Chapter 49 : Meet Kevin

5.8K 268 7
                                    

Peter up ❤️⚡

Btw kemaren aku ada posting cerita baru yg judulnya 'Destiny' tapi aku udah unpublish karena aku belum siap buat posting cerita itu wkwkwk (labil banget ya)

Sebagai gantinya aku bakalan posting cerita baru judulnya 'Not Yet Yours'

Tapi aku tuh masih tim WiFi kampus 😂😂

Stay tuned aja yaaahh 🙏✌️✌️

ANYWAY.....

Selamat membaca gengs, next chapter ending ya ❤️⚡

Jangan lupa vote dan komen kalian.

Biggest thanks for all of you guys 💕💕 💕 😍😍😘😘

❄️❄️❄️❄️❄️

Raut wajah malu terlihat sangat jelas di wajah Christine. Sedari tadi wanita itu berusaha menutupi wajahnya.

Peter sediri hanya tersenyum geli melihat tingkah Christine yang terus berusaha menyembunyikan wajahnya di punggung Peter. Beberapa pegawai memang memperhatikan mereka terang-terangan. Mungkin Christine malu diperhatikan seperti itu. Lagipula seingat Peter, gadisnya ini memang bukan tipe orang yang suka jadi pusat perhatian.

Tapi begitu mereka akan melewati resepsionis, kening Peter mulai mengkerut. Entah kenapa ia merasa jika Christine berusaha berjalan mendahuluinya ataupun membiarkannya berjalan lebih dulu. Intinya wanita itu tidak mau bergandengan ataupun berjalan bersisian dengannya.

Namun tidak butuh waktu lama ketika Peter nyaris tertawa begitu ia mendengar resepsionis itu berkata pada Christine jika gadisnya itu sudah bertemu dengan sepupunya.

Resepsionis itu sendiri berkata dengan nada menggoda, membuat Christine menjadi semakin kikuk dan Peter menyadari kenapa dari tadi gadisnya ini berusaha menutupi wajahnya serta tidak mau berjalan bersisian dengannya.

Peter memasuki mobilnya setelah ia menutup pintu untuk Christine. Kali ini bukan raut wajah malu yang ditunjukkan oleh Christine padanya, melainkan raut wajah kesal dan cemberut sambil memanyunkan bibirnya.

Peter tersenyum. “Sebenarnya ada apa?”

“Tidak ada apa-apa.” sentak Christine jengkel.

“Lalu kenapa kau cemberut seperti itu?” Peter berusaha tidak tertawa mendengar nada jengkel dari Christine.

Christine tidak menjawab dan tetap memasang raut wajah cemberutnya membuat Peter gemas melihatnya.

Baby tell me what’s going on?”

“Apa kau tidak lihat kalau resepsionis mu itu menggodaku?!”

“Memangnya kenapa mereka bisa menggoda mu?”

Christine kembali diam tidak bersuara membuat Peter semakin gemas dan mencubit pipi kanan Christine dengan tangan kirinya.

Baby, tell me why?” tanyanya lagi.

“Aku mengatakan pada mereka kalau kau sepupuku.” gumam Christine pelan.

Peter yang sedari tadi sudah menahan tawanya, langsung tertawa lepas tanpa beban. Ia sebenarnya memang sudah tahu karena tadi resepsionis itu sudah mengatakannya. Tapi mendengarnya langsung dari bibir Christine entah kenapa terasa sangat berbeda dan pastinya lebih lucu. Mungkin karena gadisnya itu mengatakannya dengan raut wajah malu dan jengkel sekaligus.

He Is My Jerk (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang