8

121K 5.5K 25
                                        

Farel di buat melongo pasalnya grace yang tadi membawa mobil dengan kecepatan tinggi dan menempuh perjalanan hampir 2 jam lamanya. Sekarang malah bilang mereka sudah sampai dan ini apa maksudnya hutan.
Ya grace membawa farel ke hutan memang tidak seperti hutan yang lebat dan menyeramkan tapi ini tetap hutan loh dan dia dengan gadis kecil.

"gue tau yang lo pikirin. Gue bawa lo kesini karna lo mau ketemu caca bukan."

Farel mengganggukkan kepalanya, membenarkan kata grace.

"gue emang mau ketemu caca tapi kenapa lo malah bawa gue kesini. Gue lagi nggak bercanda grace."

"ish gue juga nggak bercanda farel. Udah deh lo ikutin gue aja." kata grace berjalan didepan farel hingga mereka berhenti di rumah pohon yang bisa di bilang err...keren banget.

Gila gue nggak percaya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gila gue nggak percaya ini. Keren banget. Buat anak SMA kayak mereka bisa punya kayak gini gue yakin pasti anak orang kaya ckckck ujar farel dalam hati.

"caca...caca." teriak grace berjalan masuk.

"ais grace lo apaan sih teriak nggak jelas gitu." dumel caca keluar dari rumah pohon itu.

"ca ara sakit nyariin lo ca."

"hah ara sakit kok bisa!"

"tau deh tuh tanya aja sama farel teman gilang itu. Dia ada di luar sana lagi keliling rumah." ujar grace lalu masuk ke dalam rumah. Cacapun menghampiri farel yang masih menatap kagum rumah itu.

"kalo lo udah puas. Sekarang lo boleh pulang." farel segera berbalik melihat caca yang berasa di belakangnya.

"ca ara sakit gue disuruh gilang nyusul lo."

"gue nggak ada urusan lagi sama dia. Kalo anaknya sakit urusin bukan malah nyuruh gue."

"lo masih marah karna kejadian waktu itu ca. Gilang bukan bermaksud marah cuma dia takut ara berharap lebih sama lo dan sahabat lo itu."

Caca mendengus lalu berbalik ingin pergi sebelum mendengar ucapan farel lagi.

"dia takut tiara pergi karna ada orang baru di antara mereka ca. Dia takut ara dirampas dari dia. Karna tiara pernah di ambil mantan istrinya dan dia nyaris kehilangan tiara. Jadi wajar dia berat buat bolehin ara dekat dengan orang lain apa lagi langsung manggil mommy."

Caca berbalik menatap farel dan tetap diam seolah menunggu kelanjutan cerita farel.

"soal dia marah karna lo nyaris ngasih dia pizza itu karna gilang trauma. Tiara pernah makan makanan semacam itu dan harus dilarikan kerumah sakit meskipun diagnosa karna tiara keracunan makanan tapi semenjak itu gilang melarang keras tiara. Dia takut ditinggal tiara karna cuma tiara satu-satunya dihidup gilang."

Caca terdiam mendengar penjelasan farel. Sebegitu takutnya gilang jika terjadi sesuatu pada tiara wajar dia marah. Caca jadi merasa bersalah dibuatnya.

"oke kalo gitu ayo pergi kita samperin tiara sekarang."

Farel menggangguk dan melangkah pergi mengikuti caca. Sebelumnya caca memanggil grace yang berada di dalam bersama keyla.

****

Setibanya di mansion gilang. Caca dan sahabatnya sempat terperangah melihat mansion yang super mewah itu.

"jika kalian ingin mengaguminya nanti saja ayok masuk sekarang." perintah farel membuat mereka mendengus kesal.

Lagi saat masuk caca dan sahabatnya itu di buat kagum. Sekaya inikah gilang.

Farel segera naik ke atas tepatnya kamar tiara di ikuti caca keyla dan grace. Farel segera masuk kedalam kamar dengan nuansa pink menandakan sang pemilik adalah perempuan.

Caca keyla dan grace yang masuk sepontan terkejut melihat kamar yang sepertinya milik tiara itu.

"gila kamar anak umur 3 tahun aja semewah ini ca. Gilang pasti sayang banget sama tiara." bisik keyla melihat kamar ara.

"lo bener key. Bahkan kamar gue aja nggak gini banget." bisik grace pula.
Caca hanya menggeleng kepala melihat sahabatnya ini.

"mana tiaranya?" tanya caca karna hanya melihat gilang yang sedang duduk diranjang dan farel yang berdiri didekatnya.

"dia di dalam kamar mandi. Dari tadi tidak mau keluar."

"kenapa dibiarin kalau ada apa-apa bagaimana?" gerutu caca lalu melangkah ke pintu di dalam kamar itu.

"tiara sayang." panggil caca seraya mengetuk pintu.

Tidak ada jawaban dari dalam. "ara ini kak caca keluar dong." bujuk caca.
"bohong pasti bukan mommy." teriak tiara dari dalam.

"ara ini benar mommy nak keluar yuk kalau ara tidak mau keluar mommy pulang deh."

Pintu kamar mandi terbuka sedikit dan timbul kepala ara. Setelah melihat benar caca dia membuka pintu lebar dan menerjang memeluk caca sambil menangis.

"mommy ara kangen." katanya terisak. Caca segera mengendong ara dan membawanya ke ranjang ara.

"cantik kok nangis sih jelek loh jadinya." kata caca seraya menghapus air mata di pipi ara.

"ara kangen ara mau mommy. Mommy disini aja ya sama ara."pintanya.

"kalo ara kangen ara bisa main kerumah kak caca tapi kalo kak caca disini nanti kak caca dimarah papi kak caca."

"kalo gitu ara ikut kerumah mommy aja."

"boleh asal ara jangan nangis lagi terus makan dan minum obatnya oke."

Ara hanya mengangguk dipelukan caca bahkan membenamkan kepalanya di dada caca.

Caca bahkan mengajak ara bercanda dan ara bahkan mengadu tentang gilang yang tidak mau menuruti keinginan ara untuk bertemu caca.

Gilang farel dan kedua sahabat caca terteguh melihat interaksi mereka. Gilang bahkan tidak menyangka ara sebegitu menyayangi caca. Rasanya ada rasa hangat melihat putri kecilnya bisa tertawa bahagia. Melihat ara yang kembali tersenyum dan ceria seperti biasanya.

Ya allah Apa caca malaikat yang dikirim untuk kebahagiaan ara. Jika benar maka biarkan ini terus berlanjut dan buat hatiku mampu menerima orang lain didekat ara kembali. Doa gilang dalam hati.

Tanpa sadar gilang bahkan tersenyum membuat farel yang didekat gilang ikut tersenyum juga dia yakin sahabatnya akan membuka hati untuk wanita lagi.

Love you Bad girls (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang