Chapter 15 : Miss her

8.2K 484 6
                                    

Up lagi, maaf lama yaa.

Happy reading loves ❤❤

Jangan lupa klik ikon 🌟 di pojok kiri bawah yak.
_______________________

Peter sedang memegang gelas berisikan vodka ditangan kanannya. Sesekali ia menggoyang-goyangkan gelas itu dengan gerakan memutar, sehingga cairan yang ada di gelas itu bergerak memutar seperti sedang di aduk. Ia sedang tidak fokus.

Saat ini, Ia sedang bersama dengan beberapa teman lelaki dan wanitanya. Beberapa diantara mereka ada yang sangat mabuk, ada juga yang setengah mabuk, bahkan ada juga yang sudah kehilangan kesadarannya.

Berbeda dengannya yang terlihat masih sangat sadar. Ia baru meminum seperempat cairan dari total keseluruhan jumlah cairan yang ada di gelas yang saat ini mainkan. Ia tidak minum banyak hari ini. Ia juga terlihat tidak peduli dengan teman-temannya yang sudah sangat mabuk itu. Ia hanya ingin pulang.

Tidak menunggu lama, ia akhirnya memutuskan untuk pulang ke penthouse-nya. Sebelum pergi, ia membayar semua yang dipesan oleh teman-temannya tadi. Ia memang sedang mentraktir mereka semua  karena hari ini adalah hari wisudanya, atau lebih tepatnya kemarin siang. Karena saat ini jam sudah menunjukkan angka dua pagi.

Lelaki itu sedang berusaha untuk fokus menyetir, ia belum mengantuk. hanya saja, entah mengapa ia tidak bisa berkonsentrasi dari tadi. Seperti saat di club tadi ketika banyak wanita seksi menggerayangi tubuhnya. Ia tidak mempedulikan semua wanita itu, dan malah terlihat sangat risih pada wanita itu, tidak seperti biasanya. Biasanya ia akan langsung mengangkut salah satu dari wanita yang menggodanya tadi untuk dipakainya bersenang-senang.

Ia masih berusaha berkonsentrasi ke jalanan, namun pikirannya sedang tidak ada ditempatnya. Pikirannya sedang melayang-layang ke saat dimana Allen mengatakan kalau Christine sudah jatuh cinta padanya.

Kenapa ia tidak bisa berhenti memikirkan kata-kata Allen itu? padahal ia sudah berhasil melakukan semua sesuai dengan yang direncanakan-nya, tapi kenapa kalimat Allen seakan membuatnya senang dan sekaligus membuatnya merasa bersalah.

'Sebenarnya apa yang sedang terjadi padaku?!' gumanya frusrasi.

Ia bingung dengan keadaannya saat ini. Ia tidak mungkin menyukai Christine, wanita itu bukan tipenya. Yaah sekalipun ia tidak bisa berohong dengan mengatakan kalau perempuan itu tidak cantik. Karena kenyataannya perempuan itu memang cantik.

Christine memang cantik.

Dan sedetik kemudian Peter mengumpat karena tersadar dengan apa yang baru saja dipikirkannya. Intinya Christine memang cantik tapi perempuan itu bukan tipenya titik tidak pakai koma.

-----------------------------------

tiga bulan kemudian

Pagi ini lelaki itu terbangun masih dengan perasaan yang sama sejak tiga bulan yang lalu. Sepi.

Ia sudah tidak tinggal di New York, ia pindah tiga bulan yang lelaki ke Manhattan. Awalnya Peter mengira kalau setelah pindah ke Manhattan semuanya akan berubah. Ternyata semuanya masih sama.

Saat di New York ia juga tinggal sendiri di penthouse-nya. Sama dengan saat ini, ia juga masih tinggal sendiri di penthouse-nya. Namun bedanya, ia sudah tidak lagi mendapat gangguan dari sahabatnya, Allen.

'Christine jatuh cinta padamu'

Sudah tiga bulan berlalu dari waktu Allen mengatakan kata-kata itu padanya. Kata-kata yang cukup sederhana, namun mampu membuatnya merasa seperti orang gila. Kalimat itu selalu menghantuinya kapanpun dan dimanapun. Membuat ia sangat sulit melakukan hal lain karena selalu memikirkan kalimat itu.

He Is My Jerk (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang