Chapter 47 : This is real!

5.3K 309 17
                                    

Peter up up ❤️

Yang kemaren bilang nanggung, nih sudah ku up jadi ga nanggung lagi kan?

Sampe ada yang unfollow aku hmmm, yang belum follow boleh follow kok gratis, ga dipungut biaya apapun 😂

Jangan lupa untuk vote dan komen yaaa ❤️❤️ ⚡

Happy reading guys 💕

❄️❄️❄️❄️❄️

Peter masih terdiam dan tak bergerak dari tempatnya berdiri saat ini. Namun pandangannya tetap lurus ke arah perempuan yang saat ini sedang tersenyum menatapnya. Apakah ini nyata?

Peter menggeleng-gelengkan kepalanya berulangkali, barangkali ia sedang terkena fatamorgana dan melihat Christine berada di ruangannya.

Tapi seberapa keras pun ia menggelengkan kepalanya, setiap kali Peter melihat kembali ke tempat Christine berdiri, Christine masih di sana dan menatapnya bingung. Seperti saat ini. Peter sungguh berharap ini nyata.

“Christine” panggil Peter lagi. Barangkali tadi adalah suara dari kepalanya karena terlalu merindukan wanitanya itu.

“Ya?”

Peter kembali terdiam dan itu membuat Christine bingung sekaligus kesal. Tapi kekesalan itu langsung hilanh ketika ia melihat guratan kelelahan di wajah Peter. Wajah lelaki itu sekarang sudah ditumbuhi bulu-bulu halus dan cukup tebal. Peter juga sedikit terlihat berantakan, sudah berapa lama lelakinya ini tidak bercukur?

“Aku merapikan mejamu.” Christine lebih dulu memulai pembicaraan. “Mejamu cukup berantakan, jadi aku merapikannya.” Christine kembali merapikan meja Peter.

Peter bergeming, ia tidak menjawab maupun bersuara pandangannya masih tetap lurus pada Christine, apa ini sungguh nyata?

“Christine?” panggilnya lagi.

Christine memejamkan matanya menahan rasa kesal. Kenapa dari tadi lelaki itu hanya menyebut namanya dan memanggilnya seakan ia ini tidak terlihat?

Christine menghela napas pelan dan mendongak menatap Peter. Lelaki itu masih tetap berdiri di sana  didepan pintu. “Apa kau akan tetap berdiri di tempatmu itu?”

Tidak ada jawaban.

Christine merasa jengah, ia mendekati Peter yang masih berdiri dan mata lelaki itu tetap lekat menatapnya.

Christine semakin dekat dan ia bisa melihat wajah syok Peter dan raut wajah rindu. Ia menarik sedikit tangan Peter dan menutup pintu ruangan lelaki itu, karena sedari tadi pintu itu masih terbuka.

Peter menatap tangannya yang dipegang oleh Christine dan ia bisa merasakan lembut tangan Christine yang begitu dirindukannya. Peter tidak tahu harus bagaimana. Tangan ini terasa sangat nyata, wangi Christine juga terasa sangat nyata menusuk hidungnya.

Ia kembali menatap Christine yang saat ini tersenyum manis, semanis gula-gula.

“Christine?” panggilnya lagi.

Kali ini Christine memutar bola matanya. Inikah orang yang dikatakan di artikel bisnis itu orang yang brilian? Tapi setelah itu Christine langsung memeluk Peter yang sudah terlihat sangat bodoh sekarang.

Hangat dari pelukan Christine langsung menarik Peter dari pikirannya, dan tanpa pikir panjang lagi Peter langsung membalas pelukan Christine lebih kuat. Ya Tuhan ini NYATA!

“Christine!” teriaknya, kali ini lelaki itu berucap syok dan terkejut dan bahagia  sekaligus

“Kau sudah memanggil namaku dari tadi dan aku malas membalas  panggilan mu lagi.”

He Is My Jerk (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang