ZG - 5

3.2K 160 0
                                    

I tried not to care about what he was trying to do. Can i?

***

Zero mengikuti langkah Bella dari belakang. Ia melihat cewek itu sedang menghapus keringat yang mengalir di kening, wajah Bella memerah karena sinar matahari pagi menyentuh kulit putihnya selama dua jam. Setelah dihukum, Zero masih belum mengganggu cewek itu karena Bella pasti butuh istirahat. Meski wajah lelah Bella memancing Zero untuk semakin dekat dengannya.

Seorang siswi muncul di hadapan Zero, membuat cowok itu berhenti dari langkahnya, ia melihat Bella yang sudah masuk ke kelas.

"Nih kak diminum, panas-panasan pasti haus." Ucap siswi itu seraya menyodorkan botol aqua untuk Zero. Ia tersenyum lebar saat cowok itu mengatakan terimakasih dan tersenyum kecil.

Zero melihat siswi itu salah tingkah dan langsung heboh menceritakan pada teman-temannya. Ia kembali melanjutkan langkah, masuk ke dalam kelas.

Jam istirahat kali ini, kelas tetap dipenuhi oleh para murid yang sedang mengerjakan sesuatu. Tidak biasanya mereka berada di kelas kalau sudah jam istirahat, membuat Bella bingung dan menoleh pada Hema yang sedang menulis.

"Pada ngerjain apa?" Tanya Bella.

"Pr biologi. Lo udah siap? Bagi dong," ucap Hema dengan cepat. Pantas saja, ternyata mereka saling mencontek tugas.

"Udah," Bella mengeluarkan sebuah buku dari tasnya "Nih."

Hema berteriak pada seisi kelas bahwa ia mendapatkan jawaban dari buku Bella. Seketika semuanya berbondong untuk mendekat ke meja Hema, mereka mengeluarkan jurus kecepatan batas normal sebelum terkena hukum karena tidak selesai tugas.

Sekilas Bella melihat Zero yang baru saja masuk ke kelas, selanjutnya ia duduk di bangku dan memainkan handphone.

Sebuah botol mendarat di meja Bella sewaktu cowok itu lewat di sampingnya. Mata Bella beralih dari handphone, melihat botol aqua yang masih tersegel itu. Tampang heran muncul di wajahnya, ia menoleh ke belakang untuk melihat Zero.

Cowok itu asik bercanda dengan Doni. Bella kembali melihat botol itu, kebetulan sekali ia sedang haus. Ia mengangkat sebelah bahunya bertanda tidak apa untuk meminum aqua pemberian Zero.

Zero mencuri pandangan ke arah Bella. Ia menahan senyuman karena Bella sedang meneguk aqua yang ia berikan.

"Cuy," panggil Zero pada Radit yang juga sedang menulis contekan dari si kutu buku.

"Eh? Lo kaga ngerjain pr?" Tanya Radit, Zero hanya menggeleng "Mampus deh lo bentar lagi bakalan kena semprot sama asap mematikan Bu Seli."

"Pake asap pestisida juga gue kebal." Jawab Zero terkekeh.

"Gue sih gak mau kena semprot sama dia. Asem soalnya," ucap Radit.

"Lo mau cepat selesain pr?" Tanya Zero yang diangguki Radit  "Pake sicepat dot com makanya."

Terdengar kekehan dari Doni dan Haikal, sementara Radit hanya berdecak.

"Gue pake tiki," Radit kembali menulis contekannya.

Deringan bel masuk yang terdengar ke sepanjang koridor, membuat seisi kelas semakin heboh. Bahkan ada yang terjatuh karena saling mendorong untuk melihat contekan. Disaat itu juga kelas seketika sepi karena suara tumit sepatu sudah sampai di telinga mereka.

Zero GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang