59

81.8K 3.5K 34
                                    

Haii gaes.
Masih ada gak nih yang setia nunggu LYBD!!!!
Oke, buat yang setia nunggu makasih loh dan maaf kalo up gak teratur.
Icha lagi sok sibuk sih maklum lagi banyak acara hihihi.
Oke oke dari pada bosen baca gak jelas ini langsung aja yaakk!!!!!
Happy reading dan jangan lupa voment gaes.
Typo bertebaran !!!!

*****

Caca menatap heran adara yang melamun di gazebo. Tidak biasanya kakaknya seperti ini. Caca juga baru sadar bahwa kali ini kakaknya datang hanya bersama vano tanpa david.

Caca mendekati adara dan menyentuh bahunya. Adara tersentak kaget karna disaat dia memang tengah melamun ada yang menyentuh bahunya.

Caca mendudukan dirinya disamping adara dengan perut yang memang sudah membesar itu.

"kak cerita sama aku kalo ada masalah. Jangan cuma disimpen sediri."

Adara tersenyum "kakak gak ada masalah kok dek!"

Caca mendengus "aku kenal kakak dari lahir. Aku di dekat kak dara juga dari kecil di tambah 3 tahun kita bareng. Jadi, jangan bohong ke aku kak."

"hmm kakak emang gak bisa ya bohong ke kamu."

"jadi bisa kasih tau kenapa kakak bengong disini hm?"

"kamu tuh ya kek dukun. Pantes mereka gak mau bayi mereka deket kamu takut di pelet." ujar adara mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.

Caca memutar mata jengah "jangan ngalihin gitu dong. Cinta aja kalo di alihin gak sanggup apa lagi omongan yang lagi serius-seriusnya gini."

Adara menatap adiknya itu lalu menarik tangan caca. "kakak harap gilang tulus sama kamu dek. Kakak harap dedek dalam perut kamu bisa ngerasain kasih sayang yang tulus." kata adara dengan mata berkaca-kaca. Adara menatap kakaknya itu.

Caca paham sekarang masalah kakaknya itu. Dihapusnya air mata adara yang jatuh lalu di peluknya kakaknya itu.

"aku disini kak. Aku akan selalu ada buat kakak. Aku bakal jadi tameng kakak dari kerasnya cinta itu kak. Aku tau disini." caca mengelus perut kakaknya tanpa melepas pelukannya. "ada sosok yang aku tunggu kehadirannya dan aku harap dia cowok kayak vano."

Adara kaget dan melepas pelukannya itu. "apa maksud kamu dek?"

Caca tersenyum lembut "aku tau kakak lagi hamil. Aku ibu hamil loh jadi aku paham banget kak dara yang tadi pagi mual terus gitu. Aku juga gak sengaja baca hasil dokter tadi. Jadi jaga dedek bayi baik-baik jangan mikirin hal gak guna. Jika dia jodoh kakak dia akan kembali ke kakak meski rintangan menghadang nantinya."

"kamu memang paling susah buat di bohongin ya. Dasar bumil nakal." kata adar menoel dagu adiknya itu membuat caca mengerucut bibir. Adara yang melihat terbahak membuat caca tersenyum karna kakaknya bisa sedikit teralihkan.

**

"mom dedek kapan keluar sih?" tanya ara di sela caca menemani putrinya itu tidur.

"sabar dong bentar lagi pasti keluar kok."

"ya tapi kapan. Ara gak sabar mom." rengek ara membuat caca tersenyum.

"sabar dong kak dedek bentar lagi keluar kok nanti kita main ya." ucap caca meniru suara anak-anak membuat ara tertawa. Sementara gilang yang baru masuk ke kamar ara merasa menghangat melihat dua bidadarinya itu.

"wah asik banget nih sampe daddy di lupain." ujar gilang santai membuat caca dan ara menatapnya.

"sayang kamu kapan pulang?"

"barusan aja, tapi aku cari kamu gak ada." jawab gilang lalu mengecup kening ke dua bidadarinya itu bergantian.

"yaudah aku siapin makan sama air buat mandi dulu yaa." kata caca saat akan bangun tangannya di tahan.

Love you Bad girls (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang