ZG - 18

2.1K 126 0
                                    

Gue gak jago pake kata-kata mutiara.
Biasanya to the point.
Apalagi sama lo.

***

Jam istirahat baru saja berakhir. Koridor yang tadinya ramai, kini kembali sepi karena seluruh murid sudah masuk ke dalam kelas. Kedatangan wanita selaku guru matematika itu mengartikan bahwa pelajaran selanjutnya segera dimulai.

Bella melihat kursi di belakangnya masih kosong, padahal sewaktu jam istirahat, si penghuni kursi itu masih mengganggunya seperti biasa. Menaikkan alisnya sebelah, gadis itu kembali melihat ke depan.

"Kumpulkan pr di atas meja." Perintah wanita yang ada di depan kelas.

Satu persatu siswa mengumpul buku ke meja guru. Begitu juga dengan Bella yang mengambil bukunya dan buku milik Zero untuk dikumpul ke depan. Sewaktu di rumah Zero kemarin, meski hanya Bella yang fokus membantu cowok itu menyelesaikan tugas, setidaknya satu pr Zero selesai untuk hari ini. Akibat mereka yang asik bercanda dan kejadian kemarin malam di rumah Zero, Bella sampai lupa buku cowok itu tidak sengaja ia masukkan ke dalam tasnya.

Setelah semua siswa mengumpulkan pr ke atas meja, wanita itu mulai memeriksa satu persatu buku. Ia memanggil nama si pemilik buku saat sudah selesai memeriksanya.

"Hema Sagita," sebut wanita itu. Hema berdiri kemudian mengambil bukunya ke depan.

"Quina Bella," Bella juga mengambil buku miliknya.

Begitu seterusnya sampai guru memeriksa semua buku.

"Zero Gravity,"

Kali ini Bella menelan ludahnya. Ia memaki Zero yang tidak masuk ke kelas, sekarang siapa yang akan mengambil buku milik cowok itu? Oh tidak, Bella menyesal sudah mengumpulkannya.

"Zero Gravity?" Panggil guru sekali lagi.

Tidak ada pilihan lain daripada wanita itu curiga, Bella perlahan kembali berdiri dari kursinya dan berjalan ke depan kelas.

"Kamu Zero Gravity?" Pertanyaan dari sang guru membuat Bella menggelengkan kepala untuk jawaban.

"Zero tidak ada di kelas?" Tanya guru itu seraya melihat seisi kelas dari balik badan Bella "Lalu kenapa kamu yang mengambil bukunya? Dan siapa yang mengumpul buku ini?"

"Ta-tadi Zero nitip sama saya bu," Bella meremas roknya.

"Jadi, kamu pacarnya?"

Seketika seisi kelas bersorak padahal Bella belum sempat menjawab wanita itu.

"Ada-ada aja anak jaman sekarang."

Bella kembali ke kursinya setelah mengambil buku milik Zero.

"Tapi bagus juga sebenarnya, pacar setia mau kumpulin tugas. Kalian cari pacar kayak Bella tuh, dijamin masa depan."

Disaat semua murid sedang tertawa, Bella sebaliknya.

***

"Bel!"

Bella dan Hema yang sedang berjalan ke arah tangga, serentak menoleh.

Zero GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang