Chapter 25 : Unwanted Truth

5.1K 297 2
                                    

"And you're angry, and you should be, it's not fair.
Just 'cause you can't see it, doesn't mean it isn't there."

🎵 Playlist : Linkin Park - One More Light

Happy reading guys 💕
Jangan lupa klik 🌟 dulu ya 🙏

❄❄❄❄❄

Christine berjalan masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa. Ia ingin langsung bertemu dengan kakaknya itu. Ia masuk dengan langkah cepat dan berjalan menuju kamar Kevin.

"Di mana kakakku?" tanya Christine kepada salah satu pelayan yang di temuinya sedang membersihkan kamar Kevin.

"Tuan berada di taman belakang nona," ucap pelayan itu sambil menunduk.

Tanpa menunggu lama, Christine langsung menuju taman belakang dan menemukan Kevin sedang menelpon seseorang, samar-samar ia bisa mendengar apa yang diucapkan oleh Kevin kepada lawan bicaranya di seberang.

"Aku sudah mengatakannya, saat ini Christine sedang keluar," ucap Kevin kepada seseorang yang di seberang telepon.

Entah apa yang dikatakan orang diseberang Christine kembali mendengar suara Kevin, "tenang saja nanti malam kalian juga akan bertemu, kurasa dia juga merindukanmu," ucap Kevin kemudian tertawa.

Fix. Itu pasti orang yang akan dijodohkan dengannya. Christine berjalan mendekat ke arah Kevin yang sudah mematikan ponselnya.

"Kak." panggil Christine santai.

Kevin langsung berbalik dan menatap Christine dengan tersenyum "Kau sudah pulang?" tanya Kevin yang dijawab dengan anggukan oleh Christine. Christine kemudian duduk di kursi santai yang ada di taman belakang.

Kevin berjalan ke tempat Christine dan duduk di dekat adiknya itu, "kenapa wajahmu seperti itu?" tanya Kevin begitu sudah dekat dengan Christine dan melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh adiknya itu terlihat kurang bersahabat.

"Apa aku boleh bertanya pada kakak?" tanya Christine membuat Kevin bingung melihat tingkah yang tidak biasa dari Christine.

"Sebelumnya kau tidak pernah bertanya dulu sebelum bertanya," ucap Kevin kemudian terkekeh kecil, "tanya apa?"

"Aku ingin kakak menjawabnya dengan jujur." ucap Christine tegas yang dibalas anggukan oleh Kevin dengan mantap.

"Apa kakak berencana menjodohkan ku?" tanya Christine langsung ke inti, sejenak Kevin terlihat menegang namun sejurus kemudian dia tersenyum menatap Christine.

__________________

Peter berjalan ke arah Allen yang sedang bersantai sambil menonton film. Lelaki itu langsung menjatuhkan tubuhnya di sebelah Allen dengan cukup keras membuat Allen sedikit terlonjak kaget.

"woo, ­slow down man! Ada apa denganmu, kau membuat sofa ku rusak!" ucap Allen kesal karena mengganggunya yang sedang menonton.

"Apa yang kau sembunyikan dariku?" Allen desis Peter tajam.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti," ucap Allen mengernyitkan sebelah alisnya.

"Cukup katakan saja padaku mengenai hal yang kau sembunyikan itu!"

"Tunggu, aku benar-benar tidak mengerti. Memangnya apa yang kusem-"

"Tentang Kevin." ucap Peter memotong kalimat yang belum sempat diselesaikan oleh Allen.

Allen yang tadinya hendak protes, langsung terdiam. Ia menghela napas panjang "Kevin tahu mengenai insiden wisudamu dulu yang melibatkan adik kesayangannya," ucap Allen datar.

Peter yang mendengar kalimat itu bagai tersambar petir, membuatnya benar-benar kaku dan membeku.

"Kau tahu kan bagaimana hancur dan malunya Christine saat itu, Christine memutuskan pulang ke rumahnya yang saat itu di sambut oleh Kevin. Kau tahu, Christine pulang dengan mata bengkak, kenapa aku tahu? Karena aku dan Lexy yang mengantarkannya pulang." ucap Allen dan lagi-lagi datar.

Peter tidak tahu harus merespon bagaimana, ia memang sangat bodoh waktu itu dengan mempermalukan Christine di hadapan banyak orang, dan beruntungnya dia adalah Christine masih mencintainya.

"Kevin tidak tinggal diam saat melihat mata bengkak Christine, yang ia tahu mata Christine bengkak karena menangis. Dan kau tahu, setelah Christine pulang, ia bolos selama seminggu. Lalu saat ia kembali ke kampus, ia di bully oleh Caroline dan teman-temannya, saat itu kevin yang mengantarkan Christine ke kampus. Dia melihat Christine di bully, tapi dia tidak membantu Christine. Dia hanya mengamati Christine dari jauh," putus Allen kemudian mengamati wajah syok sahabatnya itu,

"Apa kau masih ingin mendengar lanjutan ceritanya?" tanya Allen datar.

Peter hanya menatap Allen dengan kaku, kemudian sedikit menganggukkan kepalanya, membuat Allen kembali melanjutkan ceritanya.

"Kevin melihatku membela Christine dengan mengusir Caroline dan teman-temannya. Setelah kejadian itu, Kevin menemui ku beberapa hari kemudian. Kevin mengatakan padaku ia melihatku saat sedang mengusir Caroline dan teman-temannya. Ia menanyakan beberapa hal padaku, mengapa Christine di bully. Kevin tahu aku tidak akan menjawab pertanyaan itu, jadi ia bertanya pada Lexy. Kau tahu kan setelah insiden wisudamu, Lexy adalah musuh garis kerasmu. Dia mengatakan semuanya pada Kevin," ucap Allen lesu. Ia menghela napas panjang tidak sanggup melanjutkan ceritanya. Allen menatap ke arah Peter yang terlihat masih sanggup mendengarkan ceritanya.

"Setelah mendengar semuanya dari Lexy, Kevin langsung memata-matai mu. Lelaki itu benar-benar membencimu dude. Ia sangat bersyukur saat tahu kau pindah ke Manhattan. Ia tidak akan membiarkanmu kembali pada Christine," ucap Allen lalu berhenti sejenak sebelum melanjutkannya lagi,

"Sebenarnya saat aku mendengar berita kalau kau sudah balikan dengan Christine, aku tidak kaget karena aku tahu dari awal kalian memang sudah saling mencintai. Tapi karena dendam bodohmu itu kau membuat semuanya kacau," ucapnya lagi.

"Seharusnya mulai sekarang kau tahu apa yang harus kau lakukan, aku yakin kau tidak akan melepaskan Christine lagi, aku juga tahu kau sangat mencintainya jadi kau harus tunjukkan pada Kevin kalau kau bisa membuat adiknya itu bahagia, meskipun itu akan cukup sulit bagimu mengingat apa yang sudah kau perbuat pada Christine." ucap Allen kemudian meninggalkan Peter yang masih syok dengan kebenaran itu.

Peter baru tahu tentang itu semua, ia tidak tahu kalau Christine bolos selama seminggu setelah kejadian itu,  ia juga tidak tahu kalau Caroline dan teman-temannya membully Christine. Dan Kevin tahu mengenai semua itu, sudah pasti akan sangat sulit mendapatkan restu dari kakak kesayangan Christine.

Sial. Sial. Sial!!!!

*****

Jangan lupa untuk Vote Komen dan Share cerita ini 🖤

He Is My Jerk (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang