ZG - 14

2.2K 123 1
                                    

Hidup itu singkat.
Tidak ada waktu untuk memendam perasaan. Ungkapkan besok pagi.

***

Dari setengah jam lalu, Hema sudah duduk tenang sambil menghabiskan kue keju yang tersedia di atas meja. Cewek itu bisa leluasa bergerak berhubung pemilik rumah sedang tidak berada disana. Siaran TV yang menampilkan barbie kesukaan sahabatnya itu, mengisi setiap ruang sepi di rumah.

Dari arah dapur, Bella datang membawa nampan berisikan tiga gelas minuman dingin berwarna merah. Mata Hema berbinar melihat itu, dengan mulut penuh kue, ia meraih salah satu gelas.

"Hah, segerrr" ucap Hema setelah meneguk setengah gelas.

Bella menggeleng pelan. Ia mengambil bantal sofa, kemudian duduk di samping sahabatnya itu "Si jin lama banget nyampenya."

"Katanya udah otw sih, bentar lagi palingan nyampe."

Bella memangku toples kue, mengambil beberapa dan memakannya dalam satu suapan. Hema yang melihat itu, langsung menoyor kepala sahabatnya.

Sedangkan Bella hanya terkekeh pelan, lanjut menonton seraya menunggu Jenny. Mereka sudah janjian berkumpul di rumah Bella siang ini. Kabar mengejutkan untuk Bella maupun Hema, ternyata Jenny kemarin berada di luar negeri. Sepupu sekaligus sahabatnya itu tidak memberi satu kabarpun pada mereka.

Pintu utama terbuka lebar disertai dengan suara melengking khas dari seseorang yang sangat mereka rindukan "HELLO! YUHUU ANYBODY HOME??"

Bella dan Hema serentak menoleh ke arah pintu, mereka juga berteriak heboh layaknya segerombolan mama muda yang sedang reuni teman SMA. Jenny berlari dan melompat ke atas sofa, memeluk Bella dan Hema secara bersamaan.

"I miss you so much, my crazy gang!" Suara khas Jenny, memekakkan telinga mereka.

"Where have you been, cabeku!"

"Kita sepi kalo gak ada lo!"

Jenny melepas pelukannya, senyuman lebar masih mengisi wajah cewek itu. Ia mencubit pipi Bella kuat "Masa iya sepi, nih orang kan mulutnya juga gak bisa diem."

"Sakit woi" Bella menarik tangan Jenny "Mana oleh-oleh dari Jerman?"

"Gak mau tau, harus ada oleh-oleh. Pergi tiba-tiba, eh pas pulang rambut udah jadi kemoceng gini." Hema mengibas rambut Jenny.

"Njir, kemoceng jauh banget. Warna toska ujungnya doang kok." Protes Jenny.

"Udah jangan ngalihin pembicaraan, mana oleh-oleh?" Bella menagih.

"Ada tuh," tunjuk Jenny dengan dagunya ke sembarang arah "Asap mobil, mau ngga?"

Seketika dua bantal sofa mendarat di kepala Jenny. Cewek itu meringis sebelum tertawa "Lagian lo pada nanya oleh-oleh. Bukannya nanya kabar gue, sehat kek, makin cantik kek. Kakek kakek kek."

"Sehat walafiat gini, ngapain segala nanya lo. Gak penting," jawab Hema.

"Nah, iya betul. Btw, lo ngapain ke Jerman? Tempat tante Loli?" Tanya Bella.

Jenny mengangguk pelan. Ia mengubah posisinya untuk duduk di tengah-tengah Bella dan Hema "Gimana kabar kalian berdua? Udah nemu doi?"

Zero GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang