Chapter 20 : Bersama

7.8K 385 0
                                    

"So don't call me baby,
unless you mean it"

Playlist: Ed Sheeran - Dive

Maaf baru update yakk,

Happy reading guys 💕💕

Jangan lupa vote" 🌟" and comment yaw

❄❄❄❄❄

Mobil itu melaju dengan keheningan, tidak ada yang berbicara. Sesekali Peter melirik ke arah Christine kemudian ia tersenyum.

"Berhenti mencuri-curi pandang padaku!" ujar Christine dingin tanpa menoleh pada Peter dan terus menatap lurus ke depan.

"Teruslah berbicara, aku sangat merindukan suaramu." ucap Peter tersenyum.

Christine tidak menanggapi ucapan Peter tersebut dan hanya menatap lurus ke jalanan.

Namun ia langsung menoleh begitu merasakan pergerakan dari sebelahnya. Dan benar saja, Peter sedang mengambil sesuatu dibelakang. Begitu mendapatkan nya, ia langsung meletakkan barabg itu di pangkuan Christine. Alis Christine terangkat melihat bunga yang saat ini sudah ada di pangkuannya.

"Apa ini?" tanya Christine sambil mengernyit.

"Itu bunga mawar, masa kau tidak tahu," ejek Peter tanpa menoleh ke arah Christine.

"Aku tahu. Maksudku untuk apa ini?!" ujar Christine dengan nada ketus.

"Itu untukmu, tanda permintaan maaf dariku,"

"Apa kau tahu apa artinya mawar merah Peter!" tanya Christine dingin.

"Aku tahu, tadi pegawai toko bunga itu menjelaskannya padaku," ucap Peter santai. Ia cukup kaget mendengar Christine menyebut namanya tadi. Ia sangat senang ketika Perempuan itu menyebut namanya seperti itu, meskipun dengan nada dingin.

Christine diam. Ia menatap peter tajam. Kenapa? Ada tersirat ekspresi senang di wajahnya, namun tertutupi dengan amarah.

"Berhenti bersikap seperti ini Peter! Berhenti membuatku berpikir kalau kau menyukaiku!" pekik Christine dengan suara bergetar membuat Peter langsung meminggirkan mobilnya dan menatap Christine dengan perasaan bersalah. Christine menangis dihadapannya, dan karenanya.

"Christine," ucap Peter lembut.

"Kau sudah membuang ku Peter, seperti yang Caroline katakan! Ku mohon jangan menyiksaku lagi Peter. Kau sudah bahagia setelah mempermalukan ku! Itu yang kau katakan padaku"

Peter menatap wajah Christine sayu, ia benar-benar tidak kuat melihat tangisan perempuan itu. tapi ia juga tidak bisa membantah bahwa apa yang dikatakan oleh Christine barusan adalah kebenaran. Ia memang mempermalukan Christine dihadapan banyak orang, dan lebih parahnya lagi, ia mengatakan kalau ia bahagia melihat Christine tersakiti. Tapi itu dulu, buktinya sekarang ia tidak bahagia melihat Christine menangis karena tersakiti seperti ini.

Ah, betapa bodohnya ia dulu. Namun Peter juga tidak bisa menyalahkan dirinya sepenuhnya karena, ia juga tidak tahu kalau ia akan jatuh pada Christine seperti ini. Dan jangan lupakan kalau ia juga sempat sakit hati mendengar penolakan dari perempuan itu, yang bahkan belum bertemu dengannya. Bukan maksud Peter membuat Christine seperti ini, ia hanya ingin memberi pelajaran pada Christine yang menolaknya. Tapi ternyata yang ia lakukan mungkin terlalu berlebihan dan menyakitkan.

"Christine dengarkan aku," ucap Peter lembut.

Christine menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sembari masih terus menangis sesenggukan.

He Is My Jerk (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang