Caca sudah kembali kerumah setelah acara berakhir. Keyla dan grace yang kelelahan bahkan tertidur di ranjang caca. Sudah hal biasa mereka menginap dirumah caca. Bahkan kadang maminya yang memaksa mereka menginap. Biar suasana ramai katanya.
Caca sedang duduk di gazebo. Angin malam bahkan menerpa wajahnya. Pikirannya sedang melayang ke kejadian tadi. Disaat dia dengan berani mengecup bibir gilang dan berakhir gilang menciumnya. Bahkan saat harus berhadapan dengan meta dan bella.
Saat tengah melamun ada yang melekatkan jaket dipundaknya dan memeluknya erat dari belakang. Tanpa menoleh dia tau bahwa itu papinya.
"kenapa belum tidur sayang hm?" tanya revaldo. Sambil melangkah duduk di samping caca dan menarik caca kedekapannya. Caca meletakan kepalanya di dada revaldo tempat paling nyaman sesudah maminya.
"belum ngantuk pi."
"adek ada masalah apa? Cerita sama papi." revaldo yakin jika putri bungsunya sudah diam dalam lamunan di gazebo tempat favoritnya saat ingin sendiri pasti dia sedang memiliki masalah.
"papi tau aku rasanya malu dengan diriku sendiri. Saat aku melihat ara yang begitu tegar. Disaat usianya bahkan masih sangat kecil dia ditinggal ibunya dan merasakan kebencian yang dia sendiri gak paham kenapa bisa di benci.tapi yang caca lihat Dia masih bisa ketawa ceria bahkan terlihat dewasa. "
Revaldo yang mengerti arah pembicaraan caca. Karna sebelum ditanya caca akan cerita apa yang dilaluinya seharian. Revaldo mencium puncak kepala caca dan mengelus kepalanya dengan sayang.
"dengar sayang coba kamu perhatikan dia dengan baik. Dia kuat tapi hatinya rapuh dia ceria tapi hatinya menangis dan dia berusaha dewasa karna dia berusaha menyimpan sakitnya sendiri. Sebenarnya dia lemah papi yakin pasti dia pernah bahkan sering menangis diam-diam. Dia pasti pernah berbicara dengan foto ibunya. Dia tidak ingin gilang merasa terbebani karna adanya dia."
Caca mendongakkan kepalanya."kok papi tau banget sih." tanya caca heran. Revaldo tersenyum dan mencubit pelan hidung caca.
"karna mami kamu juga seperti dia. Dulu saat papi baru mengenal mami yang papi tau mami Tegar dan ceria. Tapi setelah mengenal baik papi bisa melihat sorot matanya rapuh dan lemah. Sama seperti ara saat papi melihatnya saat dia datang ada rasa takut dimatanya. Tapi saat bersama kamu dan kita yang tulus ada pancaran kebahagiaan dari matanya. Papi juga melihat putri bungsu papi jadi dewasa didekatnya." goda revaldo di akhir ucapannya membuat caca tersipu malu.
"papi apaan sih." revaldo tertawa terbahak melihat putrinya yang tersipu itu.
Diciumnya pipi caca "udah malem masuk gih tidur besok harus sekolah." kata revaldo seraya berdiri diikuti caca masuk kedalam rumah.
"good night papi." caca memeluk dan mencium pipi revaldo.
"good night and sweet dream of the princess." ucap Revaldo menatap Caca yang melangkah masuk ke kamarnya.
****
Gilang sedang berbaring di ranjang king size miliknya. Ia menatap langit kamarnya. Senyum bahkan tidak hilang sejak tadi.
"sepertinya gue bener udah masuk kepesonanya." gumam gilang dan tersenyum.
"aaagghh caca lo harus tanggung jawabb."
"Gila gue udah gak waras karna dia."
"aggghh kenapa gue harus mikirin bibirnya lagi."
Gilang bahkan sudang mengacak rambutnya frustasi. Dia sudah yakin dia jatuh cinta bahkan sangat mencintai caca.
"lo udah jadi candu buat gue ca. Gue pastiin lo jadi milik gue bahkan harus jadi milik gue."
*****
"pagi semuaa." teriak tiga wanita cantik yang sudah memakai seragam sekolah menyapa mereka yang ada diruang makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love you Bad girls (COMPLETED)
Teen FictionTiga wanita dengan kecantikan yang membuat siapa yang melihat memuja. tapi, bagaimana jika mereka seorang badgirls yang selalu membuat heboh sekolah dengan kenakalan mereka dan kehidupan liar mereka di dunia balapan. Karna kesalahan mereka sendiri y...