Karena setelah sembuh,
kau akan tau mengapa kau terluka.***
"Eh-eh! Awas tabrak!"
Bella langsung berhenti melangkah dan membalikkan badannya agar wajahnya tak terlihat oleh Ten. Keluar dari kamar Zero, ia terus menunduk dan berjalan cepat tanpa berpikir akan kemana. Bella hanya ingin keluar dari kamar cowok itu sebelum emosi dan rasa takutnya meluap-luap tanpa kontrol.
Bella memang susah mengendalikan diri kalau sedang khawatir. Gelas yang di pegang pun bisa jatuh terpecah. Pernah kejadiannya seperti itu.
"Lah? Kakak kenapa?" Tanya Ten. Ia sedang memegang nampan yang di atasnya ada satu piring nasi dan telur dadar berwarna gelap.
Gadis itu mendongak ke arah langit-langit rumah Zero, berharap air matanya tidak turun di depan adik sahabatnya itu. Bisa ribet kalau Ten melihat Bella menangis.
"Eh, gak papa." Ucap Bella setelah berbalik. Matanya jatuh ke atas nampan "Ini buat Zero?"
"Iya nih. Abang belum makan soalnya."
Bella tersenyum geli karena Ten sepeduli itu terhadap musuh rumahnya. Bagaimana tidak, setau Bella adik dan abang itu selalu adu mulut.
"Kamu yang buat?"
"Jelas dong. Hebat kan aku, kak? Liat nih, kata mama masak telur sampe agak kecoklatan gitu. Tapi aku ga suka warna coklat, sukanya warna item. Aku tunggu sampe item aja biar keren." Jelas Ten panjang lebar sambil menunjuk telur kehitaman buatannya.
Bella hampir tertawa mendengar penjelasan yang berfaedah itu. Ya sedikit tidaknya, moodnya dapat kembali untuk sekarang.
"Ten, ikut kakak yuk?" Ajak Bella.
"Ayuk." Jawab Ten semangat "Siapa yang nolak coba diajak cewe cantik? Haha. Mampus lo bang, kak Quin sukanya sama gue. Kalah ganteng lo mah." Ucap Ten berbisik. Ia mengikuti langkah Bella "Lah? Ke dapur? Ngapain?" Tanya Ten heran.
Sedangkan Bella seketika menganga melihat keadaan dapur.
Kuali terbalik di atas meja dapur, minyak bertumpahan di lantai, sendok makan terletak dimana-mana, lemari dapur yang dibiarkan terbuka, cangkang telur berserakan, dan alat masak yang lain sudah berceceran dimana-mana.
"My God..."
"Kenapa kak?" Tanya Ten dengan watados. Ia meletak nampan di atas meja dapur.
"Kamu masak apa aja tadi?" Tanya Bella.
"Masak nasi sama goreng telur doang."
Bella menggeleng tidak percaya.
"Kamu duduk aja dulu, bentar lagi kakak ajarin masak telur."
Langsung saja gadis itu membersihkan dapur yang kalau dilihat keadaannya seperti baru selesai mengadakan acara makan-makan.
***
Tok tok tok
Zero menghiraukan suara ketukan pintu. Ia menarik selimut sampai menutup seluruh tubuhnya. Kepalanya terasa semakin sakit apalagi setelah Bella marah terhadapnya sampai gadis itu memilih keluar dari kamar Zero.
![](https://img.wattpad.com/cover/138265263-288-k279004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero Gravity
Teen FictionBerawal dari si pembalap terkenal di kalangan anak muda yang hobi menjahili guru dan tidak pernah menetap pada satu sekolah. Membawanya untuk bertemu dengan gadis yang meyakini bahwa si pembalap itu memang trouble maker dan pemain perempuan. Menjad...