Happy reading dan jangan lupa voment gaes.
Typo bertebaran!!!!!********
Plakk plakk
Tamparan kuat hingga sudut bibir kedua wanita itu mengeluarkan darah. Membuat semua yang di sana membelalak mata. Mereka kaget bahkan mungkin lupa ada wanita lain di dekat mereka.
"jangan berani-berani anda menghina caca. Perlu kalian tau bahwa kalian sangat hina." ujar wanita itu dingin membuat semua bergidik ngeri melihat aura wanita itu sangat mengintimidasi semua yang ada di sana. Aura wanita itu hampir sama dengan aura caca saat tengah marah.
******
"ivy." ucap dua wanita itu bersamaan. Membuat yang lain makin kaget.
"sayang kamu kenal mereka?" tanya marcel yang sudah didekat kekasihnya itu.
"ya mereka orang yang buat abang alif meninggal." jawabnya dingin dengan menatap tajam dua wanita dihadapannya itu.
Marcel dan yang lain dibuat terkejut berkali-kali.
"jadi maksud kamu bela juga tante meta yang buat alif kecelakaan?" tanya mario.
"ya mereka dengan sengaja buat mobil abang remnya blong dan mereka dengan keji nyewa orang buat nambrak abang dengan truk." jawab ivy dengan bergetar bahkan ia sudah memejamkan matanya menahan air matanya agar tidak jatuh.
Marcel segera menarik kekasihnya itu ke pelukannya. Ivy sudah menangis di pelukan marcel melihat mereka mengingatkannya pada alif abangnya yang harus meninggal karna keserakahan bela yang ingin harta alif.
"tapi apa motifnya vy? Bukannya kalian emm...." farel bingung untuk melanjutkan ucapannya.
"miskin maksud lo kan." kata ivy masih di pelukan marcel.
"dulu maxine grup merupakan perusahaan papa yang di ambil alih abang karna papa meninggal. Tidak lama dari papa meninggal, abang menikah dengan bella. Bella yang sudah menikah dengan abang mulai keliatan dia hanya ingin menggrogoti harta abang. Bahkan beberapa kali abang dan aku melihatnya sedang bersama pria lain. Awalnya abang diam tapi lama kelamaan bela makin menjadi. Abang ingin menceraikannya. Tapi, naas abang meninggal karna ulah JALANG ITU." ivy menunjuk bela dengan sorot mata tajamnya. Marcel yang mendengar kisah kekasihnya itu sangat marah bahkan rahangnya sudah mengeras.
"kita laporin mereka kepolisi sekarang juga." ujar darren datar.
"sebelum ke sana. Gue setuju saran marvel kita gantung mereka." kata marcel dingin sementara vano dave dan marvel bersorak senang.
"ayo uncle cepet bawa ke depan kita gantung di pohon kesayangan aunty yang besar itu." pekik vano semangat.
"iya cepet dave gak sabar juga mau liat mereka di guntung."
"cepet uncle ayoo." marvel vano dan dave menarik-narik rambut meta dan bela yang sudah berteriak kesakitan.
Anak buat andre menatap bossnya itu.
"turuti kata vano." katanya singkat.
Akhirnya mereka menyeret bella meta dan kedua anak buah meta ke depan diikuti yang lainnya.
Vano berhenti berjalan dan menepuk jidatnya membuat dave dan marvel heran.
"abang kenapa?"
"kalian duluan aja. Abang mau panggil aunty juga ara sama dedek buat liat pertunjukan oke." katanya lalu berlari masuk kedalam. Sementara adara dan david yang memang di belakang ke tiga pria kecil itu terkekeh geli.
"wow anak kita semangat banget kalo masalah gini." kata david.
"yaa menurut mereka itu tontonan seru."
"kayaknya abang rano lupa baca bismillah. Makanya vano gitu." bisik david membuat adara tertawa dan memukul bahu suaminya itu.
Sementara vano sudah sampai di pintu kamar ara. Dibukanya pintu membuat yang didalam menatap vano.
"aunty-aunty vano yang cantik meskipun pacar vano lebih cantik dari aunty key dan aunty grace sih." ujar vano membuat keyla dan grace mendengus.
Caca tertawa geli "vano ngapain kesini bukannya vano mau ngiksa cabe giling yaa?"
Vano menanggukkan kepalanya. "hooh aunty tapi aunty semua juga ara sama dedek marsha keluar yuk. Ikutan liat mereka di gantung." ucapan vano membuat mereka membelalak mata.
"siapa yang nyuruh gantung mereka van?" tanya keyla
"uncle marcel aunty. Udah deh yuk keluar mereka lagi mau di gantung tuh."
Ara segera turun dari ranjang diikuti marsha.
"ayo van aku mau liat." ajak ara menggandeng tangan marsha. Mereka keluar lebih dulu.
"yaudah yuk kita liat mereka key grace." ajak caca berdiri dari ranjang.
Keyla grace dan caca menyusul ara dan yang lain kedepan.Saat didepan mansion mereka sudah melihat para suami dan kakak-kakaknya tengah duduk santai.
Sementara andre adam celo dan anak buahnya tengah sibuk mengikat tangan bela meta edo dan satu pria yang tidak mereka ketahui namanya itu. Serta bocah kecil yang sedang loncat kegirangan itu.
Gilang melihat istrinya yang baru keluar dari pintu itu segera menghampirinya diikuti darren dan farel.
"kita duduk sana sayang." ajak gilang merangkul pinggang caca posesif.
Keyla dan grace juga sama di gandeng oleh darren dan farel.
"sayang itu mereka mau di apain?" tanya caca sambil berjalan ke arah kakaknya yang duduk dikursi tengah halaman yang memang di disain gilang untuk bersantai jika mansionnya tengah ramai seperti sekarang.
"itu permintaan marvel mereka di gantung mau di siksa mungkin sebelum diserahin ke polisi." jawab gilang santai sementara caca membelalak mata.
Gilang mendudukan caca didekat adara dan dia duduk di samping caca.
"kok kalian bolehin sih mereka di gantung gitu. Itu juga adam sama celo ngapain ikut gitu!"
"biarin aja dek. Toh ini gak seberapa dibanding sakit yang di rasain calon kakak ipar kamu itu." kata adara santai.
Caca mengernyit dahi menatap ivy yang menangis lalu menatap suaminya itu meminta jawaban.
"bella udah buat abangnya ivy meninggal sayang."
Caca kaget. "maksudnya gimana?"
Gilang akhirnya menceritakan pada caca tentang alif dan bela. Setelah selesai caca langsung menatap empat orang yang tengah di gantung itu. dengan ke lima anak kecil diikuti adam dan celo yang sedang menyirami mereka air. Sungguh ini jangan ada yang niru ya berasa kejam banget loh.
Caca langsung bangun dari duduknya menatap tajam ke empat orang itu dengan aura yang berbeda bahkan beda dari saat caca marah. Saat ini dia tengah benar-benar marah.
Bahkan mereka yang duduk melihat pertunjukan menatap caca takut. Ivy yang tadi bisa mengeluarkan aura dingin bergidik ngeri melihat caca.
Gilang langsung bangun dari duduknya diikuti yang lain. "sayang tenang oke biar mereka yang ngasih pelajaran." bujuk gilang saat melihat aura sangat tajam caca.
"diem. Aku gak bisa biarin mereka cuma ngerasain disiram air kayak gitu. Mereka udah nyakitin putri kecil aku dan ponakan aku. Sekarang bahkan karna mereka calon kakak ipar aku nangis didepan mata aku sayang." katanya dingin.
"adam celo." teriaknya membuat nama yang di panggil mengalihkan pandangan pada caca.
Mereka mendekati caca dengan perasaan takut karna tatapan tajam caca.
"celo gue mau dalam 15 menit lo dapetin telur sebanyak-banyaknya dan adam gue mau lo cariin tomat busuk. Sekarang juga dan tanpa bantahan juga simpen pertanyaan kalian buat nanti." ujar caca saat mereka akan membuka mulut untuk bertanya. Akhirnya celo dan adam sibuk dengan ponsel masing-masing sementara caca kembali duduk.
"lebih baik kalian duduk deh." kata caca santai menatap kakak sahabat dan suaminya itu. Merekapun menuruti perintah caca untuk duduk kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love you Bad girls (COMPLETED)
Novela JuvenilTiga wanita dengan kecantikan yang membuat siapa yang melihat memuja. tapi, bagaimana jika mereka seorang badgirls yang selalu membuat heboh sekolah dengan kenakalan mereka dan kehidupan liar mereka di dunia balapan. Karna kesalahan mereka sendiri y...