10. Krasiva Itu Berbeda

5K 290 10
                                    

"Tuhan memang menciptakan makhluknya berbeda-beda. Namun kamu, rasanya kamu yang paling berbeda dari semuanya. Yang mampu membuatku hanya ingin melihat mu dalam sekali pertemuan saja."

-Arkara Angkasa

>><<

Maya akhirnya mengalah saat melihat Krasiva menggeleng entah untuk yang keberapa kali.

"Yaudah, mamah masuk dulu ya? Kamu beneran nih gak mau mampir sebentar?" Tanya Maya sekali lagi.

Sebenarnya sudah dari lima menit yang lalu mobil Krasiva berhenti didepan rumah sakit.

Hanya saja, Maya ini terus berharap kalau setidaknya sebentar saja Krasiva mau menjenguk Manda.

Nyatanya Krasiva tetaplah Krasiva. Dia tetap menggeleng sambil membuang muka, enggan menatap Maya.

"Yaudah, mamah masuk. Hati-hati ya Krasiva!" Setelah melihat punggung Maya menghilang masuk kedalam rumah sakit.

Krasiva menghela nafasnya panjang. Lalu bersender pada kursi dan menatap gedung rumah sakit yang menjulang tinggi dihadapannya.

Pikirannya sedang ber argumen sekarang. Haruskah dia masuk dan menjenguk sebentar Manda?

Atau pulang dan merokok di balkon kamar?

Krasiva bingung.

Kepalanya pening, perutnya berbunyi dan perih.

Sial! Krasiva lupa kalau dia belum makan sejak tadi siang.

"Astaga!" Krasiva menjerit saat seseorang mengetuk jendela mobilnya. Wajahnya sedikit tidak kelihatan, tapi Krasiva bisa lihat dengan jelas kalau orang itu sedang tersenyum lebar.

Krasiva mengerjap beberapa kali. Entah penglihatannya memang sudah tidak berfungsi normal atau, dia memang benar-benar melihat Arkara?

>><<


Tadinya Arkara baru saja keluar dari lingkungan rumah sakit dengan motornya. Namun, sesuatu yang baru saja melintas membuatnya berhenti.

Dia melihat mobil Krasiva masuk kedalam rumah sakit. Berlawanan dengan dia yang baru saja keluar dari tempat itu.

Arkara awalnya tidak yakin kalau mobil berwarna hitam itu adalah milik Krasiva. Namun, dalam hati di lain sisi, dia sangat yakin kalau itu mobil yang biasa Krasiva bawa ke sekolah.

Katakan saja Arkara sangat niat. Laki-laki itu kini berbelok arah dan masuk lagi kedalam lingkungan rumah sakit.

Mengejar mobil yang tadi dia lihat.

Lama Arkara termenung. Menunggu sang pengemudi keluar dari mobil itu. Motornya sudah dia taruh di parkiran khusus roda dua.

Disinilah Arkara. Berdiri diantara banyaknya mobil lain yang terparkir disamping kanan dan kiri mobil yang saat ini terus ia perhatikan.

Lima menit berlalu, Arkara langsung membulatkan mata saat melihat seorang wanita dengan dress se lutut keluar dari mobil itu.

Arkara tampak tidak asing. Namun, karena penerangan yang minim dan juga tempatnya berdiri yang cukup jauh.

Arkara tidak bisa nelihat wajah wanita yang ia tebak ber-umuran sama seperti mamahnya itu.

Arkrasiv ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang