BAGIAN TIGA PULUH EMPAT
"Tolong, cemburunya yang tau tempat."
❤❤❤
BRAK!
Secara mengejutkan, Lucas menutup loker yang baru saja Cherry buka dengan kasar. Cewek cantik itu bahkan terkejut untuk pertama kalinya setelah tau jika Lucas yang melakukannya.
Cherry masih terdiam, mengatur deru nafasnya. Bayangkan pemirsa, posisi Lucas sekarang memojokkan Cherry di antara loker dengan lengan kekarnya.
"Kenapa lo nggak nungguin gue?" Nada bicara Lucas masih bisa Cherry toleransi. Walaupun nggak selembut seperti suara Dava, tapi nada Lucas tidak sekejam biasanya.
Cherry mengerjap berkali-kali sebelum menjawab. Jujur, posisinya sekarang tidak nyaman. Gara-gara jarak dua manusia itu hanya sepuluh senti saja. Dan Cherry gugup banget. "Ta-tadi aku pikir kamu berangkat sama Estella." Jawab Cherry jujur.
Lucas mendengus sebal. Dia nggak habis pikir dengan pikiran pacarnya yang sejauh itu. "Inget ini baik-baik. Lo emang orang baru buat gue, tapi lo adalah orang pertama yang harus gue jaga setiap waktu. Jadi jangan pernah ngerasa lo nggak penting dalam hidup gue."
Dada Cherry berdesir. Ia ingin sekali menangis. Semalaman Cherry berpikir, menguras kekuatan hatinya dan meyakinkan diri jika dirinya bukan prioritas Lucas. Tapi kalimat yang ia dengar barusan? Cherry ragu untuk meyakinkan logikanya bahwa Lucas terlalu mencintainya.
Lucas langsung tersenyum melihat raut muka Cherry yang mulai berkaca-kaca. Dan sebuah ide jail terlintas di otak cerdasnya. Tangan Lucas mengulur untuk mengacak rambut Cherry, "Dasar baperan." Dan setelahnya ia menjauhkan dirinya dari Cherry.
"Eh bego! Waktunya lo latihan, kan? Cepetan, mumpung gue mau nemenin!" Teriakan Lucas menyadarkan Cherry dari kebaperannya.
Semoga Lucas benar-benar mencintainya, doa Cherry dalam hatinya.
Cherry mengangguk, lalu mengekor di belakang Lucas yang sudah terlebih dulu berjalan di depannya.
"Pacar tuh jalannya beriringan. Biar semua tau kalo lo punya gue." Lucas mengingatkan.
Cherry hampir saja menyamakan langkahnya di sebelah Lucas, tapi panggilan Christopher membuat Cherry mengurungkan niatnya.
"Kak Cher!" Si cogan bernama Christopher tadi berlari kecil dengan wajah penuh keringat ke arah Cherry dan Lucas. Dan ups, jangan lupakan seragam basket yang dipakainya nampak basah dengan keringat. Dan itu pasti bakalan bikin jantung dan mata cewek SMA Harrison nggak sehat lagi.
Cherry nggak menjawab. Dan diam-diam Lucas memperhatikan cewek di sebelahnya berekspresi seperti apa. Anehnya muka Lucas langsung berubah sebal.
"Ngapain lagi sih itu bocah?"
Christopher sudah berdiri di depan Cherry sekarang. Dengan nafasnya yang masih berantakan, cogan itu berkata, "Besok Kak Cherry datang, kan?"
Cherry masih berpikir, tapi Lucas sudah menyahuti. "Tanpa izin gue, dia nggak akan berangkat."
Christopher tersenyum miring. "Jadi pacar aja kok udah berani ngatur-ngatur Kak Cherry. Emang lo yang ngerawat Kak Cherry dari kecil?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cruel Prince
Teen Fiction[WARNING] CERITA INI MENYEBABKAN PEMBACANYA KETAGIHAN. YAQIN MASIH MAU BACA? PERINGATAN KERAS: 1. ANTIMAINSTREAM 2. FULL CONSPIRATION 3. CRYING EFFECT 4. DONT COPY MY STORY 5. OBEY THE RULES My Cruel Prince "Jadi mau lo apa?" Tanya Lucas. "Lo mau...