Kamu bilang
"aku berhenti."
tapi kenapa masih disini?
aku kira kamu sudah pergi
jangan begini
nanti aku jatuh padamu lagi
•••
Krasiva pikir dia sedang bermimpi ketika melihat dua orang yang entah sudah berapa lama ini dirinya hindari sedang duduk disofa ruang tamu dengan wajah tenang sambil menatap dirinya. Perempuan itu sejenak menahan nafas ketika baru saja akan masuk kedalam rumah, berakhir berdiri diam diambang pintu seperti orang bodoh.
"Lo udah pulang?" ini adalah suara pertama dari Manda yang Krasiva dengar semenjak dia memutuskan untuk mendiami perempuan itu sejak beberapa hari yang lalu.
Sadar terlalu lama berdiri di ambang pintu, Krasiva melangkah masuk ke dalam rumah tanpa menoleh. Entah kenapa melihat Arkara dan Manda duduk bersama disofa membuat perasaannya kesal.
Krasiva bahkan sempat berdecih ketika melihat Arkara dan Manda masih mengenakan seragam sekolah- disaat sebenarnya Krasiva sangat tau kalau dua orang itu bolos hari ini karena tadi Arkara dan Manda tidak masuk sekolah.
"Rasiv." Arkara langsung berdiri saat Krasiva berjalan melewatinya. Oh ayolah, dia sudah menunggu lama sampai perempuan itu pulang sekolah dan Arkara benar-benar tidak mau melewati kesempatan lain lagi.
"Krasiva, berhenti atau lo menyesal!" langkah Krasiva berhenti tepat di depan tangga. Krasiva tertawa kecil, merasa lucu dengan teriakan Manda.
Perempuan itu akhirnya berbalik, menemukan Arkara dan Manda berdiri tak jauh dibelakangnya. Krasiva menatap keduanya bergantian dengan tatapan tak mengerti.
"Harusnya lo yang diam agar gak menyesal." balas Krasiva, nada suaranya pelan namun masih sanggup membuat dada Manda terasa sesak.
"Dengarin Arkara dulu. Dia udah lama nungguin lo pulang daritadi."
"Buat apa? Konfirmasi hubungan kalian?"
Arkara menghela nafasnya berat. "Nggak gitu. Kamu jangan asal buat asumsi. Dengarin aku dulu,"
"Lo yang dengarin gue, Arkara." Krasiva menelan ludahnya, menginggit bibir bawahnya sambil berjalan mendekat pada keduanya.
"Krasiva, kamu dengarin aku dulu. Jangan gegabah, aku punya kabar baik buat kita." Arkara menahan tangan Krasiva ketika perempuan itu sampai didepannya, raut wajah Arkara terlihat kalut, membuat Krasiva hanya terdiam.
"Kita tetap sama-sama, ya?"
"Ar-"
"Dari awal pilihan aku cuma kamu. Jangan tinggalin aku." ucap Arkara, memotong apa yang akan Krasiva katakan. Sudah cukup beberapa hari ini dia dihukum oleh perempuan itu. Sudah cukup Arkara didiami hingga ia merasa takut. Arkara benar-benar tidak akan sanggup jika Krasiva menyerah atas hubungan mereka.
"Kamu bilang sama aku malam itu... kalau aku pilih kamu, aku harus putusin Manda. Iya By, aku udah putus sama Manda. Pilihan aku cuma kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkrasiv ☑️
RomantizmTentang perjuangan untuk mendapatkan, namun yang pada akhirnya dia lepaskan. Krasiva benci peduli dan percaya pada orang lain. Lalu Arkara datang, mengubah yang asing menjadi biasa. Namun sayang, hal biasa tadi kemudian berubah lagi menjadi asing...