"Azka! Jangan pergi ka. Jangan tinggalin aku. Aku sayang kamu" kata Aisyah setengah berteriak, menghentikan Azka yang akan pergi meninggalkannya.
"Nggak bisa sya. Maaf. Aku harus pergi"
"Kalo gitu aku ikut"
"Jangan. Kamu harus tetep disini. Stay di sini akan ada orang yang gantiin aku. Orang yang lebih baik dari aku. Orang yang bisa bikin kamu bahagia" kata azka.
"Nggak ada az. Cuma kamu. Cuma kamu sahabat yang aku punya"
"Nggak syah masih banyak sahabat sahabat kamu di luar sana. Cuma karena kamu belum nemuin mereka aja"
"Nggak az"
"Syah yakin oke kalau nanti ada seseorang yang bakalan jadi yang terbaik buat kamu"
"Nggaj az. Bagi aku kamu yang terbaik" setetes air mata jatuh di pipi aisyah.
"jangan nangis sya. Jangan buang air mata kamu" kata Azka sambil menghapus air mata Aisyah.
"kalo air mata aku emang bikin kamu tetep disini aku bakalan keluarin semua air mataku" kata aisyah. Kini tangisnya semakin deras.
"Syah tolong jangan gini"
"Nggak bisa az. Aku bakalan tetep gini"
"Syah please" kata Azka memohon.
Aisyah menggelengkan kepalanya cepat. Membiarkan air matanya jatuh semakin deras.
"Syah jangan buat aku ngerasa bersalah"
"Makanya kamu tetep disini"
"Nggak bisa sya"
"Ka kamu udah janji lho nggak bakalan ninggalin aku. Kamu inget janji kamu?"
Azka menghela nafas panjang lalu mengangguk pelan.
"Aku inget syah"
"Kalo inget kenapa kamu mau ingkarin?"
"Syah maaf aku nggak bisa jelasin. Tapi aku tetep harus pergi sya. Maaf" kata Azka lalu berjalan meninggalkan Aisyah.
"Ka tunggu!" tahan Aisyah.
"Maaf" Azka semakin mempercepat langkahnya. Meninggalkan Aisyah yang menangis sesenggukan sambil terduduk.
"Azkaaa!!!" teriak Aisyah. Namun Azka tetap melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang sedetikpun.
"Aisyah!" Azka bangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu. Bahkan keringat sampai menetes di dahinya. Jangan lupakan bajunya yang juga basah karena keringat.
Mimpi itu lagi. Batinnya sambil mengelap keringat di dahinya.
Dia mengucek ucek matanya dan menatap ke sekelilingnya. Dia baru sadar kalau ketiduran di meja belajarnya. Pantas saja tangannya merasa sakit.
Azka merentangkan kedua tangannya. Meregangkan otot otonya. Dia menghela nafas panjang lalu memijat keningnya yang pening.
Entah sudah beberapa kali mimpi seperti itu ada di tidurnya. Bahkan kadang mimpinya lebih dramatis dari itu. Dan jujur itu mengganggunya.
Mending gue solat dulu biar hati gue tenang. Batin Azka.
Setelah itu Azka mengambil air wudhu dan melaksanakan solat tahajud.
Setelah selesai sholat dan berdoa Azka duduk di ranjangnya. Memikirkan sesuatu yang mengganggunya. Dia menghembuskan nafas panjang dan beratnya.
"Mungkin gue harus panggil dia sekarang " kata Azka lalu membuka handphonenya dan mengirimkan pesan ke line seseorang.
Nrazka_ :
Saatnya lo datang.Nrazka_ :
Gue mohon secepatnya.Send
"semoga dia bisa bikin kamu bahagia" gumam azka pelan.
*****
Gantung?
Wkwk.
Btw alimnya doi gue:*
HeheSee you!

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MONYET
Fanfiction[END] [ARSYAH] Cuma cinta monyet anak smp bukan cinta sejati. Lo belum tahu arti sebenarnya cinta. Termasuk gue.-Ari. Ada alasan kenapa aku tidak berani mengungkapkan rasa ini. Bukan karena friendzone. Tapi ada alasan lain yang suatu saat akan kamu...