Ari duduk di kursi samping kanan Aisyah sambil melipat tangan didadanya dan wajah tertekuk.Sementara Aisyah sedang asik ngobrol dengan seseorang yang tadi baru saja datang dan merusak moment pernyataan cinta Ari.
Ari pura pura sibuk memainkan ponselnya dengan malas malasan.
Rasanya malas sekali dia harus mendengar Aisyah tertawa bahagia dengan orang lain selain dia.
Disini posisi Ari sulit. Mau cemburu tapi nggak punya hak. Mau ngelarang tapi nggak punya hak. Pokoknya Ari udah kaya flatshoes yang nggak punya hak_-
Bodo amat gue gadenger mata gue burem. Batin Ari kesal karena Aisyah dan cowo itu terus terusan tertawa tanpa menghiraukan kehadiran Ari.
"Kacang kacang kacang" kata Ari nyeletuk.
Sontak Aisyah dan cowo itu menoleh ke arah Ari. Mereka baru menyadari kalau ada satu manusia disana yang sedari tadi mereka diamkan.
"Eh sory Ri gue lupa" kata cowo itu minta maaf.
"Iya gapapa ca" kata Ari.
Ca?
Iya jadi cowo yang daritadi ngobrol sama Aisyah itu aca.
Yang waktu itu ulang tahun.
"Sory Ri" kata Aisyah sambil nyengir.
"Hm" Ari hanya bergumam.
"Oh ya btw tadi lo mau ngomong apa ya Ri sebelum aca kesini?" tanya Aisyah setelah mengingatnya.
Ari menghembuskan nafas kesal.
"Gajadi. Besok aja" kata Ari datar.
"Oh" Aisyah hanya ber-oh pendek. Dia yakin kalau tadi yang Ari bicarakan adalah mengenai perasaannya pada Aisyah.
Semacam ungkapan cinta.
"Oh ya Ri lo sama Aisyah pacaran?" tanya aca.
"Nggak"
"Belum"
Jawab Aisyah dan Ari bersamaan.
Aca menatap mereka sambil tersenyum jahil.
"Yang bener mana nih? Aisyah bilang nggak Ari bilang belum. Kalo belum proses dong" goda aca sambil nyengir.
Aisyah terdiam.
Sedangkan Ari hanya tersenyum tipis.
"Iya tadi baru aja gue mau bilang tapi ada lo. Dasar perusak moment" gumam Ari pelan namun Aisyah masih bisa mendengarnya. Sedangkan aca mungkin tidak karena dia ada di ranjang kanan Aisyah sedangkan Ari di samping kiri.
"Ari" kata Aisyah pelan sambil memelototkan matanya ke Ari.
"Lo ngomong sesuatu?" tanya aca.
"Ah nggak kok" elak Ari.
"Oh gue kirain"
"Oh ya syah. Tante mana?" tanya aca pada Aisyah.
"Mamah lagi jengukin nenek ca" jawab Aisyah.
"Nenek kenapa?"
"Sakit lagi"
"Udah lama gue ga ketemu nenek"
Ari mengerutkan keningnya mendengar perkataan aca.
Udah lama nggak ketemu?
Apa hubungan Aisyah dan aca sedekat itu hingga aca selalu bertemu dengan keluarga Aisyah.
Tiba tiba ponsel Aca berbunyi. Aca segera mengangkat telephonenya.
"Iya"
"...."
"Oh ya sekarang"
"..."
"Oke"
"Syah gue duluan ya" pamit aca setelah menerima telephonenya.
"Oh iya ca" jawab Aisyah.
"Nanti mau gue jenguk lagi ga? Sekalian gue bawain makanan kesukaan lo. Mau ga?" tawar aca.
Ari memasang ekspresi datar mendengarnya.
Sok perhatian sekali huh.
"Gausah ca. Gue gaboleh makan itu dulu. Lain kali aja ya. Gausah repot repot" tolak Aisyah halus.
"Hehe gue lupa. Oke deh kapan kapan kita main ke rumah nenek ya" kata aca.
Aisyah hanya mengangguk.
"Bye syah. Bye Ri" pamit aca.
"Bye ca"
Ari hanya tersenyum simpul.
"Sebenernya hubungan lo sama aca itu apa si syah?" tanya Ari setelag aca pergi.
"Emang kenapa?" tanya Aisyah balik.
"Ya lo berdua kaya kelihatan deket banget gitu" jawab Ari.
"Ah lo cemburu ya" goda Aisyah sambil tersenyum jahil.
Ari memalingkan wajahnya.
"Ng-nggak. Siapa bilang" elak Ari.
"Ngaku aja deh Ri. Gue liat liat lo kaya nggak suka banget kalo gue lagi ngobrol apalagi ketawa sama aca. Kalo nggak cemburu namanya apa?"
Peka banget sih kamu. Batin Ari.
"Ya ya gue cuma males aja. Setiap kalian ngobrol gue di kacangin" Ari masih bisa mengelak.
"Iyain biar seneng" kata Aisyah.
"Eh iya Ri lo nggak sekolah?" tanya Aisyah.
"Hari minggu kali" jawab Ari.
"Hm iya gue lupa" kata Aisyah.
"Maklum lo kan nenek nenek" cibir Ari.
"Apa?! Dasar kakek cangkul" kata Aisyah sambil mencoba menabok Ari. Namun gagal karena Ari menghindarinya.
"Makanya cepet sembuh biar bisa nabok nabok gue" ledek Ari sambil tertawa mengejek.
Aisyah hanya memanyunkan bibirnya kesal.
"Ri gue haus. Ambilin minum dong" pinta Aisyah.
Ari hanya mengangguk lalu mengambilkan Aisyah minum.
Aisyah segera meneguk minumannya.
"Gue dimana?" kata seseorang.
"Uhuk uhuk" Aisyah tersedak minumannya.
"Syah yoriko sadar" kata Ari sambil menatap Aisyah. Dengan segera dia membuka tirai pembatas ruangan itu.
Disana yoriko sudah sadar sambil memegangi keningnya.
"A-ari?" tanya yoriko heran setelah melihat Ari.
Ari hanya menatap yoriko sekilas lalu berjalan pergi untuk memanggil dokter.
"Yoriko lo udah sadar" kata Aisyah sambil mencoba duduk agar bisa melihat yoriko.
Yoriko mengernyitkan keningnya.
"A-aisyah" kata yoriko pelan.
"Dokter bentar lagi kesini. Tenang Ari lagi panggilin"
Aisyah tersenyum simpul.
Sedangkan yoriko hanya menatap Aisyah tanpa bersuara sedikitpun.
Otaknya masih mengingat apa yang sebenarnya terjadi.
****
Holla!
VOMMENT ya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MONYET
Fanfiction[END] [ARSYAH] Cuma cinta monyet anak smp bukan cinta sejati. Lo belum tahu arti sebenarnya cinta. Termasuk gue.-Ari. Ada alasan kenapa aku tidak berani mengungkapkan rasa ini. Bukan karena friendzone. Tapi ada alasan lain yang suatu saat akan kamu...