan nada mengancam.

"Buat apa gue takut sama lo!"

"Beneran lo nggak takut?" Ari bertanya lagi.

"Nggak!" kata Aisyah tegas.

"Gue bakal cium lo disini. Gimana?" ancam Ari sambil menaikkan satu alisnya.

"Nggak takut coba aja kalo berani" kata Aisyah tegas. Dia berpikir mana mungkin Ari berani menciumnya di depan umum.

"Lo nantang gue?" tanya Ari. Aisyah mengangkat bahunya dengan cuek lalu kembali memainkan ponselnya.

Tiba tiba Ari mendekatkan wajahnya ke wajah Aisyah. Dan...

Cuph!

Mata Aisyah melotot dengan sempurna.

"Ari!" teriak Aisyah pada Ari yang langsung duduk dengan tenang seperti orang yang tidak bersalah.

******

CINTA MONYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang