17: Care?

2.5K 111 0
                                    

"Gue nggak suka sama orang sombong!"

____________________


"Gue kesini cuma mau bilang kalo Azka nggak masuk lagi" kata Ari. Aisyah yang sedang duduk dibangkunya sambil membaca buku mendongakkan kepalanya.

"Azka kenapa lagi?" tanya Aisyah.

"Sakit" jawab Ari sambil duduk di samping Aisyah.

"Sakit lagi. Kok Azka jadi sering sakit ya? Emangnya dia sakit apa?" tanya Aisyah khawatir dia jadi teringat mimpinya semalam.

"Gue juga nggak tahu. Tapi dia bilang kalau akhir akhir ini dia sering drop. Mungkin kecapean aja kali buat persiapan dia pergi" jelas Ari.

"Pergi?" tanya Aisyah. Dia kembali teringat mimpinya semalam.

"Maksud gue pindah. Azka mau pindah sekolah ke USA" jawab Ari.

Hampir aja keceplosan. Batin Ari.

"Azka mau pindah? Kok dia nggak bilang ke gue ya?"

"Gue juga baru tahu kemaren. Ini mendadak banget soalnya papahnya Azka harus dipindahtugaskan kesana jadi otomatis Azka juga ikut pindah"

"Pulang sekolah lo mau nggak nemenin gue jenguk Azka?" pinta Aisyah.

"Tanpa lo minta gue juga bakalan mau. Lo kan tahu kalau gue itu serumah sama Azka" jawab Ari datar lalu bangkit dari duduknya karena guru yang mengajar di kelas Aisyah sudah datang. Dia lalu melangkahkan kakinya keluar.

"Berhenti!" kata Bu Nina, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang masuk dalam jejeran guru guru killer di SMP Persada Bangsa. Ari menghentikan langkahnya.

"Siapa kamu? Kamu bukan murid kelas ini kan?" tanya Bu Nina.

"Maaf bu. Saya salah masuk kelas" jawab Ari bohong. Aisyah dan semua siswa memperhatikan Ari dan Bu Nina sambil menerka nerka kejadian berikutnya.

"Salah masuk kelas? Kamu tahu bel sudah berbunyi 15 menit yang lalu dan kamu masih disini? Salah kelas bagaimana?" tanya Bu Nina.

"Tapi saya murid baru bu" bela Ari.

"Nggak ada tapi tapian sekarang kamu ibu hukum. Baru jadi murid baru sudah berani bohong kamu ya. Kalau memang salah kelas kenapa nggak minta teman temanmu bantu nunjukin kelasmu! Sekarang kamu berdiri di lapangan upacara sampai jam istirahat selesai. Sekarang!" perintah Bu Nina. Dengan cepat Ari pergi meninggalkan kelas Aisyah menuju ke lapangan upacara.

Aduh Ari kenapa lo kasih info tentang Azka ke gue waktu ufah bel sih. Kalo nggak pasti lo nggak bakalan dihukum. Batin Aisyah. Dia jadi kasihan sama Ari.

"Anak anak sekarang kita lanjutkan pelajaran" kata Bu Nina mengawali pelajaran.

Sementara itu Ari berdiri di tengah tengah lapangan upacara sendirian. Tangannya hormat pada bendera yang terpasang di tiang bendera. Kebetulan lapangan upacara bersebalahan dengan kelas Aisyah. Aisyah bisa dengan jelas melihat Ari karena posisi duduknya di samping jendela.

Pasti Ari kepanasan. Batin Aisyah dia melihat Ari berkali kali mengelap keringat dengan tangan kirinya yang bebas. Earphone terpasang di lehernya.

Aduh gue harus gimana nih. Kok gue jadi kasian ya sama makhluk nyebelin itu. Senyebelin belinnya Ari pasti dia masih ada sisi kebaikannya juga. Buktinya walaupun udah bel dia bela belain buat nyampein kabar kalo hari ini Azka nggak berangkat karena sakit sampai dia dihukum guru. Ihh kok gue jadi kasian ya. Batin Aisyah.

Teeettt!

Bel tanda istirahat berbunyi. Selama jam pelajaran berlangsung Aisyah benar benar tidak fokus pada pelajaran. Matanya terus teralih pada Ari yang sedang dihukum di lapangan.

Ari menghembuskan nafas kesal. Dia benar benar lelah selama dua jam berdiri di tengah tengah lapangan di bawah sinar matahari yang terik. Berkali kali Ari mengibas ngibaskan kerah bajunya.

Tiba tiba Ari merasakan sejuk di pipinya. Ari menengok. Ternyata itu Aisyah yang menempelkan sebotol air mineral dingin ke pipinya.

"Buat lo. Pasti lo haus" kata Aisyah sambil tersenyum. Ari mengangkat sebelah alisnya sambil memandang botol air mineral di tangan Aisyah.

"Tinggal terima aja susah banget lo ri" kata Aisyah. Ari hanya mengangkat bahunya lalu menerima air mineral dari Aisyah dan segera meminumnya.

"Thanks" kata Ari.

"Sama sama" jawab Aisyah.

Ternyata dia bisa juga ngomong makasih. Batin Aisyah sambil tersenyum.

"Kenapa lo senyum senyum sendiri?" tanya Ari heran.

"Nggak papa kok" jawab Aisyah.

"Aneh banget lo" kata Ari.

"Lebih baik aneh dari pada sombong" sindir Aisyah.

"Sombong?" tanya Ari.

"Iya. Menurut gue lo itu sombong banget" jawab Aisyah.

"Oh iya" kata Ari sambil menaikkan satu alisnya.

"Gue nggak suka sama orang sombong" kata Aisyah lalu pergi meninggalkan Ari.

******

Jangan lupa vote dan follow ya😉

CINTA MONYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang