Jangan lupa vote sebelum baca:)
Ari berdiri di pojokan sambil memandang kedekatan Aisyah dengan temannya dengan tatapan tidak suka. Disana Aisyah tampak sangat akrab dengan Aca, teman dekat Ari. Bahkan Ari tidak tahu apa kedekatan mereka berdua.
Sementara itu Aisyah sedang membicarakan banyak hal dengan Aca.
"Eh syah lo kok kenal Ari si?" tanya Aca.
"Oh itu. Ari sahabat gue ca. Dia juga sepupunya Azka" jawab Aisyah.
"Azka? Nauvan?" tanya aca. Aisyah hanya mengangguk.
"Eh btw Azka kemana ya? Gue gapernah liat. Dia juga jarang main socmed ya?" tanya Aca. Sepertinya aca tidak tahu kalau Azka sudah meninggal.
Aisyah menundukkan kepalanya. Tiba tiba dia teringat dengan Azka. Aisyah sedih mengingatnya.
"Hey lo kenapa?" tanya Aca heran.
Aisyah mendongakkan kepalanya lalu menggeleng.
"Gapapa kok" jawab Aisyah sambil memaksakan senyum.
"Azka...dia udah pergi"
"Kemana?" tanya Aca sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Dia udah meninggal" jawab Aisyah lalu menggigit bibir bawahnya lalu dia memejamkan matanya.
"Sory gue nggak tahu" kata aca tidak enak. Aisyah hanya mengangguk pelan.
"Udah jangan sedih" kata Aca sambil mengelus ngelus bahu Aisyah. Aisyah hanya memasang senyum tipis.
"Ohiya. Lo satu sekolahan sama Ari?" tanya aca mencoba mengalihkan pembiacaraan tentang Azka yang akan membuat Aisyah bersedih.
"Iya. Dan lo sekolah dimana sekarang?" tanya Aisyah balik. Dia mencoba untuk menutupi kesedihannya ketika membicarakan tentang Azka.
"Gue di Sma Garuda"
Aisyah hanya ber-oh pendek.
"Eh Ari mana syah?" tanya aca tiba tiba. Dia merasa tidak enak karena Aisyah asik ngobrol dengannya dan melupakan Ari.
Aisyah membelakakan matanya. Yaampun dia baru ingat kalau dia datang kesini bersama Ari. Saking asiknya bertemu dan ngobrol dengan Aca, Aisyah sampai melupakan Ari.
Aisyah yakin setelah ini Ari akan marah padanya dan akan mengomel sepanjang jalan. Aisyah harus bersiap siap untuk itu.
"Lo harus cari Ari syah" kata aca lagi. Aisyah mengangguk lalu segera berjalan untuk menemui Ari.
Aisyah berkeliling di sekitar tempat acara namun dia tidak menemukan Ari dimanapun.
"Ari lo dimana?" gumam Aisyah pelan. Matanya memandang ke kanan dan ke kiri siapa tahu dia akan melihat Ari.
Karena sudah cukup lama Aisyah mencari Ari namun tidak menemukannya dengan segera Aisyah mengambil handphonenya untuk menelephone Ari.
Tuutt!! Tuutt!!
Terdengar suara nada sambung. Ari belum mengangkat telephonenya.
Tuut! Tuut!
"Hallo" kata Aisyah.
"Ya" balas Ari di seberang sana.
"Lo dimana si?" tanya Aisyah.
"Rumah"
"Apa?! Rumah?!" tanya Aisyah heran.
"Hmm" Ari hanya bergumam.
"Jangan boong lo ri. Cepet kesini. Gue sendirian" kata Aisyah kesal.
"Sendiri? Bukannya lo lagi ngobrol sama aca ya?" kata Ari lalu tertawa sinis.
"Apaan si Ri. Aneh lo. Cepet lo kesini. Jangan main main sama gue. Jangan bercanda. Gak lucu!"
"Siapa yang bercanda? Gue emang di rumah" jawab Ari dengan nada serius.
"Lo yang ngajak gue kesini tapi lo juga yang ninggalin gue sendiri. Cowo apaan lo. Nggak ada tanggung jawabnya sama sekali" kata Aisyah kesal lalu dengan segera menutup sambungan telephonennya secara sepihak.
Aisyah berjalan dengan cepat menuju ke arah jalan untuk menunggu taksi. Dia akan pulang menggunakan taksi. Bagaimana bisa Ari meninggalkannya sendiri tanpa pamit padahal dia yang mengajaknya kesini. Pikir Aisyah kesal.
Sudah hampir 15 menit Aisyah berdiri di pinggir jalan namun belum ada taksi yang lewat. Dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 20.30.
Aisyah menggigil kedinginan. Cuaca malam itu memang sedang dingin. Dia mengusap usap bahunya dengan kedua tangannya. Kebetulan malam itu Aisyah menggunakan dress pendek dengan bahu yang sedikit terbuka.
"Ah gue pesen taksi online aja" kata Aisyah pada akhirnya karena dia sudah sangat kedinginan.
Baru saja dia akan memesan taksi online handphonenya mati. Dia lupa kalau tadi handphonenya lowbat dan dia tidak membawa power bank.
"Sial. Ini semua gara gara Ari. Awas aja besok ya lo Ri" kata Aisyah kesal sambil memasukkan handphonnenya dengan kasar ke tas selempangnya.
Karena hari sudah mulai malam terpaksa Aisyah berjalan pulang sendirian menuju rumahnya.
Sepanjang perjalanan dia berdoa semoga tidak ada orang jahat yang mengganggunya.
Aisyah memeluk dirinya sendiri. Tangannya terus mengusap usap bahunya. Dia benar benar sangat kedinginan.
"Hatchii" tiba tiba Aisyah bersin. Dia menggosok hidungnya yang memerah.
Shit. Kenapa gue harus flu. Batin Aisyah kesal.
Tiba tiba di belakang Aisyah terdengar suara deru mesin motor yang seperti mengikutinya.
Aisyah menelan ludahnya dengan susah payah. Tangannya mencengkeram tas selempangnya dengan erat. Dia sangat takut kalau motor yang mengikutinya itu adalah orang jahat. Dia takut kalau orang itu akan merampoknya, melukainya, membunuhnya bahkan membuang mayatnya nanti. Aisyah bergidik ngeri membayangkannya. Dia mempercepat langkahnya sambil mulutnya berkomat kamit membaca doa agar dia selamat. Jantungnya berdetak dua kali lebih keras dan cepat. Dia sangat ketakutan.
Tiba tiba motor yang mengikutinya berhenti tepat di belakangnya. Aisyah membeku di tempatnya. Dia menggigit bibir bawahnya dengan keras.
Hap!
Aisyah membelakakan matanya. Seseorang menepuk bahunya pelan. Dengan pelan Aisyah memengokkan kepalanya ke belakang.
"Aaaa" teriak Aisyah terkejut saat melihat siapa orang yang mengikutinya.
****
Siapa hayu yang ngikutin Aisyah.
Mau ngapain dia?
Menurut kalian siapa?
Jawab di kolom komentar bawah ya:)Btw aca itu Mffasar Aca:)
;)
Kenapa banyak yang anggep *A* itu Athalla si? Aku senyum bacanya lho.
Wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MONYET
Фанфик[END] [ARSYAH] Cuma cinta monyet anak smp bukan cinta sejati. Lo belum tahu arti sebenarnya cinta. Termasuk gue.-Ari. Ada alasan kenapa aku tidak berani mengungkapkan rasa ini. Bukan karena friendzone. Tapi ada alasan lain yang suatu saat akan kamu...