11. Berdua Lagi

5.3K 315 1
                                    

Krasiva menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih polos. Sekarang sudah menunjukkan pukul 00.12 tapi kedua matanya tidak mau tertutup juga.

Untuk yang kesekian kalinya. Krasiva menghela nafas panjang dan menutup matanya.

Tidak berlangsung lama.

Kedua matanya kembali terbuka bersamaan dengan umpatan kecil dari bibirnya.

"Kenapa gue gak bisa tidur gini, sih?"

Krasiva bangun dari posisi tidurnya. Lalu berjalan ke arah sofa dan mengambil rokoknya disana.

Bingung melakukan apa, gadis itu berfikir mungkin setelah merokok satu batang, dirinya bisa tidur.

Krasiva memang tidak pernah merokok dalam jumlah banyak selama ini. Paling-paling hanya satu batang.

Terakhir kali dia merokok dua batang adalah saat mamahnya meninggal.

Angin malam langsung menerpa wajah Krasiva saat gadis itu membuka pintu balkon.

Suasana sepi dan dingin yang menusuk kulit sangat disukai Krasiva. Berteman dengan sebatang rokok yang terhimpit di jari tengah dan telunjuknya.

Krasiva bernostalgia.

Kembali pada masa lalu yang membahagiakan dan juga menyedihkan untuknya.

Tentang keluarganya yang utuh bersama Kinan.

Tentang nasi goreng dipagi hari buatan Kinan yang selalu dia rindukan.

Tentang Kinan yang selalu memanjakan sekaligus mendidik Krasiva.

Krasiva rindu mamahnya.

Setiap sentuhan lembut Kinan setiap kali Krasiva tidak bisa tidur.

Meski Krasiva bukan anak kecil lagi saat itu, Kinan tetap disamping Krasiva menyanyikan lagu tidur sampai anaknya benar-benar terlelap.

Dan tentang senyum ramah Kinan.

Bicara soal senyum ramah, Krasiva jadi kepikiran Arkara yang tadi dia turunkan di halte.

Entah karena apa, bersamaan dengan asap rokok yang keluar dari bibirnya. Krasiva juga tertawa kecil.

Bukan karena dia sudah gila.

Tapi karena mengingat wajah kaget Arkara ketika Krasiva menyuruhnya turun dari mobil.

Krasiva kira laki-laki itu akan menolak. Tapi nyatanya Arkara malah mengangguk sambil tersenyum dan bilang 'terimakasih untuk malam spektakulernya, Rasiv'

Setiap kali melihat senyum Arkara. Krasiva teringat senyum mamahnya.

Setiap kali Arkara memanggilnya Rasiv. Krasiva teringat panggilan itu dari mamahnya.

Untuk yang kesekian kalinya. Arkara menjadi orang pertama setelah mamahnya.

Entah mengemudi mobilnya.

Tetap tersenyum walau sifat kasarnya.

Memperhatikan nya setiap waktu.

Memanggilnya Rasiv.

Dulu semua itu hanya Kinan yang lakukan. Dan sekarang, untuk pertama kalinya.

Seorang bernama Arkara itu.

Seperti sosok pengganti malaikat baiknya, Kinan.

>><<

Pagi ini benar-benar menjengkelkan untuk Krasiva.

Pagi ini benar-benar membahagiakan pula untuk Arkara.

Arkrasiv ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang