44: love you

1.7K 118 15
                                    

00.00 up ada yang mau baca?
Insom akutu:'(

Vomment!


Tiba tiba motor yang mengikutinya berhenti tepat di belakangnya. Aisyah membeku di tempatnya. Dia menggigit bibir bawahnya dengan keras.

Hap!

Aisyah membelakakan matanya. Seseorang menepuk bahunya pelan. Dengan pelan Aisyah memengokkan kepalanya ke belakang.

"Aaaa" teriak Aisyah terkejut saat melihat siapa orang yang mengikutinya.

"Hei kenapa lo teriak?" tanya orang itu.

Aisyah mengatur nafasnya yang ngos ngosan dan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.

"Ari" kata Aisyah sambil memandang Ari dengan tatapan terkejut.

"Iya ini gue. Lo kenapa teriak?" tanya Ari.

"Gimana gue nggak teriak. Gue kira lo orang jahat" jawab Aisyah. Ari hanya mengangkat bahunya acuh.

"Eh lo bilang lo udah di rumah. Tapi kenapa sekarang lo ada disini. Lo boong?" kata Aisyah sambil memandang Ari sinis.

Dia baru ingat kalau tadi Ari meninggalkannya sendirian di acara ulang tahun aca sehingga membuat Aisyah harus berjalan hingga kedinginan dan membuatnya flu secara tiba tiba.

Ari menelan ludahnya susah payah lalu menggigit bibir bawahnya. Dia diam dan tidak menjawab pertanyaan Aisyah.

"Jawab! Kenapa lo diem! Lo ngerjain gue?"

Ari hanya menggeleng.

"Terus maksud lo apa? Kalo itu bercanda. Fiks itu nggak lucu!" kata Aisyah ketus. Ari masih diam.

"Pulang bareng gue" kata Ari tiba tiba. Aisyah mengangkat sebelah alisnya.

"Setelah lo ninggalin gue sampe gue pulang jalan sendirian kaya gini lo ngajak gue pulang. Nggak!" tolak Aisyah.

"Tapi syah ini udah malem"

"Hatchii" Aisyah bersin lagi.

"Tuh lo flu syah" kata Ari dengan nada khawatir.

"Apa peduli lo!" bentak Aisyah.

"Please syah pulang bareng gue. Gue tahu lo kedinginan karena pake baju itu" kata Ari sambil memperhatikan dress yang Aisyah pakai.

"Gak mau" tolak Aisyah.

"Kalo gue bilang purang bareng gue lo harus pulang bareng gue!" kata Ari sambil mencengkeram bahu Aisyah.

"Aw sakit bego!" kata Aisyah kesakitan karena cengkeraman tangan Ari lumayan keras di bahunya.

"Baru segitu aja lo sakit. Apa kabar hati gue" kata Ari pelan dengan nada sinis.

Aisyah membelakakan mata mendengarnya.

"Apa? Lo ngomong apa?" tanya Aisyah ingin memastikan apa yang dia dengar.

"Nggak ada pengulangan"

"Lepasin tangan lo gak!" kata Aisyah sambil melurik bahunya yang masih di cengkeram oleh Ari. Ari hanya melirik ke arah bahu Aisyah sekilas tanpa melepaskan cengkeramannya. Dia hanya mengendurkan cengkeramannya tanpa melepaskannya.

"Lepas!" kata Aisyah lagi dengan nada lebih keras.

Tanpa di duga tiba tiba Ari memeluknya.

Aisyah membelakakan matanya karena terkejut. Dia membeku di tempatnya. Ari memeluknya dengan sangat erat. Dia yakin sekarang pipinya memerah.

"Maafin gue udah ninggalin lo. Gue tahu lo kedinginan. Maafin gue" kata Ari pelan sambil mengelus elus kepala Aisyah.

Aisyah membatu di tempatnya. Dia membiarkan Ari memeluknya tanpa membalas pelukannya.

"Maaf" kata Ari lagi lalu melepaskan pelukannya pada Aisyah. Aisyah masih diam dan tidak menjawab pernyataan maaf Ari. Dia masih sangat terkejut melihat perlakuan Ari padanya.

Tiba tiba Ari menangkup kedua pipi Aisyah dengan kedua tangannya. Lagi lagi Aisyah memebelakakan matanya karena terkejut.

"Supaya lo nggak kedinginan" kata Ari sambil mengusap usap pipi Aisyah pelan.

Bukan hanya kehangatan yang Aisyah rasakan pada pipinya saja tapi rasa panas yang menjalar ke seluruh tubuhnya hingga membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dan keras.

"Hatchii" tiba tiba Aisyah bersin tepat di wajah Ari.

Ari menutup matanya pelan sambil memalingkan wajahnya.

Dia merasakan wajahnya terkena cipratan air.

"Ups" Aisyah menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Ari hanya mengibas ngibaskan tangannya di depan wajahnya. Dengan cepat Aisyah mengambil tisu di tas selempangnya dan mengelapkan ke wajah Ari.

"Sory" kata Aisyah pelan. Tangannya masih membersihkan wajah Ari dengan tisu. Ari hanya diam sambil memperhatikan Aisyah yang sedang serius membersihkan wajahnya. Seulas senyum kecil tersungging di bibirnya.

"Lo kenapa senyam senyum sendiri?" tanya Aisyah lalu menurunkan tangannya dari wajah Ari. Dia menatap Ari dengan tatapan heran.

"Ha?" tanya Ari terkejut. Aisyah memutar bola matanya.

"Aneh" cibir Aisyah.

"Hatchii" tiba tiba Aisyah bersin lagi. Kali ini dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya agar tidak mengenai wajah Ari.

"Emm syah ayo pulang" kata Ari sambil melepas jaket yang dia gunakan lalu memakaikannya pada Aisyah. Aisyah membeku di tempatnya. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Selalu seperti ini setiap dia berdekatan dengan Ari atau saat Ari bersikap manis padanya.

"Sory syah tadi gue ninggalin lo" kata Ari sambil menatap Aisyah dengan tatapan bersalah.

"Iya gue maafin" jawab Aisyah sambil tersenyum. Ari ikut tersenyum.

"Lo mau pulang bareng gue kan?" tanya Ari berharap. Tanpa berpikir panjang Aisyah menganggukkan kepalanya. Daripada pulang sendirian. Pikirnya.

"Ayo naik" kata Ari lalu naik ke motornya. Aisyah mengangguk dan mengikuti Ari.

"Pegangan syah" kata Ari sambil menengok ke belakang. Aisyah mengerjap sebentar. Dia bingung harus memeluk Ari atau tidak.

Sedangkan Ari tanpa menunggu jawaban Aisyah dia melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Dan setelah lama berpikir Aisyah melingkarkan tangannya di perut Ari pelan dan menyenderkan kepalanya di punggung Ari. Itu pertama kalinya dia memeluk Ari tanpa dipaksa oleh Ari.

Di depan Ari tersenyum samar sambil memandang tangan Aisyah yang memeluknya. Ternyata apa yang dulu Azka katakan benar. Ari akan tahu apa itu cinta sebenarnya ketika dia bertemu dan mengenal Aisyah lebih dekat.

"Love you syah" gumam Ari pelan. Senyum masih tersungging di bibirnya.

Sementara itu Aisyah mengerjapkan matanya berkali kali di belakang. Kepalanya masih dia senderkan di punggung Ari. Apa dia tidak salah dengar apa yang barusan Ari katakan. Ari mengatakan kalau dia mencintainya.

Aisyah yakin dia tidak salah dengar walaupun keadaan jalan raya saat itu sedang ramai. Dengan tersenyum kecil Aisyah mengatakan.

"Love you too ri" kata Aisyah pelan sambil tersenyum. Dia mengeratkan pelukannya ke Ari. Dia yakin kalau sekarang dia benar benar mencintai Ari. Dia selalu nyaman saat berada di dekat Ari. Tidak ada pelukan senyaman pelukan Ari. Benar kata Azka dulu kalau Aisyah memang sudah mempunyai perasaan pada Ari sejak lama. Hanya saja dia belum menyadarinya. Dan sekarang Aisyah sudah menyadarinya.

****

Romantisnya mereka.
#ygnulisnyeseksendiri:v

Vomment!

CINTA MONYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang