Chapter 26 : Erick?

5.1K 289 5
                                    

Sebelumnya maaf ya buat part yg kemaren, aku ga tau kalo ternyata part yg kemaren itu ga ada tanda "" itunya, tapi salut buat kalian yg bisa baca 😆😆 aku jadi terharu 😄😄

"I've been running through the jungle, I've been crying with the wolves to get to you"

🎵 Playlist : Selena Gomez, Marshmello - Wolves

Happy reading guys 💕
Jangan lupa klik 🌟 dulu ya 🙏🙏

❄❄❄❄❄

Christine terdiam di dalam kamarnya. Ia sedang berpikir. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi, ternyata Kevin memang menjodohkannya.

Awalnya Christine memang sangat syok mendengar pengakuan Kevin tadi siang, tentang perjodohan itu. Tapi setelah mendengar penjelasan kakaknya itu malah membuatnya dilema sendiri dan ditambah lagi, lelaki yang Kevin jodohkan dengannya bukanlah orang yang tidak dikenalinya, setidaknya itu makna yang bisa Christine dapat.

Flashback on

"Apa kakak berencana menjodohkan ku?" tanya Christine ke inti

Kevin tersenyum "Entah kenapa kalau mendengar kata perjodohan membuat kakak kesal sekali. Kakak bukan mau menjodohkan mu" Kevin berpikir sejenak lalu melanjutkan "Tapi bisa dikatakan seperti itu juga sih,"

Christine syok mendengar pengakuan kakaknya barusan, kakaknya benar-benar akan menjodohkannya? Seriously? Dulu ayahnya sekarang kakaknya! Seandainya ibunya masih hidup, apa ibunya juga akan menjodohkannya?!

"Tapi aku tidak mau dijodohkan!" ucap Christine dingin "Aku bisa mencari jodohku sendiri, tolonglah kak, aku ingin bahagia dengan pilihanku nantinya" ucap Christine seperti memohon.

"Kakak juga ingin melihatmu bahagia Christine! Kakak menjodohkan mu bukan dengan orang lain," ucap Kevin lembut

Christine mengernyit mendengar kalimat terakhir Kevin "Memangnya siapa yang kakak jodohkan denganku?" tanya Christine sedikit penasaran.

"Kau akan tahu nanti," ucap Kevin kemudian tersenyum "Kakak tidak mungkin mencelakakanmu melalui perjodohan ini,"

"Tapi kak, aku tetap tidak ingin dijodohkan," ucap Christine merengek

"Sudahlah Christine, kakak yakin mungkin setelah bertemu dengan orang itu nantinya kau akan langsung menerima perjodohan itu," ucap kevin terkekeh kecil seakan mengejek Christine

"Kak...." rengek Christine lagi

"Sudah sana siap-siap, kita akan berangkat jam 7 malam." ucap Kevin tegas memotong kalimat Christine

"Ini masih siang!" ketus Christine kemudian berbalik dan berjalan ke kamarnya, sedangkan Kevin hanya tersenyum melihat tingkah Christine barusan.

Kevin sedikit yakin kalau Christine tidak akan menolak perjodohan ini, mengingat dulu Christine pernah menyukai lelaki itu.

Flashback off

Sudah empat jam lebih Christine berada di kamarnya tanpa berbuat apa-apa, ia sedang bermalas-malasan.

Ia ingin menolak untuk ikut menemui lelaki yang akan di jodohkan dengannya itu, tapi di satu sisi ia juga penasaran siapa laki-laki yang dijodohkan dengannya.

Mengingat Kevin memang tidak suka dengan acara perjodohan, jadi tidak mungkin kalau kakaknya itu akan menjodohkannya dengan orang aneh.

Christine masih bermalas-malasan ditempat tidur sampai ia mendengar suara ketukan pintu dan suara kakaknya dari luar.

"Christine apa kau sudah siap?" tanya kevin sedikit berteriak,

Christine langsung panik dan melirik jam disebelah tempat tidurnya, "astaga sudah jam setengah tujuh!" pekiknya panik dan langsung membuka pintu kamarnya cepat-cepat.

"Christine kau sedang apa? Kenapa masih belum bersiap-siap?" tanya Kevin sedikit kesal.

"Maaf kak, aku tadi sedang ng... belajar, iya belajar" ucap Christine berbohong,

"Sudah, sudah! Tidak usah mencari alasan untuk berbohong, sana cepat siap-siap! Kakak akan tunggu di bawah." ucap Kevin masih kesal.

"Kak, bagaimana kalau aku tidak usah ikut?" tanya Christine malu-malu.

Kevin menatap Christine kemudian tersenyum "Bagaimana kalau uang jajanmu kakak potong?"

"Oke! Aku akan siap dalam 30 menit!" ucap Christine tiba-tiba semangat, Kevin hanya tersenyum melihat tingkah laku Christine.

"Dulu menolak semua fasilitas dari ayah karena tidak mau dijodohkan, sekarang langsung tunduk padahal yang dikurangi hanya uang jajan tanpa pencabutan fasilitas," ucap Kevin kemudian tertawa lalu bergumam lagi "Aneh," gumamnya lalu meninggalkan kamar Christine.

Setelah berdandan selama kurang lebih empat puluh lima menit saja, Christine turun dan menghampiri Kevin yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton tv.

"Kak bagaimana kalau acara makan malamnya di undur saja?" Tanya Christine begitu ia mendekati Kevin.

"Sudahlah, ay- seriously Christine? Kau akan memakai ini menemui calon jodohmu?" tanya Kevin dengan nada mengejek.

"Memangnya kenapa? Lagipula dia bukan calonku. Aku sudah punya pacar!" ucap Christine kesal.

"Kau memakai kaos oblong dan celana yang robek di lutut dengan sepatu kets? Kau sebenarnya mau makan malam atau nonton konser?" tanya Kevin kembai kesal "Tapi tunggu dulu, apa tadi katamu? Kau sudah punya pacar?"

"Sudahlah kak, setidaknya aku nyaman memakai ini. Dan ya aku sudah punya pacar," ucap Christine lagi lalu menarik lengan Kevin agar keluar dari ruang keluarga.

"Kalian sudah mau pergi?" tanya William, ayah mereka.

"Iya ayah, sampai ketemu nanti," ucap Christine lalu melambaikan tangannya sambil tersenyum

Willian juga balas melambaikan tangannya dan tersenyum tentunya

Sebelum mereka sampai di pintu utama, Christine masih mendengar teriakan Ayahnya "Sampaikan salam ku pada Erick," ucapnya santai

"Oke!" balas Kevin lalu keluar bersama Christine

Selama dalam perjalanan Christine hanya diam, membuat Kevin penasaran apa yang sedang ada di kepala cantik adiknya itu.

"Tanyakan saja apa yang ingin kau tanyakan," ucap Kevin santai.

"Erick?" tanya Christine spontan, tepat setelah Kevin menyelesaikan kalimatnya

"Iya, Erick." ucap Kevin santai, ia yakin kalau saat ini Christine sudah paham Erick yang mana yang sedang mereka bahas sekarang.

"Erick Hobbs?" tanya Christine lagi memastikan.

"Hmm," gumam Kevin membalas pertanyaan Christine tersebut

Christine langsung syok begitu tahu siapa yang akan dijodohkan dengannya. Erick Hobbs sahabat Kevin yang dulu pernah disukainya cukup lama.

"Kakak tidak sedang bercanda kan?" tanya Christine tidak percaya.

"Tidak." Balas kevin santai.

*****

Jangan lupa untuk Vote, Komen dan Share cerita ini yaaa ❤️

He Is My Jerk (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang