59

1.2K 75 0
                                    


DOUBLE UPDATE YEAAYY🙌

***

"Ari!" Aisyah memanggil nama Ari sambil memandang ke sekitar kamarnya karena dia tidak menemukan Ari ketika keluar dari kamar mandinya.

"Ri kamu dimana?" Aisyah berjalan ke arah samping ranjangnya. Siapa tau Ari bersembunyi disana. Namun nihil. Ari tidak ada disana.

"Hm jangan jangan Ari udah ke bawah" gumam Aisyah karena tidak menemukan Ari. Dia pun berencana turun ke bawah. Namun ketika dia akan berbalik dia menghentikan gerakannya karena melihat pintu balkon kamarnya terbuka.

"Perasaan pintunya nggak kebuka. Ah atau jangan jangan Ari disana" pikir Aisyah. Dia pun melangkahkan kakinya ke arah balkon kamarnya. Dan benar Ari sedang berdiri disana membelakangi Aisyah.

Aisyah tersenyum kecil. Sebuah ide nakal terlintas di pikirannya. Dia akan membalas perlakuan Ari padanya. Dia lalu berjalan ke arah Ari dengan langkah sepelan mungkin supaya tidak menimbulkan suara agar Ari tidak mengetahui keberadaannya.

"DOORR!!" Aisyah berteriak tepat di telinga Ari sambil tangannya menepuk bahu Ari. Ari memegangi jantungnya yang serasa akan copot. Aisyah yang melihatnya tertawa terbahak bahak.

"Ri kamu lucu banget tau nggak kagetnya. Hahaha" Aisyah tertawa sambil memegangi perutnya. Ekspresi Ari saat sedang terkejut benar benar sangat lucu dan konyol. Sedangkan Ari, dia hanya memandang Aisyah dengan pandangan datarnya.

"Ehem" Aisyah berdeham lalu menghentikan tawanya setelah melihat ekspresi Ari. Dia menatap Ari heran. Kenapa Ari tidak memarahinya karena di kerjai? Kenapa Ari hanya diam saja? Tidak biasanya dia seperti itu.

"Ri kok kamu diem?" tanya Aisyah. Ari hanya menggelengkan kepalanya.

"Kok?" Aisyah menatap Ari dengan kening yang berkerut. Wajah Ari tertekuk dengan bibir yang dia manyunkan.

"Badmood" ucap Ari cepat lalu berbalik dan meninggalkan Aisyah sendirian. Kerutan di kening Aisyah semakin dalam. Kenapa Ari tiba tiba badmood? Padahal tadi sebelum Aisyah mandi mereka baik baik saja.

"Ari kenapa si?" gumam Aisyah sambil menatap kepergian Ari dengan pandangan bertanya tanya. Pada akhirnya karena tidak menemukan alasan yang logis kenapa Ari tiba tiba berubah Aisyah mengangkat bahunya acuh lalu berbalik. Saat akan berbalik dia melihat sebuah bingkai foto di meja kecil di balkon kamarnya. Aisyah mengangkat sebelah alisnya lalu berjalan menghampiri meja kecil itu dan mengambil bingkai fotonya.

"Ah" sebuah senyum tersungging di bibir Aisyah ketika melihat foto apa yang ada di bingkai foto itu. Dia tertawa kecil lalu berbalik dan berjalan meninggalkan balkon kamarnya tanpa membawa bingkai foto itu.

***

Ari duduk di sofa ruang tamu Aisyah dengan wajah masamnya. Sekarang kekesalannya pada Aisyah menjadi dua kali lipat. Bukannya mengejarnya dan menanyakan apa alasan Ari badmood, Aisyah malahan membiarkannya pergi tanpa mencegahnya.

Dasar jiwa nggak pekanya masih belum ilang! Untung sayang. Batin Ari.

"Ri!"

Ari menolehkan kepalanya. Ternyata Aisyah yang memanggilnya. Sudut bibir Ari terangkat sedikit. Ternyata Aisyah mengejarnya. Ari yakin setelah ini Aisyah akan menanyakan alasan kenapa dia badmood.

"Ri mau ngajakin aku kemana?" tanya Aisyah sambil duduk di samping Ari. Senyum di bibir Ari langsung lenyap. Kenapa Aisyah malahan menanyakan tujuan Ari datang kesini dan bukannya menanyakan kenapa alasan Ari tiba tiba badmood?

"Ri kok ngelamun si?" tanya Aisyah sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Ari.

"Apa?!" tanya Ari. Tanpa sadar nada suaranya naik satu oktaf. Mungkin karena sekarang kekesalannya pada Aisyah sudah bertambah lagi. Bukan dua kali lipat namun tiga kali lipat. Aisyah menatap Ari dengan sebelah alisnya yang terangkat. Namun sedetik kemudian Aisyah tersadar. Ari sedang dalam mode marah dengannya.

CINTA MONYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang