Misi Gagal

852 56 3
                                    

BAGIAN SEPULUH

"Jangan deketin aku! Kalo kamu terluka, jangan tanyakan siapa penyebabnya."

♥♥♥

DETIK yang lalu, Cherry dan teman-temannya dibuat terkejut dengan seseorang yang tiba-tiba berucap terima kasih.

"Bekal?" Tanya Cherry bingung.
Sementara orang yang diajaknya bicara tersenyum manis sambil mengangguk. Dan itu membuat Cherry setengah shock.

"Ini dari kamu, kan?"

Cherry membenarkannya dalam hati. Itu memang bekal yang ia siapkan tadi. Tapi itu untuk Lucas, bukan untuk Ken.

"Itu kan bekal buat Lucas!" Viola mengumumkan. Cewek itu berdiri sambil menunjuk-nunjuk seseorang yang mengakui menerima bekal dari Cherry. "Kok bisa ada di lo, sih? Lo ngambil bekalnya Lucas, ya? Dasar penguntit, lo!"

"Vi, nggak usah teriak gitu juga kali. Malu dilihatin anak-anak." Tegur Estela lirih.

"Emang bener, Stel, tadi bekal itu buat--"

"Buat Lucas? Tapi kok ini ada di depan loker gue?" Tanya Ken membela diri.

Cherry masih berpikir. Tadi dia sudah meletakkan bekal yang ia buat di loker nomor sembilan. Dan cewek itu tidak pikun. Bahkan Viola juga tahu kalau di loker itulah, Cherry menaruh bekalnya.

Belum sempat Cherry menemukan jawabannya, tiba-tiba mata indah itu tertaut pada wajah es batu berjalan. Lucas. Cowok itu duduk tak jauh dari mejanya. Dan sedang melihat ke arahnya. God, save my breathe.  His eyes could kill me

"Maaf, Ken, tapi bekal ini emang buat Lucas." Setelah kalimatnya berakhir, Cherry langsung meraih bekal itu dari tangan Ken, lalu cewek itu berjalan mendekati Lucas.

Anggota geng Beauty Plus Plus tak menyangka jika Cherry akan senekad itu berjalan ke arah Lucas. Sementara Ken benar-benar terkejut. Banyak pertanyaan yang ada dalam benaknya sekarang. Dan ia ingin segera menanyakannya langsung pada Cherry.

"Lucas, ini buat kamu." Cherry sekarang sudah berdiri di sebelah kursi yang Lucas duduki.

Seperti yang sudah Cherry tebak, Lucas hanya diam dengan tatapan yang tak bisa ia artikan. Dan, hingga sekarang Lucas masih menatapnya.

"Lucas, aku minta maaf, kamu pasti lapar, kan? Makanya kamu ke kantin. Maaf tadi bekalnya kebawa sama Ken. Ini buat kamu. Dimakan--"

"Lo nggak capek tiap hari kayak gini, hah?" Lucas berdiri. Bentakannya benar-benar membuat seisi kantin merinding, termasuk Cherry.  "Lo itu cewek. Lo harusnya punya malu dan punya harga diri untuk nyamperin cowok. Lo harusnya mikir ulang untuk deketin gue! Gue udah berkali-kali kasih peringatan untuk jangan deketin gue! Karena gue nggak bakal bisa nyembuhin kalo lo sampai terluka." Ucap Lucas penuh amarah. Otot di lehernya menegang. Cowok itu sepertinya benar-benar marah.

"Luc, aku cuma--"

"Cuma apa? Berhenti deketin gue atau--"

"Aku cuma pengen berteman. Nggak lebih. Apa sesulit itu buat kamu menerima seorang teman? Apa aku punya salah sampai kamu nggak mau berteman sama aku? Bahkan kamu selalu menyendiri. Kamu nggak pernah menghargai orang lain. Kamu egois, Lucas!"

My Cruel Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang