BAGIAN TIGA PULUH TIGA
"Udah saatnya gue relain lo."
❤❤❤
CHERRY sudah merasa aneh sejak awal olimpiade dimulai. Lucas tidak bisa fokus mengerjakan soal-soal di depannya. Cowok itu bahkan menunjukkan keresahan yang serius. Berkali-kali ia menengok ke arah pintu. Entah sebenarnya apa yang Lucas lihat, tapi Cherry yakin, Lucas khawatir dengan keadaan Estella.
Yang Cherry tahu, Estella tidak tidur semalaman hanya untuk menjaga Mario. Jadi sewaktu Cherry ketemu Estella sebelum masuk ruangan tes, Estella kelihatan capek banget. Matanya bahkan sembab. Dan Cherry nggak salah dong kalo ngira Lucas bakalan jadi tim khawatir buat Estella.
Pada akhirnya Cherry hanya bisa menghela nafas. "Fokus, Cher, fokus."
"Udah selesai?" Lucas bertanya dengan suara beratnya.
Cherry menggeleng.
"Dasar lelet! Cepet selesaiin. Gue pengen cepet keluar dari ruangan pengap kek gini. Masa peringkat satu kalah sama gue yang peringkat tiga."
Dalam hati, Cherry ingin sekali mengumpati cowok di sebelahnya, bahkan jika boleh, Cherry ingin membuang Lucas ke laut. Ngajakin ribut terus. Dia pikir soal Kimia lebih mudah dari Biologi?
"Ngitung juga perlu waktu."
"Ngegas banget. Harusnya lo diem dan ngerjain soalnya, nggak jawab kata-kata gue. Bego kok dipelihara."
Cherry mendengus sebal. Tolong sabarkan Cherry. Memelihara es batu berjalan memang tidak semudah yang kalian kira. Butuh kesabaran dan kekebalan mental yang luar biasa.
Cewek di sebelah Lucas sedang tarik-hembus nafas. Percayalah, punya pacar kayak Lucas adalah sebuah keajaiban. Pikir Cherry, mana ada yang mau pacaran sama manusia es itu kalo tau kelakuannya kayak gini?
Lamunan Cherry pada akhirnya mengantarkan pada menit ke sepuluh sebelum olimpiade berakhir. Dan untungnya, tes ini adalah rangkaian terakhir dari Olimpiade. Sebelumnya peserta olimpiade telah mengikuti tes grup yakni dengan tes debat dan tes tanya jawab.
Setelah mengumpulkan soalnya, Lucas langsung keluar dari ruangan itu dengan wajah serius.
Cherry yang melihatnya, lebih memilih diam.
Saat keluar dari ruangan tes, seorang cowok langsung menyapa Cherry.
"Cherry, kan?" Cowok yang tingginya hampir sama dengan Lucas itu menunjuk-nunjuk Cherry.
Cherry auto ngangguk. "Siapa, ya?"
Sebelum mengulurkan tangannya, cowok itu tersenyum. "Gue Andra. Gue adiknya Kak Moana, yang ngajar cheerleading di SMA Harrison."
"Oh. Gimana kabar Miss Moana? Beberapa minggu ini, beliau nggak mimpin latihan."
Ekspresi Andra tampak berubah. "Sekarang udah mendingan. Sebelumnya gue mau minta maaf soal Kak Moana yang nggak masuk tanpa izin. Karena beberapa waktu yang lalu dia harus dioperasi karena usus buntu. Jadi nggak sempet kasih kabar ke lo."
"Astaga! Tapi operasinya lancar kan?"
"Syukurlah. Sekarang udah jalanin proses recovery sih." Andra terdiam sejenak sebelum, "Jadi ada yang pengen gue sampaikan ke lo."
"Apa itu?"
"Gue denger festival dance-nya lima hari lagi, dan karena Kak Moana belum bisa ngelatih, jadi gue yang akan menggantikan dia sampai festival lusa. Lo tenang aja, ini atas persetujuan Kepala Sekolah juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cruel Prince
Teen Fiction[WARNING] CERITA INI MENYEBABKAN PEMBACANYA KETAGIHAN. YAQIN MASIH MAU BACA? PERINGATAN KERAS: 1. ANTIMAINSTREAM 2. FULL CONSPIRATION 3. CRYING EFFECT 4. DONT COPY MY STORY 5. OBEY THE RULES My Cruel Prince "Jadi mau lo apa?" Tanya Lucas. "Lo mau...