Mainkan mulmed bosqu. 😌
***
I drive all night, to keep her warm
and time is frozen.
The story of my life, i give her hope,
i spend her love, until she's broke inside.***
Zero sedikit berlari ke sebrang jalan, ia kaget karena Bella tiba-tiba datang ke area balapan. Perasaannya mengatakan ada sesuatu yang terjadi.
Karena dulu, Bella datang ke area balapan saat dirinya terpuruk melihat Arkan.
"Udah aku bilang jangan sendirian kemana-mana. Kamu tau ini jam berapa?"
Bella tersenyum kecil. Ia mengangguk pelan, seolah itu hal yang wajar untuk dilakukan.
Dahi Zero berkerut dalam "Bel? Wajah kamu pucat astaga," Cowok itu meraih pipi Bella untuk ia tutupi dengan telapak tangannya.
"Dingin..." kata Bella dengan suara seraknya.
Siapapun tau, ia tidak sanggup melihat Zero saat ini.
Dengan sigap Zero membuka jaket dan memasangnya untuk Bella. Gadis itu tidak menolak.
Atau lebih tepatnya, ia tidak sanggup untuk sekedar menolak.
"Kamu mau balapan ya?"
Zero mengangguk sebagai jawaban "Aku batalin aja, bentar yaa-"
"Kenapa?"
Cowok itu kembali berbalik.
"Prioritas." Kata Zero sambil tersenyum.
Gadis itu meremas jaketnya, ia tidak bisa berlama-lama disini. Meski tadi Bella yang memilih untuk bertemu Zero, sebentar saja.
"Jangan, aku mau ikut kamu balapan" tahan Bella.
Sudah pasti Zero melarang itu "Gak. Kamu udah pernah janji gak bakal lakuin itu lagi"
"Kalau kamu boleh melakukan hal buruk, kenapa aku engga?"
Zero terdiam. Menatap gadis itu dalam, sebelum mengalah dan menuruti kemauan gadis itu.
Bella mengikuti Zero masuk ke area liar itu. Tentu saja Zero melindungi gadisnya dari tatapan-tatapan nafsu oleh cowok-cowok disana.
"Pegangan," kata Zero lembut saat mereka sudah di atas motor.
Bella memejamkan mata, menarik nafas seolah semua akan baik-baik saja. Sejauh apa ia akan bertahan ketika tangannya memeluk Zero.
Memeluk sangat erat, dan untuk terakhir kalinya.
Tidak ada lagi gadis itu hiraukan ucapan Zero saat ia juga merasakan motor itu melaju sangat cepat. Menggigit bibirnya kuat, namun tetap saja satu bulir air mata jatuh di pipinya.
Sangat sakit saat kau berbohong seolah semua baik-baik saja padahal tidak ada yang lain yang menyakitimu selain dia yang sedang kau peluk erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero Gravity
Teen FictionBerawal dari si pembalap terkenal di kalangan anak muda yang hobi menjahili guru dan tidak pernah menetap pada satu sekolah. Membawanya untuk bertemu dengan gadis yang meyakini bahwa si pembalap itu memang trouble maker dan pemain perempuan. Menjad...