Semuanya Hancur

698 39 9
                                    

BAGIAN TIGA PULUH ENAM

"Sahabat atau pacar?"

❤❤❤

"GUE NGGAK BISA NEMENIN LO SAMPE SELESAI." Begitu kata Lucas saat cowok itu baru saja mengantar Cherry ke aula SMA Laventer.

Pacar Lucas itu tersenyum. "Iya nggak papa. Kan kamu juga dibutuhkan di sekolah."

Jadi ceritanya, Lucas harus ikut seleksi mahasiswa untuk Cambridge University. Karena dia dan Ken dapet juara 1 di Olimpiade kemarin. Dan secara otomatis, dua kebanggaan SMA Harrison itupun dapat golden ticket masuk Cambridge. Sayangnya tiap sekolah cuma boleh kirim satu siswa, jadi antara Lucas dan Ken, mereka perlu diseleksi.


"Gue nggak janji bisa jemput lo, tapi gue bakal usahain."

Duh, Cherry udah melting aja pagi-pagi gini. Cewek itu cuma bisa senyum. Guess what, orang mau ngomong, Cherry kehilangan kata di otaknya.

"Sana masuk! Inget nggak boleh skinship, ngobrol--"

"Sama cowok lain." Sambung Cherry.

Lucas tersenyum lega. Cowok itu tiba-tiba merendahkan tubuh jangkungnya, menyamakan tingginya dengan Cherry yang cuma 165 cm itu. "Itu namanya baru pacar gue." Setelah mengatakan itu, Lucas semakin membuat Cherry kehilangan kewarasan. Bayangkan ketika pacar lo ngusap pucuk rambut lo dengan lembut. Ambyar tuh jantung!

Cherry mengerjap berkali-kali. Jantungnya sedang senam jadi nggak ada sepatah kata pun yang bisa Cherry katakan. Oke, just nodding head.

"Sana masuk!"

Diperintah Lucas begitu, Cherry nurut aja. Cewek itupun akhirnya hilang dari pandangan Lucas di balik dinding aula SMA Laventer.

Dasar bucin!

"Cher!" Panggil Lucas.

"Hmm?"

Bersamaan dengan Cherry berbalik, angin pagi melambaikan rambut panjang cewek itu. Dan ini namanya cuci mata buat Lucas. Sumpah kenapa gue baru sadar kalo Cherry secantik ini?

"Eng-lo nggak usah pake bedak bisa, kan?"

"Hah? Ini aku belum pake kok."

Lo nggak pake bedak aja cantik gitu, apalagi kalo lo pake make up. Sial, keenakan cowok SMA Laventer kalo gini! Syyaaahh. "Gitu aja. Inget jangan--"

"Iya aku inget. Udah aku masuk dulu. Bye!"

Damn. "B-bye!"

Lucas hendak pergi setelah memastikan pacarnya masuk ke aula, tapi ada sesuatu yang tiba-tiba menarik lengan kekarnya.

"Good luck." Kata seseorang yang sedang tersenyum pada Lucas.

❤❤❤

"Gue nervous banget. Asli!" Viola sedang memukuli jantungnya.

"Nih, dengerin ini! Biar lo rileks." Gueni memberikan music box-nya pada Viola.

"Kok lagunya Mozart?"

My Cruel Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang