50+ vote next!
Semangat!!"Ri cepetan kita udah telat" kata Aisyah sambil buru buru mengikat tali sepatunya dengan cepat.
"Syah pelan pelan aja. Kamu udah sarapan?" tanya Ari. Aisyah hanya menggelengkan kepalanya.
"Nggak keburu. Liat udah jam berapa sekarang" kata Aisyah sambil melirik jam tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 06.45.
"Hm iya deh. Yaudah sekarang kamu pake helmnya" Ari menyerahkan helm pada Aisyah. Aisyah menerimanya dan buru memakainya.
"Ayo Ri cepetan"
"Tunggu" tahan Ari. Aisyah yang akan naik ke motor Ari menghentikan gerakannya.
"Kenapa lagi si?" tanya Aisyah sambil menatap Ari dengan tidak sabaran. Dia benar benar takut terlambat. Jarak dari rumahnya ke sekolahan itu 20 menit. Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 06.46 sudah dipastikan mereka akan terlambat.
Ari hanya tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya melihat ekspresi Aisyah yang tidak sabaran. Dia lalu berjalan mendekati Aisyah.
"Kalo pake helm tuh dikait dulu. Bahaya tau nggak" kata Ari sambil mengaitkan kaitan helm Aisyah.
"Ha?" mata Aisyah membulat. Dia menatap Ari tanpa berkedip.
"Lain kali pasang sendiri. Masa iya aku terus yang pasangin" kata Ari sambil tersenyum. Tangannya mengelus pipi Aisyah.
Blush!
Pipi Aisyah memerah.
"Ih kamu kok lucu banget si kalo lagi blushing" Ari mencubit pipi Aisyah.
"Ha?" Aisyah mengerjapkan matanya berkali kali. Buru buru dia memalingkan wajahnya dari Ari dan segera menutup kaca helmnya.
"Udah cepetan kita udah telat" kata Aisyah cepat sambil naik ke motor Ari. Ari hanya terkekeh melihat Aisyah yang sedang salting alias salah tingkah. Dia menggeleng gelengkan kepalanya lalu naik ke motornya.
"Pegangan syah aku mau ngebut" kata Ari.
"Hm" Aisyah hanya bergumam tanpa berpegangan pada Ari.
"Yang masa iya aku harus maksa kamu sih" kata Ari sambil sedikit menolehkan kepalanya ke arah belakang.
"Iya aku pegangan tapi nanti" kata Aisyah tanpa membuka helmnya.
"Sekarang"
"Hh iya" Aisyah lalu berpegangan di pundak Ari. Di depan Ari memasang wajah kesalnya.
"Yang please aku bukan tukang ojek" protes Ari kesal. Aisyah tertawa.
"Iya iyaaaaa. Trus aku harus gimana ih" Aisyah heran.
"Gini aja" kata Ari lalu menarik tangan Aisyah agar memeluknya. Aisyah membeku di tempatnya. Sedangkan Ari dia tersenyum lebar hingga menampakkan deretan gigi giginya.
"Gini lebih aman dan nyaman. Aku takut kamu kenapa napa" kata Ari yang membuat pipi Aisyah memerah. Untung saja Ari tidak bisa melihatnya karena Aisyah sedang memakai helm dengan kaca yang tertutup.
"Apaan si. Udah cepet kita udah telat banget" kata Aisyah sambil mencubit perut Ari.
"Iya yang" kata Ari sambil meringis. Aisyah mengangguk angguk paham lalu menyenderkan kepalanya di bahu Ari. Ari tersenyum tambah lebar di depan. Dia senang saat Aisyah salah tingkah karenanya. Dia senang saat Aisyah blushing karenanya. Dan dia senang karena Aisyah tidak protes lagi kalau dia panggil sayang. Intinya dia senang karena bisa bersama dengan Aisyah.
"Ri ayo jalan!" kata Aisyah kesal sambil menjedotkan dahinya ke bahu Ari.
"Eh iya" Ari buru buru menjalankan motornya dengan kecepatan cepat sebelum Aisyah marah marah karena gerbang 10 menit lagi ditutup sedangkan jarak mereka 20 menit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MONYET
أدب الهواة[END] [ARSYAH] Cuma cinta monyet anak smp bukan cinta sejati. Lo belum tahu arti sebenarnya cinta. Termasuk gue.-Ari. Ada alasan kenapa aku tidak berani mengungkapkan rasa ini. Bukan karena friendzone. Tapi ada alasan lain yang suatu saat akan kamu...