Chapter 32 : Break

4.9K 243 6
                                    

"It was then that I realized
That forever was in your eyes
The moment I saw you cry"

🎵 Playlist : Mandy Moore - Cry (A walk to remember OST)

Happy reading guys 💕😍
Jangan lupa klik 🌟 dulu yaa ❤❤

(Maaf kalo part i

❄❄❄❄❄

Christine masih menunduk setelah mengatakan kalimat yang berhasil membuat Peter membeku dihadapannya. Peter terdiam namun matanya tidak lepas dari wajah Christine yang menunduk.

Christine sendiri tidak berani menatap Peter, ia takut. Ia juga yakin dan bisa merasakan kalau saat ini Peter juga tengah menatapnya.

"Apa yang membuatmu ragu?" tanya Peter datar berusaha menahan rasa kesal dan marah yang saat ini sudah hampir sampai di puncak kepalanya.

"Ak-"

"Apa aku masih tidak pantas untukmu? aku tahu aku bodoh karena mempermalukan mu saat itu dan aku sungguh menyesal,"

"Peter bukan seperti itu maksudku,"

"Lalu seperti apa Christine?"

"Aku, aku hanya tidak tahu Peter. Aku mencintaimu tapi aku juga menyayangi kakak. Aku, aku hanya tidak ingin mengecewakan kakak," ucap Christine pelan kemudian menunduk mencoba menahan air matanya yang hampir jatuh.

"Aku sudah tahu sekarang." ucap Peter datar, kemudian langsung berdiri dan berjalan keluar meninggalkan Christine, namun sebelum ia benar-benar sampai di luar, ia berbalik dan kembali berbicara lagi.

"Sepertinya kau butuh waktu, aku tidak akan mengganggumu. Aku juga tidak akan menemui Kevin hari ini," Peter menghela napas sebentar kemudian berkata lagi "Aku akan menemui Kevin saat kau memintaku untuk mempertahankan mu atau saat kau memintaku untuk memintamu pada Kevin. sampai jumpa lagi."

Peter meninggalkan Christine yang sudah tidak bisa menahan air matanya. Untuk kedua kalinya ia menangis pagi ini. Ia menangis untuk kedua orang yang ia sayangi.

Christine sadar ia tidak cukup kuat untuk bisa memilih salah satu dari mereka. Mereka berdua punya porsi dan bagiannya masing-masing di dalam hatinya dan juga di dalam hidupnya.

___________

Allen mengamati wajah Peter yang tidak berekspresi semenjak lelaki itu kembali setelah tadi pagi lelaki itu berkata akan menemui Kevin hari ini. Dan melihat wajah Peter yang datar membuat Allen sedikit was-was, apa yang membuat lelaki ini berubah menjadi robot tak berekspresi?

"Peter, apa yang dikatakan Kevin padamu?" Tanya Allen memulai pembicaraan sambil melambai-lambaikan telapak tangannya yang hanya berjarak beberapa senti dari wajah Peter.

"Tidak ada." jawab Peter setelah memukul telapak tangan Allen yang ada di depan wajahnya.

"Kalau tidak ada kenapa kau seperti ini?"

"Seperti apa?"

"Kau tidak menunjukkan ekspresi apapun setelah kembali dari menemui Kevin, wajahmu hanya datar dan membuatku sedikit merinding," ucap Allen kesal.

"Memangnya aku harus menunjukkan ekspresi seperti apa?"

"Sialan, sebenarnya ada apa denganmu?! Apa yang sudah dikatakan lelaki itu padamu?! Apa dia menyuruhku untuk tidak menemui Christine lagi?!"

"Tidak."

"Bajingan! Kau langsung berubah setelah menemui lelaki sialan itu!"

"Aku tidak menemuinya."

"Eh, apa? K-kau tidak menemuinya?"

"Tidak."

"Lalu kau menemui siapa?"

"Christine."

"Eh?"

"Aku menemui Christine, dan sepertinya kami memang tidak di takdirkan bersama saat ini"

"A-apa maksudmu?"

"Ya, aku dan Christine break."

"Tapi nanti kalian akan bersama lagi kan?"

"Entahlah, aku akan menunggunya tapi aku tidak akan menunggu lama,"

"Menunggu untuk apa?"

"Menunggunya memintaku menemui Kevin untuk menjemputnya."

"Dan kalau ia tidak memintamu?"

"Maka aku akan melakukannya dengan caraku."

"Kau gila!"

"Ya, dia yang membuatku gila!"

"Apa kau begitu mencintainya? Maksudku, melihatmu seperti ini bukan seperti yang biasanya," ucap Allen kemudian menggelengkan kepalanya.
"Kau berubah menjadi gila hanya karena seorang perempuan?"

"Yeah, dan perempuan itu adalah Christine." ucap Peter tak acuh.

"Apa kau ingin aku bertemu dengan Christine, Peter?"

"Untuk apa?"

"Untuk mengatakan padanya kalau kau benar-benar mencintainya!"

"Dia sudah tahu aku mencintainya Allen, tapi dia lebih menyayangi Kevin!"

"Setidaknya kau jangan seperti ini! Kau harus berusaha lebih keras lagi, dasar sialan!"

"Sudah kukatakan padamu, aku akan menunggunya tapi tidak akan lama. Jika sampai waktunya dia masih tidak memintaku, maka akan ku lakukan dengan caraku karena aku juga tahu kalau dia mencintaiku!"

Allen menatap Peter dengan tajam, apa sebenarnya yang ada di dalam otak Peter saat ini?

Allen diam-diam menghubungi Lexy, dan meminta perempuan itu menemui Christine, setidaknya melihat Peter yang seperti ini, Christine juga akan jauh dari kata baik-baik saja.

Mereka memang pasangan bodoh!

*****

Sorry up nya masih lama,

Jangan lupa vote, Komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian yaa

Terimakasih banyak 💓💓

He Is My Jerk (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang