BAGIAN EMPAT PULUH TIGA
"Kamu sudah mengundangku dalam kisahmu, jadi biarkan aku datang untuk menikmatinya dan menghancurkannya."
Warning!
SILAHKAN MENGINGAT-INGAT LAGI BAGIAN-BAGIAN SEBELUMNYA. BACA PART INI PELAN-PELAN YA GAIS.
HAPPY READING EVERYONE!
❤❤❤
Scene Bagian 13
Pada hari itu, memori tentang kepatah hatian tiba-tiba terpanggil begitu saja. Dengan sepenuh hati, Lucas membenci perasaannya, nyatanya ia tetap tak bisa. Andai ia bisa memutar waktu, merebahkan nyali kecilnya, lalu menumbuhkan keberanian lagi, Lucas akan mengungkapkan semuanya sebelum Mario mendahului.
"Arrrghh!" Teriak Lucas frustasi. Ia menjambak rambutnya. "Kenapa gue harus jatuh cinta sama lo?"
Scene Bagian 16
Lucas sangat menyukai Fur Elise milik Beethoven. Dan itu pernah ia mainkan untuk seseorang.
Malam ini, Lucas memainkannya. Persetan dengan rasa sakit yang menyinggung perasaannya saat ini.
Ketika Lucas sedang focus, bayangan Cherry tiba-tiba hinggap di kepalanya. Otomatis cowok itu menghentikan jemarinya untuk bermelodi.
Sial. Cherry bikin Lucas panik mendadak. Notasi yang sudah dia hafalkan tiba-tiba hilang entah kemana. Padahal notasi itu pernah ia mainkan saat ulang tahun Estella.
“Shit!”Lucas lalu beralih ke ranjangnya. Membaringkan tubuh jangkungnya di sana.
Daripada mengingat Cherry, mendingan tidur.Ketika Lucas hampir terlelap, tiba-tiba Alden masuk ke kamarnya. Menyelinap ke spring bed, di sebelah kembarannya. Sebenarnya Lucas pura-pura tertidur karena moodnya mendadak hancur saat mengingat Cherry.
Lalu setelah Alden pergi, Lucas tidak bisa tidur. Dalam kepalanya terus dibayangi Cherry, dan Lucas membenci itu. Pada malam itu akhirnya, ia memikirkan sebuah cara bagaimana untuk menghancurkan Cherry yang telah berani mengganggu hidupnya.
Scene Bagian 17
Dunia terasa sesak dipenuhi oleh orang-orang yang punya ambisi. Lucas jengah dengan fakta itu. Bagaimana tidak, hanya karena masalah kapten basket, Ken dan Nichole harus berkelahi.
“Dasar manusia nggak guna!” Umpatnya pada manusia-manusia berisik di kelasnya.
Tanpa sadar, Lucas berjalan kea rah rooftop. Puluhan tangga yang ia naiki, nyatanya tidak membuat cowok itu capek. Justru sirkulasi pernafasannya jadi semakin sehat sekarang dibanding ketika di kelas.
Sebelum membuka pintu menuju rooftop, langkah kakinya terhenti. Telinganya mendengra sebuah permainan notasi piano di sebuah ruangan tertutup di dekat pintu rooftop. Cowok itu berjalan mendekati ruangan itu dan dengan pelan ia membukanya.
Dan….
Lucas terkejut melihat cewek yang selama ini mengganggunya berlatih ballet sendirian dengan alunan Mariage D’amour. Lama ia memperhatikan cewek itu, bukan karena ia kasian atau tersentuh dengan tarian yang kelihatan menyedihkan, tapi karena akhirnya Lucas punya rencana untuk membalaskan dendam dan menghancurkan Cherry.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cruel Prince
Teen Fiction[WARNING] CERITA INI MENYEBABKAN PEMBACANYA KETAGIHAN. YAQIN MASIH MAU BACA? PERINGATAN KERAS: 1. ANTIMAINSTREAM 2. FULL CONSPIRATION 3. CRYING EFFECT 4. DONT COPY MY STORY 5. OBEY THE RULES My Cruel Prince "Jadi mau lo apa?" Tanya Lucas. "Lo mau...