Peterpan untuk Cherry

545 39 13
                                    

BAGIAN LIMA PULUH SATU

"Terima kasih telah menjadi Peterpan untuk Tinkerbell."

❤❤❤❤

"WOAH ESTELLA DAPET PERINGKAT SATU!"

Pagi SMA Harrison sudah dibuat heboh dengan pengumuman hasil ulangan sekaligus peringkat di semester ini. Jika biasanya semua akan kagum pada Cherry, kali ini mereka terkejut dengan nilai Estella yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Cherry. Bahkan nilai Lucas juga kalah dengan nilai Estella.

Kabar itu mendapat respon beragam dari seluruh siswa SMA Harrison. Tapi kebanyakan mereka memuji Estella, dan Cherry harus kembali menjadi korban pergunjingan di antara mereka. Kalian tahu, nilai Cherry menurun hampir di semua mata pelajaran dan menjadikannya berada pada peringkat lima.

"Nggak nyangka sih si Cherry nilainya turun. Bikin pelanggaran terus sih!" Komentar seseorang.

"Ini Estella yang makin pinter apa Cherry yang makin nggak pinter sih?"

"Cherry bosen kali diperingkat satu terus."

"Bukan gitu. Gue awalnya kaget lihat hasilnya. Siapa juga yang bisa ngalahin Cherry. Tapi gue terus inget, kalo pas olimpiade kemarin, Cherry nggak masuk final."

"Iya juga ya! Tapi nggak papa sih kalo gue. Estella emang lebih cocok jadi peringkat pertama."

"Eh, eh! Gila sih! Nilai Kimia Cherry cuma dapet 79. Bukannya dia ahli Kimia?"

"Ini juga! Nilai Bahasa Inggris dia cuma 80."

"Biasanya Cherry dapet 90 tuh!"

"Wah, kayaknya Cherry emang pengen peringkatnya turun."

"Nggak nyangka sih gue. Ini kan semester sebelum kelulusan?"

"Alah, si Cherry mah walaupun nilainya turun, dia tetep bisa masuk universitas di luar negeri dengan mudah."

"Nyogok maksud lo?"

"Ya iyalah. Dia kan kaya. Kalo kita ya cuma terima kuliah di universitas lokal."

Dan itu adalah sebagian pergunjingan tentang Cherry. Ken baru saja melihat papan pengumuman dan menyaksikan sendiri bagaimana anak-anak SMA Harrison mengatai Cherry. Ada yang mengasihani Cherry, tapi kebanyakan lainnya lebih senang memberikan hujatan.

"Nilai Cherry bahkan lebih rendah dari gue. Aneh!" Ken menggerutu setelah keluar dari kerumunan orang di dekat papan pengumuman. "Tapi gimana Viola bisa masuk lima besar?"

Ken masih bertanya-tanya dengan kepalanya sampai kemudian ia melihat Cherry melintas di depannya.

"Cher?" Panggil Ken.

Cherry menoleh sambil membunyikan, "Hai!"

Tapi cewek itu berlalu begitu saja. Padahal Ken ingin mengatakan sesuatu.

"Tugas gue cuma ngejaga Cherry dari jauh. Itu aja." Ken mengingatkan lagi dirinya.

Sedangkan Cherry lagi terburu-buru. Cewek itu tidak peduli jika beberapa siswa yang melewatinya, melemparkan tatapan sinis.

My Cruel Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang