Chapter 21.5 : Back Together

7.6K 363 4
                                    

"I'll never make a promise that I can't keep"

🎵 Playlist : Bruno Mars - That's What I Like

Jangan lupa klik 🌟 di pojok kiri bawah yakk 😘

Happy reading 💕💕

❄❄❄❄❄

Christine tidak merasa ada lagi yang menjadi masalah setelah ucapan Peter barusan, "baiklah kalau begitu, ayo antar aku pulang," pintanya dengan santai.

Mendengar permintaan Christine barusan maka semakin jelas kalau saat ini dialah 'teman' yang di maksud oleh Christine tadi.

"Aku tidak mau mengantarmu pulang" balas Peter masih dengan nada kesal, membuat Christine juga kesal dengan lelaki di depannya ini.

"Baik! Aku akan pulang dengan bis." ujar Christine kesal, lalu melepaskan diri dari dari pelukan Peter, dan langsung pergi meninggalkan Peter yang masih berdiri.

"Christine," ucapnya frustasi, karena gadisnya itu meninggalkannya lagi.

Christine berhenti berjalan lalu berbalik. "Apa!" ucapnya ketus.

Melihat tidak ada pergerakan dari Peter, ia kemudian berbalik lagi dan hendak meninggalkan lelaki yang tiba-tiba saja berubah menjadi aneh. Namun, ketika ia akan melangkahkan kakinya, Peter sudah lebih dulu memeluknya dari belakang.

"Kau tidak boleh pulang dengan bis," ucapnya frustasi.

Tentu saja pernyataan tersebut membuat Christine semakin kesal. Ia lalu membalikkan tubuhnya namun masih di dalam pelukan Peter. Kedua tangan lelaki ith saat ini sudah berasa di pinggang Christine.

"Kau tidak mau mengantarku pulang, lalu kau tidak memperbolehkanku pulang dengan bis? Lalu kau ingin aku pulang dengan apa?! Sapu terbang Harry Potter?!" sentaknya kesal. Ia bingung dengan lelaki yang ada di hadapannya sekarang. Namun jika dilihat, saat ini sepertinya Peter sedang serius menanggapinya melihat bagaimana tatapan yang lelaki itu berikan padanya.

"Siapa lelaki tadi?" ucap Peter tiba-tiba datar. Nada yang sebelumnya terkesan frustasi sudah tergantikan dengan nada datarnya. tangan kiri Peter masih berada di pinggang Christine, seakan tidak membiarkan gadisnya itu pergi lagi. Dan saat ini tangan kanannya sudah memainkan rambut Christine yang terurai.

"Lelaki yang mana?" tanya Christine mengernyit. Ia tahu kalau saat ini Peter sedang dalam mode siap terkam.

Peter menggulung-gulung rambut Christine dengan jarinya, dan kemudian menghirupnya. Ia menyukai harum rambut gadisnya itu.

"Yang menelponmu tadi" ucap Peter datar, kedua tangannya kini sudah berada di pinggang Christine. Ia menatap gadis itu lekat.

Christine memicingkan matanya "Memangnya kenapa?" tanyanya bingung.

"Baby, aku sedang tidak bermain-main sekarang" ucap Peter datar.

Mendengar kata 'baby' dari bibir Peter, membuat Christine tersenyum. "Apa kau cemburu?" tanyanya menggoda Peter.

"Hmm" gumam Peter datar. Kali ini ia menunduk dan mendekatkan kepalanya pada Christine.

Christine tersenyum kecil apalagi setelah mendengar gumaman Peter barusan.

"Jadi siapa lelaki tadi?" tanya Peter lagi dengan nada datarnya sambil menatap lekat mata Christine.

"Dia kakakku," ucap Christine santai menahan senyum. Namun tidak dipungkiri kalau ia sedikit merasa senang dan was-was sekaligus ketika merasa sikap Peter yang tiba-tiba berubah datar dan serius.

He Is My Jerk (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang