BAB DELAPAN BELAS: KABAR❤❤❤
SUDAH beberapa hari, Beauty Plus Plus latihan dengan gerakan baru tanpa Estela. Bahkan sudah beberapa hari juga Miss Moana tidak datang untuk memberikan dampingan. Dan itu membuat Cherry sebagai kapten cheerleader harus bekerja ekstra membuat gerakan baru. Cewek itulah yang mengambil alih sementara posisi Miss Moana.
Dengan cirri khasnya, kostum cheerleader yang terkesan mini selalu bisa membuat para cowok dengan mata jelalatan bersedia menoton saat Cherry dan teman-temannya latihan. Dasar mata keranjang.
“Itu Cherry makin cantik aja.” Puji Alan, ketua osis tahun ini.
Di sebelah Alan, cowok-cowok sudah berdiri berjejeran. Tangan mereka kompak menyangga dagu di atas tembok balkon lantai tiga. Masing-masing tersenyum kagum. Berkhayal.
“Kalau kaya gini mah mana bisa move on dari mantan.” Ucap Tristan. Cowok yang pernah menjadi pacar Cherry selama dua hari.
“Jadi pacar dua hari aja belagu lo!” Helga menyikut lengan cowok putih itu.
“Daripada lo, boro-boro cintanya diterima. Lihat lo aja Cherry ogah-ogahan.” Balas Tristan sewot.
“Dih nyolot lagi. Mending nggak jadi pacarnya. Daripada jadi pacar sebentar, habis itu diputusin.”
“Sirik bilang aja lo! Udah ah, gue mau ke kantin. Di sini jadi susah move on.”
Sementara di barisan kiri, cewek-cewek berteriak histeris. Mereka bahkan kagum dengan kecantikan Cherry, Joya, Gueni dan Viola. Banyak yang berandai-andai bisa masuk di geng itu. Dan postur tubuh anggota Beauty Plus Plus yang indah dan ramping juga bikin iri cewek manapun. Bisa dibilang, Cherry and the gank itu kaya bidadari, model-able, photogenic, good looking dan jangan lupakan kesempurnaan tiap gerakan yang mereka buat.
“Andai gue jadi Cherry, gue bakal pacarin semua oppa-oppa ganteng di Korea. Mulai dari Lee Min Ho, Lee Jong Suk, Lee Dong Wook sampai Lee Tae Yong bakalan gue pacarin. Siapa cowok yang bisa nolak Cherry.” Helen mulai mengkhayal. Memang sih, sejak kelas sepuluh, Helen ngefans berat sama Cherry. Dia bahkan meniru style yang digunakan cewek itu. Mulai dari baju, rambut, aksesoris bahkan warna dan jenis mobil yang dia pakai juga meniru Cherry. Walaupun ya hasilnya sama sekali berbeda.
“Sadar diri! Lo siapa, Cherry siapa.” Ucap Frey mengingatkan.
“Iya deh iya. Tapi kan kita kembar.” Percayalah, Helen sudah terjangkit virus over-self-confidence tingkat akut. Jadinya gitu, kan.
Sama dengan Helen, beberapa cewek juga semakin kagum dengan sejuta kelebihan yang Cherry miliki. Wajah yang cantik, otak yang cerdas, senyum yang ramah, perilakunya yang baik dan jangan lupakan jika Cherry adalah siswa paling kaya di SMA Harrison. Tapi jangan pernah berpikir jika Cherry akan menyombongkan semuanya. Cherry bahkan terkenal siswa paling dermawan di sekolah.
“Semoga Kak Cherry selalu bahagia. Kalau bukan karena dia, gue nggak bakalan bisa ngelanjutin sekolah gue di sini.” Kata Caroline, salah satu dari sekian banyak siswa yang biaya pendidikannya ditanggung oleh keluarga Cherry.
“Duh jadi makin kagum deh sama Kak Cherry.”
Dan tak jauh dari hiruk pikuk siswa yang memuji Cherry, Lucas berada di balik mereka. Cowok itu sedang duduk, bersender di dinding sambil membaca buku. Ia mendengar semuanya. Awalnya Lucas ingin mencari ketenangan dengan pergi ke lantai tiga. Dia pikir di sana tidak akan ada anak-anak yang berteriak histeris gara-gara geng Beauty Plus Plus. Tapi ternyata ia salah. Justru sekitarnya, malah semakin gencar memuji Cherry.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cruel Prince
Teen Fiction[WARNING] CERITA INI MENYEBABKAN PEMBACANYA KETAGIHAN. YAQIN MASIH MAU BACA? PERINGATAN KERAS: 1. ANTIMAINSTREAM 2. FULL CONSPIRATION 3. CRYING EFFECT 4. DONT COPY MY STORY 5. OBEY THE RULES My Cruel Prince "Jadi mau lo apa?" Tanya Lucas. "Lo mau...