Wajib tap mulmed di atas;)
Happy reading!***
Atas nama rasa.
Kuakui kau tidak melakukan sesuatu yang salah. Aku hanya jatuh terlalu dalam, memberi hatiku sepenuhnya hingga kembali menjadi serpihan-serpihan kecil yang tidak bisa lagi dibentuk.Atas nama luka.
Ketika tangisku tak lagi bersuara, ketika langkahku tak lagi bermakna.
Saat itu aku berkata,
bahwa hanya ada dia untuk selamanya.***
"Maaf, atas nama Zero Gravity sudah di bebaskan sejak kemarin."
Ucap Wanita itu sesudah memeriksa komputernya. Bella harus bersyukur dan merasakan senang yang tiada tara.
"Kalau boleh tau, alasannya kenapa ya?" Tanya Bella dari balik kaca tebal itu.
Wanita itu menjelaskan, Zero sudah melakukan tes DNA. Hasil membuktikan bahwa Zero tidak mengidap narkoba. Pihak pemberi buktipun mengatakan kalau Zero dijebak. Dan itu alasan mengapa ia bisa dibebaskan.
Mendengar itu, tentu saja Bella tersenyum senang.
"Makasih banyak." Ucap gadis itu sebelum beranjak dari sana.
Ia berjalan keluar masih dengan senyuman yang melingkar indah. Bella tidak sabar menjemput Zero ke rumahnya dan menjelaskan bahwa ia sudah tau semua cerita tentang masa lalu cowok itu.
"Mba! Mba!" Seseorang mengejar Bella dari belakang. Gadis itu menoleh, melihat seorang wanita berpakaian polisi memanggilnya.
"Maaf mengganggu, tapi dari tadi saya memanggil tetap tidak ada sahutan" ucap wanita itu. Wajahnya tidak terlalu tua, sepertinya ia polisi baru di sini.
"Maaf, saya gak dengar.." jawab Bella menyesal.
"Mba.. emm, Quela.. eh-Quena-"
"Quina Bella." Gadis itu memperbaiki ucapan wanita di hadapannya.
"Nah, itu. Mba dapet titipan surat" wanita itu menyodorkan sebuah kertas "Dari mantan tahanan Zero Gravity."
Dahi Bella berkerut dalam. Mengambil kertas itu dengan ragu-ragu.
"Sebelum bebas, beliau minta tolong ke saya buat menyampaikan ini. Sepertinya Zero tau mba bakalan dateng."
Bella tersenyum hangat "Makasih banyak, bu."
"Iya sama-sama. Jangan panggil ibu, umur saya masih duapuluh." Wanita itu balik tersenyum sebelum berlalu dari hadapan Bella.
Dilanda rasa heran, Bella langsung membuka isi dari kertas itu.
Hanya sebuah kertas polos yang terdapat tulisan dengan tinta hitam di tengah-tengahnya.
Bandara Soekarno-Hatta.
Minggu, 11.30Minggu adalah hari ini. Dan sekarang jam di tangan Bella menunjukkan pukul,
10.30
Seketika jantung Bella berdegup cepat. Ia mencengkram kertas itu, nafasnya memburu seraya melihat ke depan dengan pandangan kosong. Ia terlalu shock, apa maksud dari kertas ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero Gravity
Teen FictionBerawal dari si pembalap terkenal di kalangan anak muda yang hobi menjahili guru dan tidak pernah menetap pada satu sekolah. Membawanya untuk bertemu dengan gadis yang meyakini bahwa si pembalap itu memang trouble maker dan pemain perempuan. Menjad...