ZG - 31

2.1K 119 4
                                    

And till the end you're my very best friend.

***

Hembusan nafas lega terdengar di dalam kelas setelah bel berdering. Akhirnya jam pelajaran selesai pada pukul dua siang. Pada jam inilah rasa ngantuk dan lapar butuh di selesaikan.

Di saat semua siswa bersemangat untuk pulang ke rumah, berbeda dengan Bella yang berjalan pelan di koridor. Wajahnya menunduk melihat lantai, serta rambut di biarkan menutup sisi kanan dan kiri wajahnya.

"Oke. Gue heran banget sama lo hari ini, di ajak cerita tapi malah diem. Lo kenapa?"

Hema menahan langkah Bella. Mereka sudah berada di depan gerbang. Bella menghembuskan nafasnya pelan, ia menatap sahabatnya itu.

"Besok gue cerita." Bella memberi kode dengan matanya ke arah belakang tubuh Hema.

Disana Zero sedang memakan sesuatu dan melambaikan tangannya ke arah mereka. Sepertinya Zero sudah sedari tadi menunggu Bella pulang sekolah, di depan gerbang seraya duduk di motor dan memakan cemilan.

"Lo di jemput Pak Tono?" Tanya Bella pada Hema.

Sahabatnya itu mengangguk "Bentar lagi juga udah sampe. Lo duluan aja,"

"Yaudah. Gue duluan ya, bye"

"Sip. Byee!"

Bella berjalan ke arah Zero yang asik dengan makanannya.

"Mau?" Tawar Zero.

Bella menggeleng untuk menolak.

"Lemes banget kayanya. Cape, mba?" Tanya cowok itu yang masih mengunyah "Makanya, libur dong kaya gue."

"Ya ya ya. Yuk, cepetan balik."

"Ntar dulu, sikit lagi ini." Zero menunjuk plastik berisi saus itu.

"Makan apa sih?" Tanya Bella penasaran.

"Telur gulung. Enak banget, ibu itu yang jualan" Zero menunjuk pedagang kaki lima "Gue udah beli goceng, tiga kali hehe"

Daripada berdiri menunggu cowok itu selesai makan, Bella memilih naik ke motor Zero dan duduk menunggunya.

"Nih, cobain" Zero berbalik ke belakang, menyulang telur gulung pada Bella. Namun gadis itu menggeleng "Udah, cobain dulu. Ntar nagih baru tau rasa lo"

"Engga."

"Sombong ah, makanan kaya gini tuh enak. Kudu nyobain,"

Sepertinya Zero belum mengerti keadaan, bahwa Bella sedang tidak selera apa-apa.

"Aaaaaa" paksa Zero ke depan mulut Bella.

Gadis itu membuang wajahnya ke samping, masih menolak.

"Satu suapan, atau kita gak pulang."

Mata Bella melotot sempurna "Ada gitu main ancaman?"

"Ada dong." Zero melahap lagi makanan itu "Aaaaaaa, pesawat datanggg" cowok itu kembali mengarahkan makanan ke depan mulut Bella. Mau tidak mau Bella harus melahapnya, daripada mereka tidak pulang.

Zero GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang