Chapter 3 : Apa katanya?

9.3K 496 2
                                    

Holaaa ❤️

Selamat membaca ❤️

Jangan lupa Vote dan Komen yang banyak yaa 😘

❄️❄️❄️❄️❄️

Genggaman tangan Maxime memang kuat tapi entah mengapa Christine merasa sakitnya tidak seberapa dibandingkan dengan sakit yang dia rasakan di dadanya yang jauh lebih sakit daripada tangannya.

Christine ingin menangis sekarang dan saat ini juga untuk mengurangi rasa sakit dan sesak dalam hatinya. Namun ia menahannya, ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan lelaki yang sedang menggenggam tangannya sekarang.

"Tidak, kau harus men-"

"Hey men, apa kau tidak dengar dia bilang dia tidak mau mendengar penjelasanmu." Ucap seseorang dari belakang membuat Maxime dan Christine langsung menoleh ke arah sumber suara.

Itu lelaki yang tadi, lelaki yang tanpa sengaja ditabrak oleh Christine ketika ia berusaha menghindar dari Max, meskipun sekarang Max tetap saja berhasil mengejarnya.

'Apa maunya?' batin Christine.

"Siapa kau" Singkat padat dan jelas kata yang keluar dengan nada tidak suka dari mulut Max.

"Apa? Kau bertanya siapa aku? Apa kau tidak mengenalku? Apa kau miskin? Karena hanya gelandangan yang tidak mengenalku karena mereka tidak memiliki televisi dan ponsel" Tukas lelaki itu dengan nada datar namun terkesan mengejek.

Christine hanya diam sembari memandangi kedua lelaki yang ada dihadapannya itu tanpa mengeluarkan kata-kata.

"Ya ya ya ya aku tau siapa kau! Peter Dave Crouch, Apa maumu?! Jangan menggangguku! Menyingkir dari sini!!" Tukas Max kesal karena Peter tetap diposisi nya sembari tetap menatapnya dengan tatapan yang tidak ia sukai.

"Lepaskan wanita itu." ucap Peter datar

"Kenapa aku harus melepasnya?" Balas Max mulai kesal.

"Perempuan itu memiliki utang padaku, jadi lepaskan dia dan berikan dia padaku." ucapnya lagi dengan datar dan rendah.

"Tunggu! Apa katamu?! Utang?? Utang apa! Dan apa yang barusan saja kau bilang! 'Berikan'?! Kau kira aku barang!!" Sergah Christine dengan nada emosi tidak terima dengan kalimat yang baru saja diucapkan oleh Peter. Oh ayolah, ia hanya ingin menyingkir secepatnya dari tempat ini.

"Iya, kau masih berutang padaku. Aku tidak menerima maafmu, jadi aku belum menganggap urusan kita selesai." Ucapnya kepada Christine dengan nada yang cukup datar namun berat.

"Jadi bisakah kau lepaskan dia? Sepertinya kau membuat tangannya lecet." kali ini Peter berbicara dengan Maxime yang masih menatapnya tajam sembari tetap menggenggam tangan Christine dengan kuat.

"Tidak, aku tidak mau melepaskannya. dia pacarku jadi jangan menggangguku!" ucap Maxime dengan nada yang masih sama

"Aku belum tuli, aku mendengar kalau dia sudah mencampakkan mu barusan," Ucap Peter lagi-lagi dengan nada datarnya. "Jadi lepaskan dia atau kau akan berurusan denganku." lanjutnya, namun kali ini nada suara Peter terdengar dingin dan berat.

Mendengar apa yang baru saja dikatakan Peter membuat Max sedikit takut namun ia tetap berusaha santai. Ia melepaskan genggamannya dari tangan Christine secara perlahan yang langsung ditarik oleh Peter dan menariknya ke sebelahnya.

"Pergi dari sini." ucap Peter datar.

"Kita masih belum selesai Christine!" Ucap Max dengan nada dingin pada Christine lalu melirik tajam ke arah Peter, kemudian berjalan menjauh meninggalkan mereka berdua.

He Is My Jerk (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang