Happy reading dan jangan lupa vote gaes.
Typo bertebaran!!!!****
Tiga tahun kemudian......
Wanita cantik memasuki kantor Alexis grup dengan langkah anggun dan tatapan dingin yang akan membuat orang bergidik ngeri saat berhadapan dengannya. Wanita yang terlihat elegan dengan balutan pakaian kerja yang sederhana.
"mita hari ini tolong kosongkan wantu saya dari siang. Jika ada mitting majukan pagi ini." katanya sebelum masuk ke ruangan CEO.
"baik miss." jawab wanita yang di panggil mita itu.
Setelahnya dia masuk kedalam ruangan. Dia segera duduk di kursinya. Menatap meja yang di atasnya terdapat beberapa foto.
Ada foto seorang pria dan gadis kecil yang sangat dia rindukan. Juga dirinya dengan prince kecilnya. Juga foto keluarga besarnya. Dan foto dia beserta sahabatnya.Ya, wanita itu caca. Setelah 2 tahun kuliah di new york. dia bekerja di perusahaan adara tepatnya di kantor pusat Alexis company dan baru sebulan ini dia kembali untuk mengurus anak perusahaan Alexis company yaitu Alexis grup. Memang dia kembali sudah sebulan hanya saja selama ini dia memilih tinggal di apartemen yang baru di beli saat akan kembali. Bahkan kembalinya dia hanya di ketahui keluarga. Sahabatnya bahkan belum tau dia sudah kembali.
Tok...tok...tok
"masuk."
Pintu terbuka dan mita sekertaris caca masuk. Mita melangkah mendekat caca.
"maaf buk ini ada undangan untuk ibu." katanya seraya menyerahkan undangan berwarna merah di atas meja caca.
Caca mengangkat sebelah alisnya. "dari siapa?" tanyanya dingin tanpa menyentuh undangan itu.
"undangan itu datang dari Saggaf grup buk." jawabnya membuat caca tegang. Apa maksudnya ini apa gilang yang akan menikah.
"baiklah kamu boleh pergi."
"saya permisi buk." katanya membungkuk badan sebentar lalu melangkah keluar.
Caca terpaku melihat undangan itu. Hatinya remuk kembali. Tiga tahun dihabiskannya untuk melupakan pria itu meski hingga saat ini dia belum mampu melupakannya. Tapi apa yang ada di hadapannya undangan yang di yakininya undangan pernikahan gilang. Karna setau dia hanya ceo yang dapat mengundang rekan bisnis dalam acara pernikahan seperti itu.
Apa yang harus dilakukannya. Mampukah ia datang seolah tiada masalah sama sekali.
Saat sedang melamun terdengar pintu kembali di ketuk dan muncul lagi mita.
"maaf buk rapat akan dimulai dan ibu sudah ditunggu di ruang meting." kata mita sopan.
Caca mengangguk dan melangkah keluar ruangan diikuti mita di belakang.
Saat sampai di pintu meting mita maju dan membuka pintu. Sontak semua yang di dalam ruangan berdiri menyambut ceo Alexis. Seorang pria membelalak mata melihat sang ceo yang sangat di kenalnya.
Caca masuk dan menatap mereka satu persatu hingga dia terhenti pada pria yang menatap tajam padanya.
Caca buru-buru mengalihkan pandangannya. Rapat dimulai hingga 2 jam lamanya. Saat semua sudah keluar ruang rapat hanya tunggal caca pria itu dan sekertaris caca.
Pria itu melangkah mendekati caca.
"lama gak temu ca." sapanya membuat caca menatapnya sejenak lalu menatap sekertarisnya. Seolah paham sekertarisnya keluar.
"hmm apa kabar ren?" tanya caca pada pria yang ternyata darren.
"baik sangat baik. Lo juga keliatan baik bukan."
"yaa seperti yang lo liat. Gimana kabar keyla?"
Darren mengangguk "dia baik bahkan saat ini sedang hamil anak kedua kami."
"waw selamat kalo gitu."
"jujur gue gak butuh kata selamat. Gue cuma butuh lo temuin keyla karna semenjak lo pergi lagi keyla dan grace berubah cukup drastis. Bahkan gilang lebih hancur karna lo." ucap darren dingin. Caca tau darren marah padanya saat ini. Tapi, semua bukan sepenuhnya salah dia. Semua dilakukan demi menata hatinya kembali.
"gue akan nemuin keyla dan grace nanti. Soal gilang gue harap jangan pernah di bahas lagi. Gue gak mau karna gue bisa aja jadi pelakor."
Darren mengernyit dahi "pelakor apa maksud lo ca?"
Caca tersenyum sinis "jangan pura-pura gak tau ren. Bukannya lo sahabatnya. Oh ya bilang gilang undangan udah sampe di gue dan gue ucapin selamat untuk pernikahan dia dan diva. Kalo sempet gue bakal hadir nanti. Sorry gue harus pergi sekarang gue masih ada urusan." ujar caca sambil mengambil tas dan berkas di atas meja. Caca berbalik sebentar "Ini kartu nama gue tolong kasih keyla suruh hubungin gue."
Dia pergi tanpa mau mendengar ucapan darren yang di yakininya akan membuatnya makin hancur lagi.
Astaga apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini. Gumam darren sendiri lalu melangkah keluar ruang rapat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love you Bad girls (COMPLETED)
Teen FictionTiga wanita dengan kecantikan yang membuat siapa yang melihat memuja. tapi, bagaimana jika mereka seorang badgirls yang selalu membuat heboh sekolah dengan kenakalan mereka dan kehidupan liar mereka di dunia balapan. Karna kesalahan mereka sendiri y...