Chapter 19 : Jodoh Tertunda?

8.2K 434 3
                                    

Playlist : Justin Bieber - where are you now

Happy Reading loves 💕💕

Jangan lupa vote yaa ❤❤❤

❄❄❄❄❄

Cuaca sangat cerah pagi ini, langit tak berawan membuat sang mentari dengan mudahnya masuk menembus jendela kamar Christine. Perempuan itu masih tidur nyenyak dan sepertinya ia sedang bermimpi indah, karena ia tersenyum dalam tidurnya. Beberapa pelayan sudah mencoba membangunkannya, bahkan gorden kamarnya sudah dibuka agar cahaya masuk dan mengganggu matanya.

Namun nihil karena sampai saat ini matanya masih tetap terpejam.

Seorang lelaki berusia mendekati akhir dua puluh tahun-an,  memasuki kamar Christine dengan langkah tegap. Beberapa pelayan yang tadi mencoba membangunkan Christine, meninggalkan kamar itu begitu melihat Kevin masuk. Lelaki itu berjalan ke tepi tempat tidur kemudian dengan gerakan cepat, ia menarik selimut yang masih melilit tubuh adik perempuannya itu dengan kuat.

"Christine bangun!" Ucap Kevin lantang sambil menggoyang-goyangkan badan Christine  dengan cukup kuat agar perempuan itu bangun.

"Ngghhh" gumam Christine tidak menanggapi Kevin, dan malah menggulingkan tubuhnya berusaha mencari posisi yang nyaman lagi untuk melanjutkan tidurnya. Ia mencari-cari guling untuk di peluk sementara matanya masih tetap terpejam. Kevin yang melihat kelakuan adiknya itu hanya tersenyum geli. Ia kemudian mengambil guling yang hendak di peluk oleh Christine.

Christine bergumam kesal karena Kevin mengambil guling nya. Masih dengan mata terpejam, ia kembali mencoba mengambil bantal yang ada di bawah kepalanya untuk ia peluk. Namun sekali lagi Kevin dengan cepat mengambil bantal itu, hingga mau tidak mau Christine harus membuka matanya, kesal. Ia lalu mengambil posisi duduk dan melihat kearah Kevin. Tatapan kesal langsung di tujukannya ke lelaki itu, sedangkan yang ditatap saat ini sedang tertawa terbahak-bahak.

"Kak, jangan menggangguku!!" Teriak Christine. Ia kesal, kenapa kakaknya itu suka sekali menggangunya. Kevin yang mendengar teriakan Christine menghentikan tawanya dengan senyuman manis.

"Bangunlah adikku sayang, sampai kapan kau akan tidur terus? ini sudah jam delapan pagi, kau kan ada kelas jam sembilan,"

"Tapi aku masih mengantuk kak!" Teriaknya kesal, kemudian berusaha merebahkan tubuhnya lagi, ingin melanjutkan tidurnya. Kevin yang melihat gerak-gerik Christine langsung menarik tangan Christine ke atas dengan kuat dan cepat sehingga langsung membuat adik perempuannya itu berdiri.

"Kau itu seorang perempuan, kenapa malas sekali. Ayo bangun, bangun! Cepat! Kau akan terlambat kuliah kalau kau tidak bangun!"

"Aku ingin bolos saja hari ini, aku malas ke kampus." ucap Christine kemudian memanyunkan bibirnya
"Bukankah kau ingin lulus tiga bulan lagi? Seharusnya kau tidak bermalas-malasan seperti ini, agar kau bisa menyelesaikan ujian akhirmu dengan cepat."

"Ayo cepat siap-siap, aku akan menunggumu di bawah. Ayah meminjamkan mobilmu untuk dipakai pelayan untuk berbelanja, jadi aku akan mengantarmu ke kampus. Kalau dalam empat puluh lima menit lagi kau tidak juga turun maka aku akan meninggalkanmu"

"Aku membencimu kak," ucap Christine dengan memanyunkan lagi bibirnya

"Aku juga menyayangimu adikku yang jelek,"

Kevin berjalan meninggalkan kamar Christine dengan bibir tersenyum. Sedangkan Christine berdecak kesal. Ia ingin bolos hari ini, tapi apa yang dikatakan kakaknya tadi ada benarnya, ia ingin lulus tiga bulan lagi jadi tidak seharusnya ia bermalas-malasan.

He Is My Jerk (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang